Liputan6.com, Jakarta Lima orang peserta unjuk rasa yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak alias BBM diamankan kepolisian. Mereka kedapatan melakukan sweeping kendaraan plat merah di Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2022).
Pantauan di lapangan, beberapa orang pria menghentikan sebuah kendaraan plat merah. Ia kemudian duduk di kap mobil sambil memegang bendera Gerakan Pemuda Islam (GPI). Aksi mereka membuat arus lalu lintas tersendat.
Advertisement
Anggota kepolisian berkaus hitam lantas menghampiri peserta aksi. Mereka dicecar sejumlah pertanyaan. Selang berapa lama, peserta unjuk rasa digiring ke mobil taktis milik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya yang terpakir di lapangan silang Monas.
Berdasarkan informasi diterima, totalnya ada lima orang yang diamankan. Mereka satu-satu persatu didata. Masing-masing difoto dan dimintakan kartu identitasnya.
Terkait hal ini, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin membenarkan, adanya peserta aksi yang diamankan. Menurut dia, tindakan dinilai membahayakan keselamatan orang lain.
"Ada beberapa peserta aksi yang memang diamankan karena tindakan yang bersangkutan sudah membahayakan keselamatan orang lain dan juga mengganggu ketertiban umum," kata dia di lokasi, Senin (5/9/2022).
Komarudin mengatakan, mereka semua sedang dimintai keterangan lebih lanjut oleh anggota Polda Metro Jaya.
"Ini yang masih kita dalami keberadaan mereka. Karena sebagaimana kita saksikan tadi, hampir seluruh massa mahasiswa demo sedang berkonsentrasi di bawah JPO Merdeka Barat. Namun ada beberapa orang yang keluar atau melakukan kegiatan sendiri di putaran Patung Kuda," ujar dia.
Ricuh Warnai Demo Tolak Kenaikan BBM Depan Istana Negara
Kericuhan mewarnai aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM yang digelar mahasiswa di kawasan Istana Negara, Senin (5/9/2022). Sejumlah demonstran berupaya menerobos kawat berduri penyekat lokasi aksi.
Aksi penolakan BBM oleh aktivis Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII, ini semula berjalan tertib. Beberapa demonstran membakar ban di tengan massa aksi yang membuat barikade melingkar.
Sebagian massa yang semula duduk kemudian berdiri dan menerobos kawat berduri yang dipasang sebagai penyekat titik aksi.
Pantauan Liputan6.com di lokasi aksi, tidak hanya massa yang menerobos kawat berduri, tapi juga terlihat botol, bambu, kayu melayang ke arah barikade polisi.
Kericuhan tidak berlangsung lama, peserta aksi yang bersemangat menerobos barisan pengamanan diredam oleh orator.
Hingga puku; 16.30 WIB, aksi masih berlangsung dan sejumlah ruas jalan di kawasan aksi dialihkan.
Advertisement
Bakar Miniatur Keranda
Aksi unjuk rasa penolakan naik harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diwarnai aksi bakar-bakar. Aksi itu dilakukan oleh Massa Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Senin (5/9/2022).
Pantauan di lapangan, orator memberikan aba-aba kepada peserta aksi untuk mengambil miniatur keranda mayat dan diletakkan di tengah-tengah barisan.
Beberapa peserta aksi mengambil kertas-kertas untuk disulutkan dengan api. Kertas-kertas yang terbakar itu pun ditaruh ke dalam miniatur keranda.
Api perlahan-lahan melumat miniatur keranda. Tak puas, orator meminta peserta aksi turut membakar sejumlah spanduk.
Api dibarengi dengan asap hitam pekat membumbungi tinggi. Orator dari atas mobil komando menyebut bahwa aksi bakar-bakar ini sebagai bentuk ketidam puasan atas kebijakan pemerintah menaikan harga BBM. Menurut dia, itu sangatlah tak berpihak pada rakyat.
"Ini adalah bentuk matinya rasa keadilan, matinya hati nurani pemerintah terhadap kepentingan-kepentingan rakyat," teriak orator.
Orator mengistruksikan massa aksi untuk pelan-pelan meninggalkan lokasi. Dia menyebut, aksi hari ini telah selesai.
"Hari ini selesai aksi kita kawan-kawan. Ini bukan yang terakhir. Besok kita akan kembali lagi menyuarakan aspirasi kita," ujar orator.
Massa HMI-MPO membubarkan diri dengan tertib. Sementara itu, petugas PPSU langsung berdatangan membersikan sampah-sampah sisa unjuk rasa yang berserakan di jalanan.
Sementara itu, di sisi kanan Patung Kuda Arjuna Wiwaha masih berlangsung aksi unjuk rasa. Massa itu berasal dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia.