Maskapai Penerbangan Spanyol Iberia Ancam Mogok Kerja 15 Hari

Tuntutannya tak dipenuhi, serikat pekerja darat dan awak kabin dari maskapai penerbangan Spanyol Iberia mengancam akan mogok kerja selama 15 hari terhitung hari Rabu (6/2).

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Feb 2013, 09:33 WIB

Tuntutannya tak dipenuhi, serikat pekerja darat dan awak kabin dari maskapai penerbangan Spanyol Iberia mengancam akan mogok kerja selama 15 hari terhitung hari Rabu (6/2).

Seperti dikutip dari Xinhua, yang dilansir Kamis (7/2/2013), aksi mogok kerja itu dilakukan karena mereka gagal mencapai kesepakatan tentang rencana perusahaan untuk mengurangi tenaga kerja dan memangkas biaya-biaya.

Rencananya, aksi tersebut akan dilakukan dalam 3 tahap. Antara tanggal 18 dan 22 Februari, 4 dan 8 Maret, serta 18 dan 22 Maret.

Iberia, yang telah menjadi bagian dari International Airlines Group (IAG), salah satu kelompok terbesar di dunia penerbangan dan bekerja sama dengan Bristish Airways sejak tahun 2011 telah berusaha untuk mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja itu.

Karena akibat program tersebut, 4.500 karyawan akan kehilangan pekerjaan. Bahkan gaji para pekerja yang tersisa akan dipotong serta berdampak pada penurunan jumlah rute dan pesawat.

Maskapai tersebut telah membuat beberapa konsesi kepada serikat pekerja, menawarkan untuk mengurangi jumlah yang direncanakan dari 4.500 menjadi hanya sebesar 30 persennya saja. Lalu mengurangi rute sebesar 10 persen dan bukan 15 persen seperti yang diusulkan, serta mengurangi upah sebesar 11 persen bukan 25-35 persen seperti yang digembar-gemborkan. Pendapatan pilot dan awak pesawat juga terkena imbas pengurangan sebesar 23 persen.

Namun, pembicaraan tersebut akhirnya berhasil, meskipun serikat pekerja itu akan tetap melakukan pemogokan sekurang-kurangnya selama 5 hari.

Sebelumnya, maskapai tersebut telah melakukan pemogokan selama satu hari pada akhir 2011 dan di 2 bulan pertama pada tahun 2012 ketika mengumumkan rencana pemotongan pada bulan November. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya