Sering Blunder, Legenda Inggris Desak Edouard Mendy Kembali ke Performa Terbaik

Legenda Inggris Rio Ferdinand mendesak Edouard Mendy untuk kembali ke performa terbaiknya. Pasalnya, kiper asal Senegal itu belakangan sering blunder ketika berdiri di bawah mistar gawang Chelsea.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 06 Sep 2022, 21:00 WIB
Edouard Mendy gagal menjaga gawangnya tanpa kebobolan saat menghadapi Leicester City. Padahal, tim tersebut hanya mampu melesatkan dua tembakan sepanjang pertandingan, dan salah satunya lewar James Maddison yang berbuah gol. (AFP/Glyn Kirk)

Liputan6.com, Jakarta - Eks pemain sepak bola Inggris Rio Ferdinand prihatin dengan kondisi Edouard Mendy di Chelsea. Pria yang kini berkarier sebagai pundit itu mendesak sang pemain agar kembali ke performa terbaiknya setelah sering blunder saat membela The Blues.

Dilansir dari Metro, penjaga gawang asal Senegal sejatinya merupakan salah satu penggawa andalan di Stamford Bridge. Ia memainkan peran penting di balik keberhasilan Chelsea mengangkat trofi Liga Champions 2020/2021.

Sayangnya, penampilan Mendy cenderung menurun akhir-akhir ini. Pesepak bola berusia 30 tahun itu kesulitan menyelamatkan gawang The Blues, hingga kebobolan sembilan gol dalam enam pertandingan pertama di Liga Inggris.

Ferdinand mau tak mau ikut menyoroti kurangnya kualitas permainan Mendy sepanjang awal musim. Sosok yang pernah membela Manchester United itu menilai sang kiper kerap membuat kesalahan dalam laga Chelsea.

Salah satunya terjadi di pertandingan melawan West Ham pada Sabtu (3/9/2022) lalu. Saat itu, Mendy nyaris membuat timnya gagal meraup poin penuh kalau saja VAR tidak menganulir gol yang dilesakkan oleh kubu The Hammers.

“Ketika melawan Leeds, dia membuat kesalahan di gol pertama. Kali ini (di laga kontra West Ham) juga begitu. Ada banyak kejadian di mana dia (Mendly) blunder, tetapi tidak mendapat hukuman,” ujar Ferdinand dalam program Vibe with Five, seperti dilansir dari Metro.

“Mereka (Chelsea) perlu menyelesaikan masalah ini dengan cepat karena dia (Edouard) Mendy) tampil gemilang musim lalu, dia luar biasa kala itu,” sambung mantan penggawa internasional Inggris.


Kepa Arrizabalaga

Sesaat sebelum extra time berakhir, Thomas Tuchel memasukkan Kepa Arrizabalaga untuk menggantikan Mendy. Kepa mendapat kepercayaan mengawal gawang Chelsea di babak adu penalti Carabao Cup 2021/2022. (AP/Alastair Grant)

Situasi buruk yang dialami Mendy bisa memberi angin segar buat Kepa Arrizabalaga. Laporan mengeklaim manajer Chelsea Thomas Tuchel mulai mempertimbangkan kiper asal Spanyol sebagai opsi untuk menggantikan posisi Mendy.

Seperti diketahui, Arrizabalaga sebelumnya kerap menjadi bayang-bayang Mendy di Stamford Bridge. Penjaga gawang berusia 27 tahun tersebut bahkan hampir meninggalkan The Blues dalam bursa transfer musim panas kemarin.

“Ya, dia mencoba (untuk hengkang dari Chelsea). Dia sempat mengecek opsinya pada musim panas. (Namun), hal itu (tawaran dari klub lain) tidak cukup memuaskan keinginan dia dan kami. Jadi, dia memilih tetap bertahan,” ujar Tuchel mengonfirmasi.

“Saya sangat senang dengan (keputusan) itu. Saya selalu bilang padanya bahwa saya ingin dia bertahan. Dari sudut pandang saya, dia sangat siap untuk bermain. Sisanya terserah pada tim, apakah kami mau memberinya kesempatan atau tidak,” sambung sang pelatih.


Hadapi Dinamo Zagreb

Para pemain Chelsea menghadiri sesi latihan jelang matchday pertama Liga Champions 2022/2023 menghadapi Dinamo Zagreb, di stadion Maksimir di Zagreb, Selasa (6/9/2022). N'Golo Kante dan Thiago Silva jadi pemain yang tidak akan main di laga antara Dinamo Zagreb vs Chelsea . (Photo by Denis LOVROVIC / AFP)

Adapun Chelsea selanjutnya bakal mengawali perjuangan di matchday perdana Liga Champions 2022/2023. Skuad racikan Thomas Tuchel dijadwalkan bertandang ke markas Dinamo Zagreb pada Selasa (6/9/2022) pukul 23.45 WIB.

Laga ini bisa menjadi ajang buat Mendy membuktikan dirinya. Namun, tak menutup kemungkinan The Blues lebih memilih menurunkan Kepa Arrizabalaga demi melindungi Mendy dari sorotan.

Chelsea punya peluang besar untuk memenangkan pertarungan pertama mereka di Liga Champions. Pasalnya, calon lawan The Blues di atas kertas menyandang predikat sebagai tim terlemah dalam persaingan Grup E.

Walau begitu, situasi ini bisa memberi tekanan ekstra buat Chelsea. Anak-anak asuh Thomas Tuchel mau tak mau harus memetik angka lantaran dua rival lain, yakni AC Milan dan RB Leipzig, cenderung lebih teruji.


Tak Anggap Remeh

Thomas Tuchel didatangkan menuju Stamford Bridge pada awal tahun 2021. Ia langsung berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions 2020/2021 untuk The Blues. Pada akhir musim lalu, Chelsea juga berhasil masuk di tiga besar klasemen meski pemainnya sedang banyak dilanda cedera. (AFP/Paul Ellis)

Thomas Tuchel nampaknya enggan menganggap remeh Dinamo Zagreb. Pelatih asal Jerman itu menilai klub asal Kroasia memiliki mental dan individu pemain yang baik.

“Mereka (Dinamo Zagreb) terbiasa menang, ini adalah tim pemenang. Mereka sudah sering berada di posisi atas. Kondisi itu membentuk mentalitas (yang bagus),” ungkap manajer The Blues soal rivalnya di Liga Champions.

“(Dinamo Zagreb) berhasil melewati fase kualifikasi yang tidak mudah. Mereka layak berada di sini, dan saya yakin mereka akan merencanakan permainan teknis serta emosional untuk melawan kami,” sambung eks juru taktik Paris Saint-Germain.

“Ini adalah Liga Champions. Kami sangat menyadari tantangan bermain di pertandingan tandang pertama dalam babak penyisihan grup. Ini sulit,” pungkasnya.

Berita Infografis - Final Liga Champions Manchester City Vs Chelsea Man Of The Match N'Golo Kante (Bola.com/Adreanus TItus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya