Pertamina Temukan Cadangan Migas Baru di Aceh

Pertamina Hulu Energi (PHE) North Sumatera Offshore (NSO) berhasil menemukan minyak dan gas di Provinsi Aceh

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Sep 2022, 16:40 WIB
Pertamina Hulu Energi (PHE) North Sumatera Offshore (NSO) berhasil menemukan minyak dan gas di Provinsi Aceh.

Liputan6.com, Jakarta Kabar gembira kembali datang dari Subholding Upstream Pertamina, Regional Sumatera. Setelah sebelumnya Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang berhasil menemukan gas dan kondensat di Sumur Eksplorasi Sungai Rotan (SRT)-1XST di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, kini PHE North Sumatera Offshore (NSO) berhasil menemukan minyak dan gas di Provinsi Aceh.

Tepatnya di Sumur Eksplorasi NSO-R2 yang berada di perairan Selat Malaka, lepas pantai Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.

Sumur eksplorasi NSO-R2 dibor dengan profil vertikal menggunakan rig semi-submersible Essar-Tribara. Sumur ini ditajak pada 14 Juni 2022 dan mencapai kedalaman akhir 4339 feet Measured Depth (ftMD) pada 27 Juli 2022.

Setelah dilakukan serangkaian evaluasi terhadap properti formasi, PHE NSO melakukan 2 interval Uji Kandungan Lapisan (Drill Stem Test/DST), yaitu DST#1 pada interval 3826 – 3846 ftMD dan DST#2 pada interval 3726 – 3756 ftMD, semuanya pada lapisan batu gamping Formasi Malacca.

“Hasil Uji Kandungan Lapisan pertama (DST#1) ditemukan gas sebesar 5 juta standar kaki kubik (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) dan minyak 1.400 barel per hari (Barrels Oil Per Day/BOPD). Sedangkan hasil Uji Kandungan Lapisan kedua (DST#2) ditemukan gas sebesar 13,74 juta standar kaki kubik (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) dan kondensat 43 barel per hari (Barrels Condensate Per Day/BCPD),” ujar Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera, Jaffee Arizon Suardin, Senin (5/9/2022)

“Seluruh upaya ini merupakan wujud komitmen kami dalam meningkatkan cadangan dan produksi migas di Sumatera dan mendukung pencapaian target produksi migas nasional,” tambah Jaffee.

 


Disambut Baik SKK Migas

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, melalui PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil temukan cadangan migas dari pengeboran sumur eksplorasi GQX-1 di Perairan Utara Jawa.

Deputi Perencanaan SKK Migas, Benny Lubiantara menyambut gembira keberhasilan ini. “Selamat kepada Pertamina atas pencapaian ini. Harapannya kedepan akan ada penemuan-penemuan cadangan migas oleh KKKS sebagaimana yang ditemukan oleh PHE NSO, sehingga target produksi minyak 1 juta barel per hari (Barrels of Oil Per Day/BOPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (Billion Standard Cubic Feet Per Day/BSCFD) pada tahun 2030 dapat terwujud,” ujar Benny.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, Rikky Rahmat Firdaus, juga menambahkan bahwa capaian ini dapat menjadi motivasi yang akan mendorong semangat semua pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat setempat untuk mendukung industri hulu migas dalam mencari cadangan migas secara lebih agresif ke depannya.

“Kita wajib optimis bahwa tujuan bersama akan dapat diwujudkan, penemuan ini harus dapat membangkitkan semangat kita bersama, karena kemajuan industri hulu migas adalah kemajuan kita semua,” pungkas Rikky.


Ada Temuan Cadangan Migas Baru di Perairan Jawa, Berapa Jumlahnya?

PT Pertamina Hulu Energi, Subholding Upstream Pertamina yang menaungi wilayah kerja hulu Pertamina di Indonesia dan juga luar negeri menyiapkan 3 strategi inisiatif dalam eksplorasi. Foto: PHE

Pada tahun anggaran 2022, Regional Jawa Subholding Upstream mencanangkan pemboran 2 sumur eksplorasi migas yaitu sumur GQX-1 di offshore Laut Jawa di wilayah kerja PHE ONWJ dan sumur Bajakah (BJK) - 001 di onshore Jawa Barat wilayah kerja PT Pertamina EP guna menunjang upaya penemuan cadangan baru.

Melalui pengeboran Sumur GQX-1, telah berhasil dikonfirmasi adanya cadangan minyak dan gas. Sumur eksplorasi GQX-1 ini ditajak pada tanggal 30 April 2022 dan telah dinyatakan selesai (Rig released) pada tanggal 23 Juni 2022, dengan kedalaman akhir mencapai 2958 feet Measured Depth (ftMD). Titik sumur berada kurang lebih 17 km dari fasilitas produksi aktif Lapangan MMJ.

Direktur Regional Jawa, Wisnu Hindadari menjelaskan, dari sumur GQX-1 berhasil ditemukan kandungan minyak dan gas pada reservoir shallow marine sandstone Formasi Main pada saat Uji Kandungan Lapisan dilakukan.

“Dari Uji Kandungan Lapisan pertama (DST#1) pada 29 Mei 2022 dan dilanjutkan DST#2, sumur GQX-1 menghasilkan 3,34 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD) dan minyak 42 barel perhari (BOPD),” kata Wisnu dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/76/2022).

Muharram Jaya Panguriseng selaku VP Exploration Regional Jawa menambahkan, Tahun 2021, Regional Jawa berhasil merealisasikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 2 sumur dengan penambahan sumber daya 2C (RR) sebesar 36.31 MMBOE.


Eksplorasi

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang berhasil menemukan gas dan kondensat di Sumur Eksplorasi Sungai Rotan (SRT)-1XST yang berada di Desa Mendis Jaya, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. (Dok Pertamina)

Dan di tahun 2022 ini, pihaknya kembali diberikan target untuk menyelesaikan pemboran eksplorasi sebanyak 2 sumur yaitu Sumur GQX-1 dan Sumur BJK-001 dengan target sumber daya 2C (RR) sebesar 51.6 MMBOE.

“Saat ini sumur BJK-001 yang diusahakan di wilayah kerja Zona 7 PT Pertamina EP telah berhasil diselesaikan trayek 12-1/4” dengan indikasi hidrocarbon yang sangat baik”, papar Muharram.

General Manager Zona 5 PHE ONWJ, Achmad Agus Miftakhurrohman berharap struktur ini dapat segera memberikan kontribusi dalam menunjang produksi minyak dan gas yang berkelanjutan di wilayah PHE ONWJ.

“Penemuan minyak dan gas dari sumur GQX-1 ini menjadi motivasi bagi kami bahwa kami mampu mendukung target produksi nasional minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030”, ujar Achmad Agus.

Dengan adanya dukungan dari segenap stakeholder yang terlibat, keseluruhan operasi pengeboran GQX-1 ini dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu 58 hari dengan zero Lost Time Injury (LTI).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya