Liputan6.com, Berau - Sebanyak 22 pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Berau dinyatakan lolos seleksi mengikuti On Job Training (OJT) pada program pelatihan pengawas keselamatan (P3KP). Nantinya para siswa ini akan akan menjadi calon-calon pengawas keselamatan di pertambangan batu bara.
Bupati Berau Sri Juniarsih mengapresiasi PT Berau Coal dan Yayasan Dharma Bakti Berau Coal yang telah memberikan kesempatan dan pengalaman kepada generasi muda di Kabupaten Berau. Terlebih upaya ini merupakan bagian peningkatan SDM di kabupaten yang terkenal keindahan baharinya itu.
"Saya kira, ini merupakan satu langkah positif yang mencerminkan keseriusan sekaligus konsistensi dari PT Berau Coal, dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus mengembangkan profesional unggul di Kabupaten Berau, melalui pemberian program pendidikan praktikal bagi siswa yang dinilai berprestasi dan memenuhi syarat," ujar Sri Juniarsih.
Baca Juga
Advertisement
PT Berau Coal merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara di Kalimantan Timur yang beroperasi di Kabupaten Berau dan juga merupakan Obyek Vital Nasional (Obvitnas). Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang rutin dilaksanakan.
Pada Jumat (19/8/2022) lalu di Balai Mufakat Pemerintah Kabupaten Berau, Bupati Sri Juniarsih melepas secara resmi 22 peserta On Job Training (OJT). Bagi 22 siswa yang telah dinyatakan lulus seleksi ini nantinya akan menjadi calon-calon pengawas keselamatan di area konsesi pertambangan Berau Coal.
Melalui program ini juga, Sri Juniarsih berharap bisa terus berlanjut dan berkembang. Sehingga kehadiran PT Berau Coal semakin dirasakan dampaknya bagi masyarakat Kabupaten Berau.
Menurutnya, program ini sejatinya bertujuan untuk mencetak pengawas-pengawas keselamatan tambang batu bara yang kompeten dan mampu mewujudkan operasional pertambangan yang aman dan selamat.
"Jadi, inisiatif maupun peran serta perusahaan untuk melatih angkatan kerja semacam ini harus didukung. Yang mana, ini juga merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat," katanya.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Mengurangi Pengangguran
Wakil Ketua I DPRD Berau Syarifatul Syadiah turut mengapresiasi program dari PT Berau Coal ini. Karena tenaga kerja lokal dididik dan dilatih. Program pelatihan ini juga bagian dari program pemerintah yang juga harus memberdayakan tenaga kerja lokal dan mengurangi pengangguran serta kemiskinan.
"Sehingga upaya meminimalisasi hal itu, diharapkan bersinergi. Pihaknya pun sebagai bagian dari pemerintah daerah, berupaya bagaimana masyarakat bisa tetap diberikan peluang bekerja dan dididik, serta juga mendapatkan tempat di daerah itu sendiri," ujar Syarifatul.
Salah satu peserta yang dinyatakan lulus, Ranto Syahputra Pandiangan mengaku beberapa bulan terakhir dirinya dan rekan-rekannya telah menjalani beberapa pelatihan maupun beberapa tahapan dalam program tersebut.
Dimulai dari tahapan seleksi yang terdiri seleksi administrasi, akademik, wawancara, dan mengikuti pengujian terhadap kondisi kesehatan maupun kondisi psikologis. Selanjutnya, setelah dinyatakan lolos seleksi, selama satu bulan pertama mulai dari 13 Juni hingga 8 Juli 2022, para peserta mengikuti pelatihan bintalsik melalui pembinaan Bataliyon Armed Komposit.
"Di sana kami dilatih dan dibina, guna meningkatkan kedisiplinan, kemampuan fisik, dan mentalitas untuk siap menghadapi dunia kerja," ucap Ranto.
Kemudian mulai 11 Juli hingga 18 Agustus, Ranto dan kawan-kawan akan diberikan pelatihan dan pembelajaran lebih lanjut terkait hal yang diperlukan bagi seorang pengawas keselamatan pertambangan.
Saat itu mereka merasa bahwa ini kesempatan emas dan menjadi orang-orang yang beruntung untuk dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik, lebih terampil, lebih kompeten dan lebih percaya diri lagi dalam mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
"Melalui pendidikan dan pelatihan yang akan kami jalani hingga satu tahun ke depan," lanjutnya.
Sehingga pada kesempatan itu, Ranto dan rekan-rekannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PT Berau Coal, melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, yang telah memberikan jalan para pemuda daerah untuk dapat meningkatkan kapasitas diri. Sehingga akan lebih mudah masuk ke dunia indsutri nantinya.
"Besar harapan kami juga, agar program ini dapat terus berlanjut dan berkembang, sehingga dapat memfasilitasi para fresh graduate seperti kami dan para pencari kerja nantinya di masa yang akan datang, serta pengembangan tenaga kerja lokal non skill lainnya," sambungnya.
Advertisement
Keselamatan Kerja Pertambangan
Terpisah, Corporate Communication Superintendent PT Berau Coal, Rudini menjelaskan kegiatan pelepasan P3KP pengawas untuk keselamatan kerja pertambangan ini, adalah salah satu program yang dilakukan PT Berau Coal dalam rangka mengembangkan dan menyerap pemuda-pemudi daerah. Tak hanya itu, upaya ini untuk mencetak tenaga skill di bidang pengawasan keselamatan tambang.
“Pendampingan PT Berau Coal terhadap pendidikan dan peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Berau sudah dilakukan dari Program Wajib Belajar 12 Tahun hingga mereka masuk ke perguruan tinggi. Setelah mereka lulus dari perguruan tinggi pun, PT Berau Coal masih memberikan program pendampingan seperti Program Pelatihan Pengawas Keselamatan Pertambangan (P3KP)," kata Rudini.
Program pelatihan peningkatkan kompetensi SDM tersebut pun juga dilaksanakan oleh para mitra kerja PT Berau Coal secara konsisten dalam melakukan upaya-upaya yang terencana dalam pengembangan dan penyerapan tenaga kerja lokal di Kabupaten Berau.
"Pembekalan PT Berau Coal untuk para peserta pelatihan P3KP akan membuka peluang kerja yang lebar, tidak hanya di lingkup PT Berau Coal dan mitra kerja saja, tapi bisa masuk ke dunia industri nasional bahkan internasional jika menekuni bidangnya dan terus melakukan pengembangan diri secara berkelanjutan," tuturnya.
Harapannya setelah mengikuti program ini, seluruh peserta dapat menjadi pribadi yang berprestasi, maju, dan unggul di dunia kerja.