6 Cara Merawat Tanaman Hias di Dalam Rumah Agar Tak Cepat Layu

Berikut perawatan tanaman hias di dalam ruangan yang bisa kamu tiru

oleh Switzy Sabandar diperbarui 09 Sep 2022, 07:00 WIB
ilustrasi tanaman dalam rumah. (dok StockSnap/pixabay.com)

Liputan6.com, Yogyakarta - Selain dapat mempercantik ruangan, kehadiran tanaman hias di dalam ruangan juga memiliki beberapa manfaat lain. Tanaman hias dalam ruangan bersifat antipolutan, sehingga mampu memperbaiki kualitas udara di dalam ruangan.

Udara segar yang dihasilkan dari tanaman tersebut dapat memberikan suasana rileks bagi pemilik rumah. Dalam pemeliharaannya, tanaman hias dalam ruangan membutuhkan perlakuan khusus dan berbeda dengan tanaman hias yang ditempatkan di luar ruangan.

Berikut cara merawat tanaman hias dalam ruangan yang bisa kamu tiru:

1. Jangan terlalu sering menyiram

Menyiram tanaman yang ditempatkan di dalam ruangan tidak harus dilakukan setiap hari. Jika tanah masih dalam kondisi lembab, berarti tanaman tersebut masih dalam kondisi yang cukup air.

Tanah yang terendam air dapat menyebabkan pembusukkan akar. Kamu bisa segera menyiram tanaman hias dalam ruangan ketika tanahnya mulai mengering.

Selain frekuensi penyiraman, waktu penyiraman tanaman juga perlu diperhatikan. Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk meyiram tanaman hias dalam ruangan karena air memiliki waktu untuk menyerap ke seluruh bagian tanaman sebelum menguap saat terkena sinar matahari di siang hari.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Cukup Cahaya

2. Pastikan tanaman mendapat pencahayaan alami yang cukup

Meskipun kamu memilih jenis tanaman hias yang mampu bertahan dalam kondisi minim cahaya matahari, tanaman dalam ruangan juga tetap membutuhkan pasokan cahaya alami yang cukup. Tujuannya agar tanaman tetap tumbuh subur.

Tanaman hias dalam ruangan memperoleh cahaya yang sangat terbatas, maka dari itu ia perlu dipindahkan ke luar ruangan paling tidak dua minggu sekali. Saat menempatkan tanaman hias di dalam ruangan, hindari posisi yang membuatnya terpapar sinar matahari secara langsung.

3. Atur suhu untuk menjaga kelembapan

Tanaman hias dalam ruangan berisiko menderita kekeringan karena penurunan suhu dan tingkat kelembapan. Apalagi, jika ditempatkan di dalam ruangan dengan pendingin ruangan.

Beberapa tanaman hias dalam ruangan, seperti sansevieria (lidah mertua), sirih gading, dan bonsai beringin, tahan terhadap kondisi ruangan yang kering. Namun, banyak juga yang hanya bisa tumbuh pada tingkat kelembapan ideal, yakni pada suhu 22 hingga 25 derajat Celsius.

Beberapa cara bisa dilakukan untuk menjaga kelembapan ideal di dalam ruangan. Salah satunya dengan menempatkan pot di atas wadah lepek, yaitu wadah yang diisi campuran air, pasir, dan kerikil, atau meletakkan beberapa pot tanaman hias dalam ruangan secara berdekatan.

 


Rutin Pupuk

4. Berikan nutrisi dengan melakukan pemupukkan secara rutin

Setelah memastikan tanaman hias dalam ruangan mendapatkan pencahayaan alami yang optimal dan tumbuh dalam kondisi lembab, selanjutnya tanaman hias dalam ruangan perlu diberi pupuk untuk meningkatkan nutrisinya. Nutrisi yang paling dibutuhkan tanaman hias dalam ruangan adalah nitrogen.

Nitrogen berguna untuk keseimbangan, serta kalium untuk kekuatan batangnya. Pemupukkan sebaiknya dilakukan di awal atau tepat saat musim penghujan.

Pada kondisi tersebut, tanaman tumbuh lebih aktif dibandingkan pada musim kemarau. Pupuk alami dan pupuk buatan dapat dikombinasikan untuk perawatan yang lebih baik.

5. Rajin memangkas tanaman

Tanaman hias dalam ruangan yang tumbuh terlalu tinggi dan lebat kurang sedap dipandang mata. Untuk itu, perlu dilakukan pemangkasan secara rutin agar tanaman tidak menganggu pandangan dan aktivitas pemilik rumah.

Pangkas bagian tanaman yang dapat dikontrol pertumbuhannya, seperti ranting, batang, dan daun. Pemangkasan juga baik untuk kesehatan tanaman, terutama untuk menyingkirkan bagian tanaman yang terkena hama agar tidak menjalar ke bagian tubuh tanaman lainnya.

 


Mengganti Media Tanam

6. Mengganti media tanam dan repotting

Penggantian media tanam perlu dilakukan karena seringkali kondisinya berubah menjadi terlalu lembab atau kering. Sehingga tidak mampu menyuplai nutrisi secara optimal ke seluruh bagian tubuh tanaman.

Gunakan media tanam yang mengandung banyak material organik dan mampu mengikat air dengan sempurna. Komposisikan campuran pasir, tanah, dan pupuk dengan perbandingan 1:1:1.

Media tanam juga perlu disimpan dalam pot yang mampu menjaga kelembapan tanah. Pot dari tanah liat dapat menjadi pilihan.

Selain media tanah, wadah tanaman juga perlu diganti. Terlebih jika pot rusak atau tidak mampu lagi menampung ukuran tanaman yang bertambah besar.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya