BBM Naik, Ivan Gunawan Umumkan Kenaikan Harga Baju Rancangannya

Ivan Gunawan baru saja memamerkan koleksi baju terbaru di ajang Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) 2022.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 06 Sep 2022, 11:03 WIB
Ivan Gunawan (Sumber: Instagram/ivan_gunawan)

Liputan6.com, Jakarta - Imbas kenaikan harga BBM menjalar ke mana-mana. Tak terkecuali dengan Ivan Gunawan yang mengumumkan akan menaikkan harga pakaian rancangannya via media sosialnya.

"Lapor .... harga BBM naek .... untuk para klien Maap yah harga baju saya juga nAek 🖤🖤," tulis Ivan, Selasa (6/9/2022).

Ia mengunggah pengumuman itu disertai foto hitam putih yang menampilkan baju koleksi terbarunya. Pada Senin malam, 5 September 2022, pria yang akrab disapa Igun itu menjadi salah satu desainer yang memeriahkan panggung Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) mewakili IPMI.

Saat itu, Igun membawakan koleksi bertema tiga tumpal. Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, koleksinya mengusung wastra songket khas Sumatera Selatan melalui pengolahan tiga warna dari tiga tumpal kain yang berbeda. Hasilnya adalah material berbenang emas dan silver dengan warna elegan yang dirancang bersama Nita Songket.

Igun bermain dengan siluet mermaid, A-line, dan dipertegas dengan garis korset untuk menonjolkan sisi feminin dan seksi dari pemakainya. Ia mengawinkan karyanya dengan koleksi aksesori karya Rinaldy A. Yunardi yang memberikan kesan strong dan edgy dan koleksi sepatu dari Langkah by Lina Lee.

Rencana kenaikan harga baju itu ditanggapi beragam oleh para pengikutnya. Aktris senior Chintami Atmanegara, misalnya, mengaku tak masalah dengan rencana tersebut lantaran ia merasa pakaian yang dibuat desainer itu sangat bagus. "Ga masalaaah ...soalnya mang kereeen bingiiiit," komentar Chintami.

Hal itu juga ditimpali penjual baju lainnya yang berencana akan menaikkan harga jual dagangannya. Namun, mereka berharap kenaikannya tidak terlalu besar. "Bensin naiknya cuma 2400. Jadi bajunya naiknya jg 2400 aja ya kak," tulis warganet berbeda.

 


Prediksi Menparekraf

Respons Menparekraf Sandiaga Uno Soal Kenaikan Harga BBM dan Dampaknya Bagi Sektor Parekraf di The Weekly Brief with Sandi Uno, 5 September 2022.  (Liputan6.com/Henry)

Kenaikan harga itu juga sudah diprediksi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Ia mengkalkulasi kenaikan harga BBM akan menaikkan harga produk ekonomi kreatif rata-rata hingga 20 persen, khususnya untuk produk kuliner, fashion, dan kriya.

Tak berhenti di situ, biaya berwisata juga akan naik, khususnya destinasi wisata yang dicapai dengan transportasi darat dan laut. "Potensi penurunan kunjungan wisata ini yang sedang kami hitung. Data-data ini kami kumpulkan dan akan diajukan ke Kementerian Keuangan seandainya diperlukan bantalan sosial untuk pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya dengan pendapatan di bawah Rp3 juta per bulan," terang Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid, Senin, 5 September 2022.

Untuk itu, ia meminta agar seluruh pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif segera menghitung biaya pproduksi secara tepat dan cepat agar semakin efisien. Ia meminta pengusaha untuk memegang tiga kunci dalam mengelola usaha menghadapi inflasi dan kenaikan bahan baku atau bahan pokok, yakni dengan kelola biaya, diversifikasi sumber pasokan, dan menjaga arus kas.

"Beli barang sesuai kebutuhan," imbuhnya.


Cash is King

Salah satu koleksi pakaian rancangan Ivan Gunawan yang ditampilkan di panggung JF3 pada Senin malam, 5 September 2022. (dok. Instagram @ivan_gunawan/https://www.instagram.com/p/CiIgJQTJ4_H/?hl=en/Dinny Mutiah)

Sandiaga menjelaskan proses diversifikasi pasokan akan memperbesar opsi bagi para pengusaha agar bisa menghasilkan produk yang harganya lebih terjangkau bagi konsumen. Diversifikasi juga bisa memastikan arus pasokan bahan baku yang lebih bisa diandalkan.

"Banyak yang bilang saat-saat sekarang cash is king, dan ini tentunya mendorong para pengusaha untuk memprioritaskan sejumlah pengeluaran yang betul-betul esensial," imbuh dia. Sandiaga juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menghitung dampak dari kenaikan BBM yang lebih dari 30 persen terhadap sektor Parekraf.

Pihaknya mengklaim sedang menghitung secara cermat dampak kenaikan BBM sejak kemarin mengingat pelaku parekraf akan kembali terpukul laju operasionalnya setelah situasi tak menentu akibat pandemi. "Kami berkomitmen untuk terus hadir dengan sekuat tenaga, dengan segala upaya, meskipun di tengah-tengah keprihatinan, tapi kita yakin untuk melindungi sahabat-sahabat kita yang rentan dan membantu yang lemah," ungkap pria yang akrab disapa Sandi ini.

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM per Sabtu siang, 3 September 2022. Harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian harga solar subsidi naik dari Rp 5.150 jadi Rp 6.800 per liter. Harga Pertamax juga ikut naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter.


7 Kali Naik di Masa Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara mengenai kepastian kenaikan harga BBM Subsidi. Ia menegaskan, soal ini masih dilakukan penghitungan. (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)

Saat mengumumkan penaikan harga BBM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdalih bahwa pemerintah telah berupaya sekuat tenaga melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. "Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)," kata Jokowi saat konferensi kenaikan harga BBM di Istana Merdeka, Jakarta, akhir pekan lalu, dikutip dari kanal News Liputan6.com.

Dari kanal Bisnis Liputan6.com, harga BBM subsidi diketahui telah naik tujuh kali selama era pemerintahan Jokowi. Kenaikan terbaru disebut sebagai kenaikan tertinggi, dengan rentang antara Rp1.700-2.550 per liter.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menguatkan data tersebut. Rinciannya, pada 17 November 2014, 1 Januari 2015, 1 Maret 2015, 28 Maret 2015, 30 Maret 2015, 10 Oktober 2018, dan 3 September 2022. Pada 2014-2018, kenaikan berkisar dari Rp 400-2.000 per liter.

"Iya (kenaikan BBM kali ini paling tinggi), 17 November 2014 hanya di Rp 2.000 (per liter)," kata dia, kemarin

Perubahan harga BBM bersubsidi terjadi sejak Jokowi menjabat pada 2014. Premium tercatat empat kali mengalami kenaikan harga, dan tigakali mengalami penurunan harga. Sementara, solar mengalami dua kali kenaikan harga dan lima kali penurunan harga. Itu belum termasuk dengan hitungan peralihan BBM penugasan dari Premium ke Pertalite yang sama-sama mengalami penyesuaian harga.

Infografis Naik Turun Harga BBM Subsidi Era Jokowi (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya