Liputan6.com, Jakarta - Pintu masuk DPRD Banten diblokir mahasiswa yang menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Spanduk milik Gerindra Banten yang ada di depan gedung legislatif itu dirobek massa.
Spanduk itu memajang foto Prabowo Subianto di kiri atas dan Desmon J Mahesa di kanan atasnya. Kemudian di bawahnya, berisikan foto anggota Fraksi Gerindra DPRD Banten, termasuk Andra Soni yang menjabat ketua DPRD Banten.
Massa aksi juga memblokade jalan dan membakar ban bekas. Polisi pun terpaksa melakukan contra flow agar kendaraan tetap dapat melintas.
"Dari aliansi Gempur Banten, menuntut hak-hak kepentingan rakyat, ketika mulai bangkit di tengah pandemi, justru pemerintah memberikan pandemi lebih besar dengan kenaikan BBM," kata Humas Aliansi Gempur Banten, Muhammad Nur Lathif, di lokasi, Senin (5/9/2022).
Baca Juga
Advertisement
Mahasiswa juga menuding kebijakan Jokowi-Ma'ruf Amin tidak mencerminkan slogan wong cilik dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat. Lantaran kenaikan harga BBM bisa mengerek kenaikan harga bahan pokok yang selalu dikonsumsi oleh masyarakat.
Terlebih, kehidupan ekonomi masyarakat telah dihantam badai pandemi Covid-19 sejak 2020. Sehingga kenaikan harga BBM dianggap tidak tepat dan memberatkan masyarakat.
"Kenaikan BBM mempengaruhi (ekonomi) lainnya, justru seharusnya pemerintah lebih kreatif dalam membangun ekonomi hari ini," terangnya.
Mahasiswa juga mengkritik kebijakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), karena membutuhkan biaya yang sangat besar. Mereka juga menuding beratnya perekonomian masyarakat dipengaruhi oleh pembangunan IKN di Kalimantan, seperti kenaikan pajak hingga naiknya harga BBM.
Karenanya, mahasiswa menuntut tiga hal ke pemerintah pusat, yakni menolak kenaikan harga BBM, turunkan harga pangan pokok dan pangan, hingga berantas mafia penimbunan BBM bersubsidi.
"Sebenarnya banyak yang bisa dialihkan, pemerintah memberikan BLT, bahkan tidak kreatif. Ketika ekonomi goyang, pemerintah justru menaikkan pajak. Kalau untuk IKN, justru ada kepentingan lain yang lebih urgen, khususnya ekonomi," jelasnya.
Demo Istana Sempat Ricuh
Kericuhan mewarnai aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM yang digelar mahasiswa di kawasan Istana Negara, Senin (5/9/2022). Sejumlah demonstran berupaya menerobos kawat berduri penyekat lokasi aksi.
Aksi penolakan BBM oleh aktivis Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII, ini semula berjalan tertib. Beberapa demonstran membakar ban di tengan massa aksi yang membuat barikade melingkar.
Sebagian massa yang semula duduk kemudian berdiri dan menerobos kawat berduri yang dipasang sebagai penyekat titik aksi.
Pantauan Liputan6.com di lokasi aksi, tidak hanya massa yang menerobos kawat berduri, tapi juga terlihat botol, bambu, kayu melayang ke arah barikade polisi.
Kericuhan tidak berlangsung lama. Peserta aksi yang bersemangat menerobos barisan pengamanan diredam oleh orator.
Hingga pukul 16.30 WIB, aksi masih berlangsung dan sejumlah ruas jalan di kawasan aksi dialihkan.
Advertisement