Liputan6.com, Cirebon - Kenaikan harga BBM berdampak langsung pada sejumlah sektor ekonomi masyarakat. Mulai dari sektor perdagangan, hingga jasa angkutan umum di daerah.
Sekretaris Organda Kota Cirebon Karsono mengungkapkan, naiknya BBM jenis pertalite berpengaruh terhadap tarif angkot di Cirebon. Bahkan, berpengaruh terhadap pendapatan sopir angkot di Cirebon.
Oleh karena itu, katanya, pengusaha angkot di Cirebon mulai hari ini ikut mulai menyesuaikan tarif seiring kenaikan harga BBM. Karsono mengatakan, kenaikan tarif angkot ini diklaim sudah diperhitungkan matang.
Baca Juga
Advertisement
Perhitungan kenaikan tarif angkot sesuai dengan tarif yang tepat usaia harga BBM naik pada 3 September 2022 lalu.
"Mau tidak mau ya sopir angkot harus menerima itu dan tidak bisa berbuat apa-apa selain menaikkan tarif angkot," ujar Karsono, Senin (5/9/2022).
Karsono menjelaskan, keinginan menaikkan tarif angkutan umum juga disampaikan langsung oleh pengendara angkot usai kenaikan BBM.
Setelah ada pertemuan dan pembahasan bersama yang serius dari para pengusaha hingga sopir angkot. Mereka memutuskan untuk menaikkan tarif angkot dalam kota.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Cek Harga
"Setelah melakukan pertemuan, sopir angkot pastikan tak akan melakukan mogok massal sebagai protes kenaikan tarif BBM," ungkapnya.
Dia mengatakan, kenaikan tarif ini berlaku sementara karena untuk menutup biaya operasional sehari-hari. Lebih lanjut, kata dia, saat ini tarif angkot di Cirebon sebesar Rp6.000 untuk orang dewasa dan Rp4.000 untuk pelajar.
Diketahui sebelumnya, tarif angkot sebesar Rp4.000 untuk orang dewasa dan Rp3.500 untuk pelajar.
"Pemberlakuan tarif ini sementara sampai nunggu keputusan Wali Kota Cirebon selanjutnya untuk penentuan resmi tarif angkot," ujarnya.
Advertisement