Liputan6.com, Jakarta - PT WIR Asia Tbk (Grup WIR) perusahaan teknologi berbasis Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) memperkenalkan Nusameta, ekosistem metaverse Indonesia yang terdiri dari platform dan integrasi O2O (online-to-offline).
Hal ini memungkinkan pengguna wujudkan pengalaman interaksi antara dunia nyata dengan dunia digital melalui teknologi AR, VR, dan AI. Prototipe ekosistem metaverse Nusameta ditampilkan untuk pertama kalinya di ajang WIR Group Presents NXC International Summit 2022 pada 31 Agustus 2022 di Bali. Nantinya, Nusameta akan siap untuk dijelajahi pengguna secara utuh pada 2023.
Advertisement
Melalui Nusameta masyarakat dapat dengan mudah untuk mulai memasuki dunia metaverse secara nyata dan mulai merasakan pengalaman unik yang imersif, menggali berbagai potensi dan memperoleh berbagai benefit.
Chief Metaverse Officer Grup WIR dan CEO Nusameta, Stephen Ng, mengatakan hadirnya Nusameta merupakan wujud komitmen dan visi Grup WIR untuk menghadirkan teknologi tinggi metaverse yang dapat dinikmati dan dirasakan semua orang.
“Kami menilai ini saatnya yang tepat untuk memperkenalkan metaverse dalam wujud nyata kepada masyarakat karena kami berharap masyarakat dapat mulai memahami apa itu metaverse mulai dari fase paling awal sehingga nantinya akan dengan mudah dapat mengikuti perkembangannya yang lebih mutakhir,” ujar Stephen dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (5/9/2022).
Stephen juga mempertimbangkan tingginya akselerasi perkembangan teknologi di dunia, sehingga masyarakat Indonesia dapat segera ambil bagian dalam tren teknologi global dan dapat memperoleh berbagai manfaat.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Pengembangan Metaverse adalah Proses Panjang
Pengembangan Metaverse Adalah Proses Panjang
Adapun Stephen menuturkan, membangun metaverse adalah proses panjang yang membutuhkan ketekunan untuk menyempurnakannya.
“Partisipasi aktif masyarakat untuk mulai berinteraksi di platform metaverse tentunya akan berkontribusi positif dalam mendukung pengembangan ekosistem metaverse Nusameta,” tutur Stephen
Untuk itu di samping terus mengembangkan dan menyempurnakan platform metaverse, Grup WIR melalui Nusameta menilai perlunya melibatkan masyarakat untuk dapat secara aktif turut membangun ekosistem platform metaverse yang tengah dikembangkan.
Fase Awal Nusameta
Stephen memaparkan, pada fase awal Nusameta menawarkan fitur pembuatan avatar yang berfungsi sebagai representasi digital pengguna di dunia metaverse dengan mudah.
“Untuk memudahkannya, pembuatan avatar untuk Nusameta dapat dilakukan melalui aplikasi Nusameta yang segera tersedia di Google Play Store untuk Android dan di mesin DAV, layar pintar berbasis IoT (internet of things) yang terdapat di ribuan gerai Alfamart,” ujarnya.
Mesin DAV sendiri akan menjadi salah satu portal yang akan memudahkan pengguna mengakses metaverse.
Advertisement
Tawarkan Aksesoris Branded
Melalui aplikasi Nusameta di ponsel dan mesin DAV, pengguna dapat melakukan kustomisasi avatar dengan memilih berbagai bentuk wajah, rambut, tubuh, hingga pakaian dan aksesoris yang tersedia.
“Nantinya pengguna juga dapat memilih pakaian dan aksesoris eksklusif yang disediakan oleh brand (branded items) yang bekerjasama dengan Nusameta,” jelas Stephen.
Pakaian dan aksesoris eksklusif dari brand juga akan memiliki utilitas dunia nyata (real-life utilization) seperti promo untuk pembelian produk-produk brand tersebut.
Selanjutnya, Nusameta juga menawarkan dunia virtual yang dapat dieksplorasi dengan berbagai pengalaman interaktif menggunakan avatar mereka.
Beberapa pengalaman interaktif yang dapat dilakukan di dunia virtual Nusameta ke depannya antara lain event-event virtual seperti Jakarta Fashion Week, konser musik dan berbagai pameran interaktif, sebelum nantinya akan semakin banyak pengalaman yang dapat dilakukan oleh pengguna pada 2023.
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (WIRG), atau Grup WIR, emiten teknologi berbasis augmented reality (AR) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 24,17 miliar, naik 43,3 persen hingga semester I 2022 dibandingkan semester 1 2021 sebesar Rp 16,69 miliar.
Sedangkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 21,85 miliar hingga semester I 2022. Laba tersebut tumbuh 43,30 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,24 miliar.
Dilansir dari siaran pers perusahaan, Jumat (18/82022), grup WIR mencatatkan total pendapatan konsolidasi Rp 650,71 miliar hingga semester I 2022. Pendapatan tersebut naik jika dibanding semester I 2021 yang hanya mencatatkan Rp 306,22 miliar.
Dengan demikian, laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 1,83 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,63.
Total ekuitas perseroan tercatat Rp 590,60 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 150,31 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 161,35 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 109,95 miliar. Perseroan membukukan aset Rp 751,96 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 260,27 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas dan setara kas Rp 18,99 miliar.
Secara performa YoY yang dikomparasi dengan kuartal II 2021, perseroan mengalami pertumbuhan dan performa yang sangat positif dengan kenaikan sebesar Rp 344,49 miliar atau 112 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Performa positif ini tetap ditunjang oleh pertumbuhan dan performa dari unit bisnis di bawah naungan Perseroan, yaitu AR&Co, DAV, dan MindStores yang menawarkan jasa pembangunan solusi dan penyediaan platform berbasis teknologi Augmented Reality, Virtual Reality, dan Artificial Intelligence.
Advertisement
Selanjutnya
Sedangkan, beban pokok pendapatan pada kuartal II 2022 tercatat sebesar Rp 580,73 miliar, atau alami peningkatan sebesar 116 persen YoY dari Rp 268,65 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan beban pokok pendapatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan pada kuartal II 2022.
Adapun untuk beban usaha Grup WIR meningkat sebesar 122 persen YoY menjadi Rp 40,46 miliar pada kuartal II 2022 dibandingkan sebesar Rp 18,19 miliar pada kuartal II 2021. Peningkatan pada beban usaha terutama disebabkan oieh perluasan lini bisnis WIRG sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perseroan.
Direktur Utama Grup WIR, Michel Budi Wirjatmo mengatakan, setelah penawaran saham perdana yang dilakukan pada April 2022, WIRG konsisten merancang dan mengeksekusi strategi pertumbuhan dan bisnis Perseroan.
“Pencapaian Perseroan pada kuartal II 2022 ini menunjukkan performa yang sangat positif. Kami meyakini dengan strategi yang tepat, kami mampu menjaga kepercayaan pemegang saham dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis teknologi berbasis AR, VR, dan AI,” pungkas Michel.