Elon Musk Targetkan SpaceX Luncurkan 100 Roket di 2023

Elon Musk mengkonfirmasi rencana SpaceX yang menargetkan melakukan 100 peluncuran tahun depan.

oleh Afifah Nur Andini diperbarui 06 Sep 2022, 17:00 WIB
roket, credit: Unsplash Spacex OHOU

Liputan6.com, Jakarta - SpaceX menyatakan rencana perusahaannya yang akan menyelesaikan misi 100 peluncuran di 2023. Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Elon Musk selaku CEO SpaceX melalui interaksinya di Twitter bersama Eric Berger.

"Ya, menargetkan hingga 100 penerbangan tahun depan," tulis Elon Musk dalam Twitter-nya.

Pada 2022, perusahaan sudah membuat catatan rekor dan akan terus membuat rekor untuk tahun ke depannya.

Perusahaan melakukan sekitar 15 sampai 20 peluncuran roket tiap tahunnya dari 2017 hingga 2019, setelah mengalami stagnansi selama beberapa tahun.

Setelah itu, jumlah angka peluncuran meningkat dua kali lipat pada 2019 sampai 2020 ketika Starlink memasuki tahap konstruksi. Tahun 2020 menjadi waktu percobaan yang sukses menunjukkan perusahaan bisa mengirim roket Falcon 9 setiap dua minggu.

Tahun tersebut, perusahaan bentukan Elon Musk itu memecahkan rekor yang di 2018 yang dengan catatan 21 peluncuran dengan berhasil melakukan pengiriman roket sebanyak 26 kali.

Peluncuran roket di 2021 tercatat melampaui rekor sebelumnya untuk setengah tahun pertama, SpaceX berhasil melakukan peluncuran sebanyak 20 satelit. Angka ini terhitung 50 persen dari rekor di satu tahun penuh sebelumnya, sebagaimana dikutip dari Gizchina, Selasa (6/9/2022).

Pada setengah tahun kedua, perusahaan mengirim 11 roket dan melengkapi catatan 6 peluncuran dalam 4 minggu sebelum akhir tahun. Rekor tahun tersebut membuktikan SpaceX mampu melakukan peluncuran hingga 78 kali dalam satu tahunnya.

Rencana SpaceX untuk Membuat Rekor Baru di 2023

SpaceX perlu menemukan cara untuk melakukan delapan peluncuran setiap bulannya, jika mereka ingin mencapai target 100 peluncuran Falcon di 2023. Hal ini merupakan peningkatan 33 persen dari status saat ini.

Sejauh ini, perusahaan berhasil melakukan misi pengiriman 27 Falcon 9 di setengah tahun pertama dan hampir memecahkan rekor dari tahun sebelumnya dengan angka 31 peluncuran.

Jika kelajuannya stabil, perusahaan akan mencatat banyak rekor baru tahun ini. Pada setengah tahun kedua, mereka berhasil mengirimkan 6 roket pada Juli dan Agustus.

Namun, hal ini disebut kebetulan. Jika perusahaan dapat menjaga laju target dan kembali meluncurkan 6 roket Falcon 9 di September, hal ini bisa disebut sebagai standar target yang baru.


Elon Musk Akan Panggil Mantan CEO Twitter Jack Dorsey

Elon Musk. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Di sisi lain, persidangan antara Twitter vs Elon Musk yang akan digelar pada 17 Oktober 2022 di Delaware Court of Chancery semakin panas.

Kali ini, nama mantan CEO Twitter Jack Dorsey terseret ke dalam persidangan rencana Elon Musk membatalkan kesepakatannya membeli Twitter senilai USD 44 miliar secara sepihak.

Adapun tim hukum bos Tesla dan SpaceX itu mengajukan surat panggilan pengadilan untuk Jack Dorsey sebagai bukti dalam persidangan, sebagaimana dikutip dari The Verge, Selasa (23/8/2022).

Informasi, Jack Dorsey secara resmi mengundukan diri sebagai CEO Twitter untuk kedua kalinya pada November lalu, dan menyerahkan kendali perusahaan kepada Parag Agrawal.

Setelah cabut dari Twitter, Jack disebut-sebut "memanas-manasi" atau mendorong Elon Musk untuk membeli Twitter via chat pribadi.

Dorsey sendiri sempat menunjukkan dukungannya untuk Musk di masa lalu, dan sempat men-tweet dia yakin CEO Tesla itu adalah "solusi tunggal" yang dapat dipercaya untuk mengoperasikan perusahaan yang dia dirikan.

Pekan lalu, tim hukum Elon Musk sempat memanggil Kayvon Beykpour, mantan kepala produk konsumen Twitter, dan Bruce Flack, mantan pemimpin pendapatan dan produk.

Diketahui, kedua sosok tersebut digulingkan oleh Agrawal pada Mei tahun ini bertepatan saat gejolak Elon Musk beli Twitter.


Cuitan Elon Musk Beli Manchester United Hanya Bercanda

Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Lebih lanjut, kicauan Elon Musk kembali menghebohkan warganet. Kali ini, bos Tesla itu mengunggah sebuah kicauan yang mengagetkan, karena ia sempat menuliskan ingin membeli klub Manchester United.

Cuitan itu ia unggah setelah sebelumnya sempat berkomentar mengenai dukungannya terhadap Partai Republik dan Partai Demokrat. Ia menuliskan, dirinya mendukung separuh kiri Partai Republik dan separuh kanan Republik Demokrat.

Setelah cuitan itu, ia menyebut dirinya membeli klub Setan Merah. "Juga, saya membeli Manchester United sama-sama," tulis Elon seperti dikutip dari akun Twitternya @elonmusk.

Sontak kicauan itu pun langsung menarik perhatian warganet. Beberapa di antaranya pun menanyakan langsung kepada Elon mengenai kicauannya di Twitter.

Menjawab pertanyaan itu, Elon langsung menjelaskan kicauan tersebut hanya guyonan. Ia menyatakan tidak membeli tim olahraga mana pun.

"Tidak, ini hanya lelucon lama di Twitter. Saya tidak membeli tim olahraga mana pun," tulis Elon. Sebelum ia menjelaskan maksud tweet tersebut, kicauan tersebut memang sempat membuat heboh.


Elon Musk Duga Twitter Banyak Bot dan Akun Palsu

Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).

Di sisi lain, Elon Musk sendiri sejauh ini masih berada di tengah konflik dengan Twitter, setelah dirinya menyatakan tak jadi membeli media sosial tersebut, karena masalah banyaknya bot dan akun palsu.

Perseteruan antara Elon Musk dan Twitter semakin memanas. Setelah menuduh perusahaan platform media sosial itu melakukan penipuan, Bos Tesla tersebut menantang CEO Twitter untuk debat terbuka.

Disebutkan, Elon Musk menantang Parag Agrawal untuk debat terbuka terkait persentase bot di platform media sosial tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya