Liputan6.com, Jakarta - Asam urat adalah bagian dari fungsi metabolisme, tapi karena perubahan gaya hidup dan peningkatan penggunaan obat-obatan tertentu, membuat kadar asam urat tinggi kini banyak dialami individu.
Asam urat tingkat tinggi dalam darah disebut hiperurisemia. Salah satu alasan umum hiperurisemia adalah kebiasaan makan, yang meliputi banyak mengonsumsi ikan, dan makanan non-vegetarian lainnya, kopi, cokelat dan lainnya.
Penyebab lainnya termasuk penyakit seperti sindrom metabolik. Sindorm metabolik adalah kombinasi dari tanda dan gejala, seperti diabetes, kadar glukosa puasa yang tidak normal, hipertensi, obesitas dan kadar asam urat yang lebih tinggi.
Menurut Dr Urmila Anandh, Associate Professor & HOD, Nefrologi, Rumah Sakit Amrita, Faridabad, terkadang individu tidak menyadari mengalami asam urat karena tidak adanya gejala yang muncul.
"Sebagian besar kasus kadar asam urat yang lebih tinggi tidak menunjukkan gejala. Itu hanya bisa dideteksi melalui tes diagnostik," tuturnya, seperti melansir dari Times of India, Selasa (6/9/2022).
Baca Juga
Advertisement
Adapun tanda-tanda asam urat yang tidak seimbang dan gejala klasik
Gejala asam urat umumnya yakni nyeri parah pada persendian, kekakuan sendi, kemerahan dan bengkak. Sendi yang cacat menjadi beberapa tanda kadar asam urat yang tinggi.
Selain itu, asam urat tinggi juga terlihat pada pasien penyakit ginjal kronis. Dapat dikatakan bahwa asam urat yang tinggi merupakan indikasi dari fungsi ginjal yang tidak normal.
"Kristal asam urat ini bisa mengendap di persendian dan bisa menyebabkan artritis gout yang ditandai dengan pembengkakan sendi yang menyakitkan disertai kemerahan dan kesulitan dalam menggerakan sendi yang terkena," kata Dr. Manoj Arora, Konsultan Utama & Kepala, Kedokteran Nefrologi & Transplantasi Ginjal, Rumah Sakit Max, Shalimar.
"Itu terutama jempol kaki terpengaruh tapi sendi lain juga bisa terlibat seperti pergelangan kaki, kaki, lutut dan terkadang tangan dan pergelangan tangan," lanjutnya.
Advertisement
Yang berisiko terkena asam urat tingkat tinggi
Individu dengan gaya hidup dan kebiasaan makan yang tidak sehat lebih berisiko. Obat-obatan tertentu juga meningkatkan kadar asam urat.
Jika Anda mengalami obesitas dan memiliki diabetes dan hipertensi, atau memiliki penyakit ginjal kronis, Anda harus tetap memeriksa kadar asam urat Anda.
Beberapa kelainan genetik dan kekurangan enzim dalam tubuhmu juga bisa membuatmu rentan terhadap hiperurisemia.