Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan kinerja keuangan positif sepanjang semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan penjualan dan laba selama enam bulan pertama 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Aneka Tambang Tbk meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,52 triliun pada semester I 2022. Laba perseroan tumbuh 31,49 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 1,16 triliun.
Advertisement
Pertumbuhan laba tersebut didukung kenaikan penjualan sebesar 8,67 persen pada semester I 2022. PT Aneka Tambang Tbk mengantongi penjualan Rp 18,77 triliun jika dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 17,27 triliun.
Beban pokok penjualan tercatat Rp 14,74 triliun pada semester I 2022. Beban pokok penjualan naik 4,51 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 14,10 triliun. Laba kotor bertambah 27,16 persen menjadi Rp 4,02 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,16 triliun.
Perseroan mencatat beban usaha naik 56,26 persen dari Rp 1,64 triliun pada semester I 2021 menjadi Rp 2,56 triliun pada semester I 2022. Dengan demikian laba usaha perseroan turun 4,09 persen menjadi Rp 1,46 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,52 triliun.
Perseroan membukukan kenaikan keuntungan entitas asosiasi sebesar Rp 555,31 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 241,78 miliar. Perseroan mencatat laba selisih kurs naik menjadi Rp 261,74 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 135,25 miliar.
Dengan melihat kondisi itu, PT Aneka Tambang Tbk membukukan laba bersih per saham dasar dan dilusi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 63,50 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 48,29.
Total ekuitas tercatat Rp 21,47 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 20,83 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 10,78 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 12,07 triliun.
Aneka Tambang membukukan aset Rp 32,25 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 32,91 triliun. Kas dan setara kas perseroan tercatat Rp 3,23 triliun pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 5,08 triliun.
Strategi Antam Jaga Kinerja Kuartal III 2022
Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menerapkan sejumlah strategi untuk menjaga kinerja kuartal III 2022 di tengah gejolak harga emas.
Seperti diketahui, harga emas turun sejak April 2022 dan kembali melambung pada awal Juli, tetapi menurun kembali. "Seperti kita ketahui bersama, semenjak April 2022 ini harga emas cenderung mengalami penurunan dan sempat rebound di awal Juli,” kata Direktur Operasi dan Produksi, I Dewa Bagus Sugata Wirantaya dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Antam, Selasa (23/8/2022).
Akibat kondisi tersebut, Antam pun melakukan keunggulan operasi atau operation excellence dengan melakukan efisiensi
"Dari beberapa kondisi ini, kami dari sisi Antam melakukan operation excellence dengan melakukan efisiensi dengan mengutamakan proses produksi dan di samping itu kami tetap agresif melakukan proses-proses marketing dan sebagainya,” kata I Dewa.
Bahkan, Antam pun investasi melalui proses modernisasi logam mulia, seperti penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi.
"Saat ini kami sedang melakukan investasi bagaimana melakukan proses modernisasi logam mulia berupa penambahan mesin-mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi kami dari 2,5 juta keping menjadi 2,7 juta keping,” ujar dia.
Selain itu, Aneka Tambang juga membuat program inisiatif, yaitu program brankas yang diikuti dengan digitalisasi. Program ini diharapkan bisa selesai pada awal 2023.
"Kami membuat program inisiatif yang kami kembangkan lebih penetrasi dimana seiring kesadaran masyarakat untuk melakukan investasi emas, kami sedang agresif untuk mengembangkan program brankas dan diikuti dengan digitalisasi, dan saat ini tim logam mulia sedang melakukan proses digitalisasi dan diharapkan di awal tahun 2023 nanti proses digitalisasi logam mulia sudah diselesaikan," ujar dia.
Advertisement
Program Antam
Sementara itu, mengenai proyeksi harga emas, Antam tetap optimistis sebagai salah satu investasi yang dipilih oleh masyarakat.
"Terkait dengan harga emas outlook yang saat ini menurun, Juli sempat rebound, tetapi tetap menurun kembali. Pada dasarnya, Antam tetap optimis, karena seperti sifatnya investasi emas ini anti inflasi, sehingga terkait dengan proyeksi harga emas kita tetap optimis sebagai investasi bagi masyarakat, dan bisa juga dijadikan investasi jangka panjang dan menengah,” ungkapnya.
Antam juga akan membuat logam mulia dengan mengusung tema kearifan lokal, seperti batik.
"Kami juga logam mulia mengusung tema lokal akan membuat seri emas yang terbaru kearifan bangsa kita seperti seri batik dan sebagainya,” pungkasnya.
Sederet Target Produksi hingga Penjualan Antam pada 2022
Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) memasang target produksi dan penjualan untuk komoditas utama perseroan pada 2022.
Pada saat bersamaan, Antam berfokus dalam upaya pengelolaan biaya yang cermat melalui pelaksanaan program-program efisiensi yang tepat terutama terkait dengan beban-beban yang dapat ditangguhkan.
Terkait dengan produk feronikel, Antam menargetkan volume produksi dan penjualan di tahun 2022 sekitar 24-25 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi).
"Target produksi dan penjualan feronikel yang ditetapkan turut memperhitungkan tingkat utilisasi operasi pabrik feronikel ANTAM di Pomalaa yang tinggi serta mengedepankan kestabilan dan keamanan operasi pabrik,” ungkap Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangan resmi, Kamis (2/6/2022).
Untuk komoditas bijih nikel, tahun ini ANTAM menargetkan total produksi bijih nikel mencapai 12,10 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 10 persen dari capaian produksi bijih nikel tahun 2021 sebesar 11,01 juta wmt.
Penjualan bijih nikel pada 2022 ditargetkan mencapai 10,05 juta wmt atau tumbuh 31 persen dari capaian penjualan bijih nikel tahun 2021 sebesar 7,64 juta wmt.
"Peningkatan target penjualan bijih nikel tersebut seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri,” kata Faisal.
Seiring dengan dimulainya fase pasca tambang pada tambang emas Cibaliung yang dikelola oleh entitas Anak Usaha, PT Cibaliung Sumberdaya, perseroan menargetkan produksi emas konsolidasian tahun 2022 sebesar 911 kg (29.289 troy oz) yang berasal dari tambang emas Pongkor.
Advertisement
Selanjutnya
Sedangkan untuk target penjualan emas pada 2022 ditargetkan berada pada tingkat yang optimal sebesar 28.011 kg (900.574 troy oz) dengan memprioritaskan perluasan basis pelanggan di dalam negeri. Pada tahun ini, target produksi logam perak direncanakan sebesar 6.643 kg (213.577 troy oz) dengan target penjualan mencapai 8.643 kg (277.878 troy oz).
Untuk komoditas bijih bauksit, pada tahun 2022, ANTAM menargetkan volume produksi sebesar 1,80 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik CGA Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga.
"Target produksi ini tumbuh sekitar 8 persen dibandingkan volume produksi 2021 sebesar 1,67 juta wmt. Terkait penjualan bijih bauksit tahun 2022, perseroan menargetkan tingkat penjualan sebesar 1,44 juta wmt, cenderung stabil dibandingkan capaian penjualan tahun 2021 sebesar 1,42 juta wmt,” beber Faisal.
Terakhir, untuk produk Chemical Grade Alumina (CGA), perseroan melalui entitas anak, PT Indonesia Chemical Alumina, menargetkan tingkat produksi dan penjualan alumina masing-masing sebesar 126 ribu ton alumina.