Pengelola Hypermart Angkat Wim Maris Jadi CEO

Presiden Komisaris PT Matahari Putra Prima Tbk, Rudy Ramawy menuturkan, pihaknya apresiasi dengan masa depan perusahaan dan menyambut Wim Maris sebagai CEO baru.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Sep 2022, 14:01 WIB
Ilustrasi Hypermart (Dok: PT Matahari Putra Prima Tbk/MPPA)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Putra Prima  Tbk (MPPA), emiten pengelola Hypermart mengangkat Wim Maris sebagai Chief Executive Officer (CEO) Perseroan, menggantikan Elliot J.Dickson.

Perubahan kepemimpinan ini merupakan langkah maju dalam fase pertumbuhan dan transformasi PT Matahari Putra Prima Tbk selanjutnya untuk memantapkan perseroan sebagai peritel terkemuka ke depan.

Dibangun di atas jaringan 200 toko multi-format nasional, PT Matahari Putra Prima Tbk mulai fase transformasi berikutnya yang fokus pada kepemimpinan harga, ritel omni-channel, dan efisiensi operasional untuk melayani gaya hidup dan aspirasi pelanggan Indonesia lebih baik. Presiden Komisaris PT Matahari Putra Prima Tbk, Rudy Ramawy menuturkan, pihaknya apresiasi dengan masa depan perusahaan dan menyambut Wim Maris sebagai CEO baru.

“Beliau membawa visi yang jelas dan kepemimpinan yang kuat, semangat untuk melayani pelanggan, dan kemampuan eksekusi yang dibutuhkan untuk membangun kepemimpinan pasar kami di lingkungan yang cepat berubah ini,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis Selasa, (6/9/2022).

Pengelola Hypermart ini juga mengapresiasi kepada Elliot Dickson atas keberhasilan membangun fondasi penting dan memimpin perseroan melewati tantangan masa pandemi COVID-19.

“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Elliot Dickson yang telah berhasil membangun fondasi penting ritel konsumen dan fase awal bisnis omni[1]channel Perseroan selama 4 tahun terakhir, dan juga atas keberhasilan memimpin Perseroan melewati tantangan masa pandemi,” ujar dia.

 


Peluang Ritel di Indonesia Menarik

Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Wim Maris sebagai Presiden Matahari Putra Prima yang membawahi dan mengelola semua divisi komersial perseroan. Ia warga negara Belgia dengan lebih dari 30 tahun pengalaman komersial dan kepemimpinan dengan 18 tahun berada di bidang ritel.

Ia membawa pengalaman atas komersial dan rantai pasokan yang luas dalam industri ritel makanan dari Ahold Delhaize. Beliau telah bekerja secara internasional dalam berbagai peran eksekutif, termasuk 8 tahun di Indonesia (2009-2017) dengan peran kepemimpinan komersial eksekutif.

CEO Matahari Putra Prima, Wim Maris menuturkan, peluang ritel di Indonesia sangat menarik terutama dengan kebutuhan, gaya hidup, dan aspirasi pelanggan yang berubah dengan cepat.

“Saya berharap dapat memimpin Perusahaan dan bekerja sama dengan tim untuk membangun kepemimpinan pasar MPPA dan mengubah Perusahaan menjadi peritel terkemuka di masa depan,” kata dia.


Pengelola Hypermart Prediksi Cetak Laba Bersih pada 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) memproyeksikan untuk bisa membukukan laba bersih pada 2023. MPPA juga telah merencanakan sejumlah strategi bisnis.

Chief Financial Officer Matahari Putra Prima, Herry Senjaya mengatakan, pandemi COVID-19  berdampak kerugian terhadap kinerja MPPA. Meskipun demikian, pihaknya menargetkan pada tahun depan bisa mendapatkan keuntungan.

"Tahun depan bisa menunjukkan profitability,” kata Herry dalam konferensi pers, Jumat (26/8/2022).

Meskipun demikian, Herry masih menargetkan pertumbuhan perseroan sekitar 10 persen dan berusaha memperbaiki kinerja selanjutnya.

"Pertumbuhan pada 2022 kita masih menargetkan sekitar 10 persen dan untuk laba berusaha untuk memperbaiki kinerja di bulan-bulan selanjutnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Director Corporate Secretary and Public Affairs Matahari Putra Prima, Danny Kojongian menjelaskan terkait strategi bisnis MPPA, salah satunya fokus terhadap produk-produk segar menjadi prioritas utama pada ritel konsumen.

"Strategi pertama kita tentunya yang pertama fokus perseroan terhadap produk-produk fresh untuk ritel konsumen,” kata Danny.

 


Strategi Perseroan

(Foto: Ilustrasi laporan keuangan. Dok Unsplash/Carlos Muza)

Matahari Putra Prima memperkuat fokus tersebut sebagai dasar strategi bisnisnya. Kemudian, meningkatkan mekanisme rantai pasokan dengan bekerja secara langsung dengan para petani lokal, distributor perikanan, unggas dan daging untuk distribusi produk-produk segar yang lebih cepat ke semua gerai.

Tak hanya itu, perseroan juga melakukan kolaborasi eksklusif yang telah berjalan selama dua tahun dengan The Walt Disney Indonesia terus mendapatkan tanggapan positif. Lalu, strategi kedua, yaitu peran omni-channel dan pembayaran digital meningkat sebagai bagian penting ritel konsumen.

Kemudian, strategi ketiga adalah operasional dan perluasan jaringan melalui gerai berlokasi mandiri dan gerai berukuran lebih kecil yang hemat biaya. Strategi keempat, yakni membangun manajemen ritel yang berkelanjutan.

Selain itu, Matahari Putra Prima juga berkolaborasi marketplace yang tersedia di 964 gerai virtual. Salah satunya, kerjasama dengan GOTO melalui platform Tokopedia.

"Kerja sama dengan GOTO masih, kerja sama dengan platform Tokopedia dan kerjasama di luar itu melibatkan offline juga,” kata Herry.


Tambah 10 Gerai Baru

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Diberitakan sebelumnya, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) akan ekspansi dengan menambahkan gerai baru sekitar 10 toko Hypermart atau Hyfresh Supermarket.

Chief Financial Officer MPPA, Herry Senjaya mengatakan, MPPA menargetkan akan menambah gerai kurang lebih 10 toko Hypermart atau Hyfresh Supermarket.

“Untuk penambahan gerai, MPPA targetkan kurang lebih 10 toko Hypermart baik Hyfresh,” kata Herry dalam konferensi pers, Jumat (26/8/2022).

Dia menambahkan, pembukaan gerai tersebut akan menggunakan dana dari belanja modal (capital expenditure/capex).

“Capex kita sudah anggarkan untuk pembukaan toko, kurang lebih sudah terserap sekitar 20-30 persen,” ujar dia.

Director Corporate Secretary and Public Affairs MPPA, Danny Kojongian mengatakan, MPPA hingga saat ini total gerai yang beroperasi sebanyak 199 gerai, antara lain 102 gerai Hypermart, 12 gerai Foodmart Supermarket, 11 gerai Hyfresh Supermarket, 8 gerai Foodmart Primo, 54 gerai Boston, dan 12 gerai Fmx.

"Per Juni 2022 total gerai yang beroperasi 199, ada 102 gerai Hypermart,” kata Danny.

Danny menuturkan, walaupun pembatasan PPKM terus berlanjut pada kuartal I 2022, karena varian Omicron berdampak pada efektivitas jam operasional toko, pangsa pasar MPPA terus meningkat hingga 26,2 persen berdasarkan data NielsenIQ.

Selain itu, MPPA mencatatkan penjualan kuartal I 2022 mencapai Rp 1,69 triliun, meningkat 9,2 persen secara tahunan dengan pertumbuhan comparable sales sebesar 5,2 persen meskipun adanya pembatasan PPKM dan kelangkaan minyak goreng.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya