Liputan6.com, Yogyakarta - Wirausaha muda diajak untuk berkreasi menciptakan cenderamata unik yang terinspirasi dari situs warisan dunia dan budaya lokal nusantara. Melalui UNESCO Youth Creative Camp sebanyak 121 peserta mengikuti lokakarya teknis dan pembinaan sampai tahap final pemilihan 15 produk paling inovatif.
Para finalis berkumpul di Borobudur dan Yogyakarta, pada 1 sampai 3 September 2022 dan bertemu dengan para konservator situs warisan dunia, pakar desain produk dan pengembangan bisnis kreatif serta mengikuti acara kunjungan ke ruang-ruang seni.
Kompetisi ini bertujuan mendukung pengembangan produk yang terkait dengan situs warisan dunia untuk peluang mata pencaharian lokal. Dengan dukungan dari negara Jepang dalam “Pembinaan dan Penguatan Sinergi antar Jaringan Sains di Kawasan Asia Pasifik” dan Citi Foundation melalui program Kita Muda Kreatif, kesempatan ini menjadi ajang bagi para wirausaha muda untuk memberdayakan diri melalui kegiatan pengembangan bisnis dengan tujuan pelestarian budaya dan alam.
Baca Juga
Advertisement
Perhelatan yang menjadi bagian dari UNESCO WH50 Competition-Creative Product 2022 ini berhasil menjaring tiga pemenang kompetisi yang diumumkan dalam Awarding Night UNESCO Jakarta Youth Creative Camp di Hotel Burza Yogyakarta, Sabtu (3/9/2022).
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ragam Cenderamata
Pemenang pertama diraih Jemi Nikolaus Rahangiar asal Semarang dengan produknya Fundanusa yaitu produk Tote Bag menarik yang diciptakan dengan memanfaatkan limbah perca dan dihiasi dengan gambar 3 Situs Warisan Dunia yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Subak Bali yang digambar dengan teknik stencil.
Posisi kedua ditempati Dheni Nugroho dari Yogyakarta dengan produk Dompet Warisan. Dompet kecil penyimpan uang dan kartu dengan memakai material limbah kulit.
Desain Dompet Warisan ini terinpirasi dari lanskap Warisan Dunia Kawasan Candi Borobudur dalam bentuk siluet.
Sementara urutan ketiga diraih Jessie Setiawati dari Semarang dengan produk Heritage Travel Journal, yaitu sebuah buku jurnal yang bisa diisi ulang untuk memperkenalkan cerita di balik situs warisan dunia di Indonesia. Di dalamnya ada halaman-halaman yang berisi konten informatif seperti sejarah situs, peta area, hingga nilai-nilai universal luar biasa.
“Warisan Dunia adalah konsep yang lebih baik dipahami melalui pengalaman langsung. Dengan mempelajari dan memaknai nilai situs warisan melalui kompetisi, kreatif ini kami berharap para wirausaha muda Indonesia merasa lebih dekat dengan situs warisan dunia,” ujar Moe Chiba, Kepala Unit Budaya UNESCO Jakarta – Tim Kita Muda Kreatif
Sementara Puni Anjungsari, Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia berpendapat Indonesia memiliki warisan budaya yang melimpah. Selain itu, jumlah generasi muda di Indonesia mencapai hampir seperempat dari total penduduk.
“Kami melihat hal tersebut sebagai peluang besar untuk mendukung pemerintah dalam menjaga kelestarian dan menggali potensi budaya tanah air, di saat yang bersamaan juga memanfaatkan generasi muda untuk mengembangkan ekonomi kreatif dan menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu mesin pertumbuhan ekonomi baru di masa depan,” ucapnya.
Ia berharap dengan mendorong terciptanya peluang ekonomi kreatif bagi generasi muda dapat memberikan efek domino positif pada budaya dan perekenomian daerah.
Berdasarkan data dari Kemendikbud pada 2021, Indonesia memiliki lebih dari 1.200 warisan budaya tak benda, lebih dari 1.600 cagar budaya dan 439 museum. Selain itu, menurut data BPS, lebih dari 14,4 persen dari generasi muda di Indonesia masih masuk dalam kelompok pengangguran.
Advertisement