Liputan6.com, Jakarta Demo buruh menolak harga BBM naik di depan gedung DPR RI, Selasa (6/9/2022). Ternyata, ini berimbas ke sektor usaha kecil, khususnya warteg.
Koordinator Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menyebut sejumlah warteg sepi terdampak dari adanya demo BBM naik tersebut. Hal ini sebagai langkah antisipasi dari pergerakan massa yang terjadi di wilayah Jabodetabek.
Advertisement
"Ya tadi dari Bekasi ke Jakarta sepi, ini juga mengurangi orang mobilisasi ke Jakarta," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (6/9/2022).
Mukroni khawatir, ada hal-hal yang berdampak lebih buruk terhadap kelangsungan bisnis warteg dengan adanya demo. Itu jadi alasan, hari ini banyak warteg yang sepi pengunjung.
"Betul, takut macet, takut ada hal yang tidak diharapkan," katanya mengakui.
Berkaca pada beberapa momen demonstrasi sebelumnya, warteg sebetulnya tak selamanya sepi. Sama halnya dengan sejumlah pedagang kaki lima yang mendapat rezeki dari massa yang ikut berdemo.
Namun, tak semua warteg bisa mendapatkan pendapatan aji mumpung tersebut. Meski potensi pendapatannya bisa meningkat signifikan.
"Dulu pas demo tembakau ada yang dapat 100, 500, 1000 bungkus tergantung kemampuan warteg masing-masing," ujarnya.
Dilakukan Masing-Masing Warteg
Meski demikian, Mukroni tak bisa memprediksi berapa besar keuntungan yang didapatkan ketika momen-momen tertentu terjadi. Alasannya, suplai nasi bungkus dari warteg tidak dilakukan secara kolektif, namun berjalan sendiri-sendiri.
"Biasanya anggota jalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu, untuk orderan demo kami tidak bisa menghitung pasti," ungkapnya.
Di sisi lain, secara pribadi ia mendukung adanya aksi protes terhadap kenaikan harga BBM Subsidi. Hanya saja, sebagai pelaku usaha warteg, ia tak bisa turun ke jalan.
"Kami jualan makanan logistik rakyat bawah, kalau ikut demo siapa yang melayani mereka, kami dukung secara moril anak bangsa yang prihatin terhadap harga-harga naik, mungkin kami akan demo centong kalau diperlukan biar semua peduli terhadap pangan murah untuk negeri," bebernya.
Advertisement
Demo Buruh
Buruh ancam mogok nasional apabila pemerintah tidak meninjau ulang kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pernyataan itu disampaikan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, seusai berunjuk rasa di depan Gerbang DPR/MPR hari ini, Selasa (6/9/2022). Said Iqbal mengatakan, rencana mogok nasional dilakukan pada November 2022 atau Desember 2022
Siap! (mogok nasional) November akhir atau Desember awal, bila BBM tidak diturunkan, Omnibus Law tetap dipaksa disahkan, upah tidak dinaikkan, wahai kaum buruh, petani, nelayan, kelas pekerja, persiapkan dirimu, mogok nasional," ujar dia.
Said Iqbal mengatakan, siap memimpin langsung jalan mogok nasional dan menanggung risiko kaum buruh akibat mogok nasional.
"Enggak usah takut, saya yang pimpin langsung. Kalau ada apa-apa, saya yang tanggung jawab. Saya akan serukan secara terbuka, mogok nasional. Tapi konstitusional mengikuti aturan UU, menjaga ketertiban," ujar dia.
Said Iqbal menerangkan, syaratnya gampang yakni menyetop produksi. Dia menegaskan, ekonomi rakyat telah dilumpuhkan oleh kebijakan yang berpihak kepada kapitalisi modal. Atas nama APBN, mereka tega menyengsarakan rakyat.
"Di sini ada pengemudi, bus, Damri, saya akan instruksikan mereka setop operasional. Kita galang kekuatan dengan mahasiswa, kita akan ajak mahasiswa," ujar dia.