Dukung Penolakan Harga BBM, Ketua DPRD Gorontalo Minta Viralkan Video Deklarasi

Salah satunya di Provinsi Gorontalo, ribuan mahasiswa mendatangi Kantor DPRD Provinsi menuntut agar DPRD mendukung mereka menolak kenaikan harga BBM.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 06 Sep 2022, 11:42 WIB
Mahasiswa UNG saat menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Provinsi Gorontalo (Arfandi/LIputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Gelombang penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah daerah hingga kini masih berlangsung. Ribuan mahasiswa terus melakukan aksi unjuk rasa, yang menilai kenaikan harga BBM tersebut sangat menyusahkan.

Salah satunya di Provinsi Gorontalo, ribuan mahasiswa mendatangi Kantor DPRD Provinsi menuntut agar DPRD mendukung mereka menolak kenaikan harga BBM.

“Kepada yang terhormat pimpinan DPRD kami minta untuk keluar menemui kami. Kami datang atas nama keresahan masyarakat," kata Dea Hasan, Presiden BEM UNG saat menjadi orator.

Menurutnya, kedatangan ribuan mahasiswa sendiri sebagai bentuk kekecewaan mahasiswa kepada pihak DPRD. Sebab, pada aksi sebelumnya, ketua DPRD tidak menemui mahasiswa saat demo di simpang lima Kota Gorontalo

“Kami kecewa, hari ini kami datang lebih banyak,” ungkapnya.

Bahkan, saat itu, mahasiswa mengancam untuk menduduki DPRD Provinsi jika pimpinan DPRD tidak menemui mereka. Meski dalam kondisi hujan, mahasiswa tetap menunggu pimpinan DPRD untuk keluar.

Beberapa saat kemudian, akhirnya Ketua DPRD Provinsi Gorontalo keluar gedung dan menerima pengunjuk rasa. Ketua DPRD Faris Yusuf mengatakan jika dirinya sejalan dengan apa yang menjadi aspirasi mahasiswa.

Paris yang didampingi beberapa anggota DPRD lainnya mengaku, meminta untuk membuat video deklarasi bersama mahasiswa itu, sebagai keseriusan mereka menyikapi kenaikan harga BBM.

"Deklarasi ini kita buat videonya lalu kita viralkan," kata Paris RA Jusuf.

Ia menegaskan, apa yang menjadi tuntutan mahasiswa juga merupakan keinginan DPRD. Tidak hanya sebatas deklarasi, dirinya akan membuat rekomendasi yang akan dikirimkan kepada pemerintah daerah maupun pusat.

"Kita akan membuat rekomendasi ke gubernur agar menolak kenaikan ini," kata kader partai Golkar itu.

Dirinya meminta, agar sikap penolakan ini juga diikuti oleh seluruh DPRD di Kabupaten Kota. Agar aspirasi mahasiswa ini akan didengar semua pihak.

"Ini bentuk keseriusan kita di DPRD, kami sepakat menolak harga BBM. Kalau ada yang perlu ditandatangani kami akan tanda tangan," ia menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya