Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Senin (5/9/2022), toko kue sus franchise (waralaba) Beard Papa's atau sering disebut Beard Papa menjadi trending topic di Twitter hingga Google. Hal tersebut dikarenakan toko kue waralaba ini dikabarkan bakal menutup seluruh gerainya di Indonesia.
Informasi ini diberitakan melalui akun TikTok @anestiaaaa, dimana ia juga bersama dengan sang owner Beard Papa saat melakukan rekaman langsung. "Ada berita duka cita telah tutup Beard Papa di Pim dan seluruh cabang lainnya di Indonesia," tutur owner Beard Papa di Indonesia dikutip melalui akun TikTok @anestiaaaa.
Sang pemilik akun TikTok itu pun terkejut mendengar berita Beard Papa yang telah ditutup. Ia kenudian menanyai perihal Beard Papa benar-benar ditutup karena bangkrut atau ada alasan lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Cuman close franchise, semoga bisa buka lagi," ungkap sang owner. Banyak komentar memenuhi akun TikTok @anestiaaaa. Para penggemar Beard Papa pun terkejut dan turut sedih akan ditutupnya gerai kue sus yang selalu hadir di bandara di Indonesia ini.
Komentar senada juga banyak dijumpai di Twitter. "Baru liat di TikTok kalo Beard Papa menutup semua outletnya. Ya kalian sana pada kerja yang produktif di hari Senin ini. Aku mau sedih bentar," cuit akun Twitter @miund.
"Sumpah sedih banget, udah nyarinya susah lagi, kalo mau keluar kota salah satunya yg bikin semangat untuk beli beard papa di terminal keberangkatan:’),” cuit akun @whyamisolazzzy. "Pantesan di PIM pas lewat dah tutup dan ngga ada harum semerbaknya lagi," timpal aktris Rachel Amanda menggunakan akun Twitternya @auroramanda95.
Bagi Anda yang sering bolak balik ke daerah dengan menggunakan pesawat, pastinya tidak asing lagi dan selalu ditemukan produk Beard Papa ini di setiap bandara. Sesuai namanya, lambang atau ikon toko kue ini adalah gambar pria berjanggut putih lebat dan memakai penutup kepala berajut berwarna kuning.
Buka Sejak 1999
Beard Papa juga merupakan oleh-oleh yang sering dibawa orang untuk dibeli dan diberikan kepada keluarga maupun teman. Beard Papa merupakan franchise internasional toko kue sus yang berasal dari Jepang.
Perusahaan yang dimiliki Muginoho Co., Ltd ini memiliki lebih dari 250 cabang di Jepang dan lebih dari 400 cabang di seluruh dunia di 15 negara dan wilayah, termasuk di Indonesia. Dikutip dari berbagai sumber, kedai kue sus ini pertama kali beroperasi di tahun 1999.
Berawal dari toko roti kecil tersebut, Yuji Hirota mulai merintis Beard Papa's. Aroma roti dari toko kue tersebut berhasil membuat banyak orang tertarik untuk berkunjung dan membeli kue.
Yuji Hirota kabarnya memiliki jenggot putih yang halus. Hal tersebut membuat pelanggan setianya memanggilnya dengan julukan Beard Papa's. Beard Papa kini telah memiliki kurang lebih 400 gerai di mancanegara. Kelembutan kue dan krim yang tidak terlalu manis menjadi ciri khas dari Beard Papa.
Advertisement
Berharap Dibuka Lagi
Di Indonesia, toko cream puff's ini cukup terkenal dan banyak ditemui di beberapa kota besar. Kabar ditutupnya Beard Papa banyak disayangkan oleh warganet.
Akun Instagram Beard Papa Indonesia juga diserbut banyak warganet yang menanyakan kebenaran kabar ditutupnya toko kue sus tersebut, tapi belum ada respons maupun jawaban dari pengelola akun tersebut. Namun, dari unggahan akun TikTok @anestiaaaa diketahui bahwa Beard Papa sedang melakukan close franchise. Ia berharap agar toko kue tersebut bisa buka lagi.
Sementara, hingga saat ini, pihak Beard Papa belum memberikan konfirmasi mengenai kabar yang beredar. Tak hanya di Indonesia, kejadian hampir serupa juga terjadi di Singapura.
Toko-toko di Singapura yang mengkhususkan diri dalam membuat makanan lawas tutup pada frekuensi yang mengkhawatirkan. Pun tidak, mereka memilih menjual bisnis yang sudah lama dirintis, salah satunya Borobudur Snack Shop.
Toko yang berspesialisasi dalam menjual kue-kue ala Indonesia, ang ku kueh, dan kueh lapis di Bedok North itu dijual setelah eksis selama 40 tahun-an, melansir Mothership, Sabtu, 2 Juli 2022. Richard Goh, warga Singapura kelahiran Indonesia, membuka Borobudur Snack Shop pada 1980-an, 8 Days melaporkan.
Toko Kue di Singapura
Menurut Shin Min Daily News, salah satu pemiliknya, Simon Tay mengambil alih toko kue tersebut. Tay jadi mitra bisnis sejak 1983. Pada tahun 1996, Goh meninggal, meninggalkan Tay untuk mengawasi operasi toko tersebut. Sekarang, pada 2022, setelah tiga tahun mencari orang lain untuk mengambil alih, Tay bersiap pindah.
Ia akhirnya menemukan pembeli, yakni sepasang kekasih yang diperkenalkan ke Tay melalui perantara, menurut pers China. Tay berkata, "Kami belum menandatangani kontrak. Kami masih mendiskusikan detailnya, tapi mereka telah belajar membuat kue sejak April. Mereka belajar setahun sebelum siap (membuat dan mengoperasikan toko kue legendaris itu).
"Harga jual yang diminta Tay adalah 4 juta dolar Singapura (sekitar Rp43 miliar). Biaya itu untuk "seluruh bisnisnya," termasuk toko, pabrik, dan semua peralatan. "Pada puncaknya, kami membuat hampir 1.000 kue setiap hari. Setidaknya 10 hotel populer memesan kue kami dan kami mengirimkannya ke toko ritel lain di Singapura."
Diakui Tay, penjualan tersebut membuatnya sedih, meski jumlah uang yang akan diterimanya besar. Sayangnya, ia tidak bisa menemukan pengganti untuk mengambil alih jika tidak menjualnya.
Tay dan istrinya memiliki seorang putri, tapi ia sudah menikah dan tinggal di Kanada. "Saya sudah melakukan ini selama bertahun-tahun, toko ini seperti anak saya," katanya."Saya merasa sedih, tapi saya tidak punya pilihan. Istri dan anak saya mendukung keputusan saya untuk menjual. Setelah pensiun, saya akan berlibur bersama istri saya, mungkin bepergian ke Kanada," pungkasnya.
Advertisement