MMA Global Indonesia Gelar Modern Marketing Talk 2022, Bahas Apa Saja?

MMA Global Indonesia menggelar konferensi Modern Marketing Talk 2022 secara offline untuk membahas industri pemasaran dan periklanan yang terus berkembang.

oleh Yuslianson diperbarui 05 Des 2022, 17:21 WIB
Rohit Dadwal, Managing Director MMA Global APAC dalam konferensi Modern Marketing Talk 2022 di Jakarta. (Doc: MMA Global Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - MMA Global Indonesia, asosiasi perdagangan pemasaran yang mengintegrasikan semua elemen dan berorientasi masa depan dalam pemasaran dan periklanan ini menyelenggarakan acara pertamanya, yaitu Modern Marketing Talk 2022.

Digelar pada 24 Agustus di Ritz-Carlton, Jakarta, Mega Kuningan, konferensi offline pertama sejak merebaknya pandemi Covid-19 ini diikuti lebih dari 200 peserta.

Adapun para peserta yang hadir dari kalangan C-level, C-suite, dan eksekutif mewakili berbagai vertikal ekosistem pemasaran dan periklanan.

Tidak hanya dari Indonesia, peserta konferensi ini juga berasal dari berbagai negara seperti Australia, India, Malaysia, Singapura dan Amerika Serikat.

Modern Marketing Talk 2022 hadir pada saat genting dalam industri pemasaran dan periklanan yang terus berkembang.

Saat di dunia semakin terbuka dan perubahan dramatis dalam perilaku konsumen, para pemimpin organisasi harus bekerja dengan teknologi canggih untuk mencapai pertumbuhan, sambil mempertahankan tujuan dan sasaran brand mereka sebenarnya.

Modern Marketing Talk menampilkan berbagai pakar industri, termasuk dari C-Levels, regional heads, head of departments, dan country managers.

Di sini, mereka berbagi visi, keahlian, pengalaman, studi kasus, dan pembelajaran tentang inovasi pemasaran apa yang akan mendominasi dan bagaimana memanfaatkannya untuk mendapatkan keunggulan di pasar.

MMA Global Indonesia telah bermitra dengan perusahaan terkemuka, termasuk Google, Grab, TikTok, Integral Ad Science (IAS), dan The Trade Desk.

Sesi-sesi di Modern Marketing Talk pun diisi oleh para pakar industri senior, dan fokus pada solusi pemasaran inovatif berdasarkan penelitian terbaru tentang perilaku konsumen.

 


Alasan Utama Modern Marketing Talk 2022 Digelar

Antoine de Carbonnel, Board of Director, MMA Global Indonesia dan CCO Gojek Indonesia di Modern Marketing Talk 2022. (Doc: MMA Global Indonesia)

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pembicara dan sesi di acara tersebut, Anda dapat mengunjungi tautan berikut: www.mmaglobal.com/modernmarketingtalk2022/speakers.

Rohit Dadwal, Managing Director, MMA Global APAC, menjelaskan alasan utama inisiatif Modern Marketing Talk 2022 digelar.

“Bagi para pemimpin pemasaran, medan pertempurannya saat ini adalah digital, dan sangat penting bagi mereka untuk mengembangkan kerangka kerja solid yang akan membantu perusahaan bertemu pelanggannya di mana mereka berada," katanya.

"Pemasar sekarang harus menggunakan MarTech yang canggih dan praktik-praktik berdasarkan data berorientasi pada pendekatan lebih personal.”

Antoine de Carbonnel, Board of Director, MMA Global Indonesia & CCO Gojek Indonesia menekankan peran MMA dalam ekosistem digital yang terus berkembang.

“MMA merupakan asosiasi penting bagi industri pemasaran di Indonesia karena perkembangan dunia digital yang begitu pesat," ujarnya.

Antoine menambahkan, "Sangat terkesan dengan banyaknya waktu dan pemikiran yang digunakan oleh MMA BOD, dan tim dalam mengembangkan program industri dan menjalin hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan dalam ekosistem.

Dijelaskan, acara seperti ini hanyalah salah satu dari sekian banyak inisiatif dan dirinya berharap dapat memberikan yang terbaik untuk Indonesia.

 


Highlight di Modern Marketing Talk 2022

Shanti Tolani, Country Head & Board of Director MMA Global Indonesia. (Doc: MMA Global Indonesia)

Highlight penting dari acara tersebut adalah dirilisnya laporan Brand Safety and MarTech Report 2022, dan sudah bisa diunduh dari situs web MMA Global Indonesia.

MMA Global Indonesia berkolaborasi dengan organisasi pemasaran dan periklanan paling berpengaruh, dan mapan di Indonesia serta para thought leaders untuk mengumpulkan riset terbaru tentang outlook, tren, data, teknologi, dan strategi yang akan membuka jalan bagi masa depan industri.

Laporan ini memberikan data dan analisis yang tajam di seluruh spektrum industri pemasaran dan periklanan.

Penelitian yang disajikan di sini dapat membantu para profesional di bidang pemasaran, dan memetakan perencanaan untuk strategi MarTech serta memastikan brands mereka sejalan dengan perkembangan dan peraturan terkait brand safety.

Shanti Tolani, Country Head & Board of Director, MMA Global Indonesia mempresentasikan dan menyoroti pentingnya laporan tersebut, “Sejak pandemi, fokus industri kita tertuju pada digitalisasi."

"Untuk membantu transformasi ke ranah digital ini, kami bekerja sama dengan industry experts untuk mengumpulkan riset dan analisis berbasis data yang terhimpun dalam MMA Brand Safety and MarTech Report 2022."

Laporan ini tidak hanya menyoroti tren pemasaran inovatif, tetapi juga solusi strategis untuk hadapi tantangan industri saat berhadapan dengan lanskap digital yang terus berkembang.

 


Brand Safety Survey 2022

Bagian penting dari laporan ini adalah Brand Safety Survey 2022 yang dilakukan oleh MMA Global Indonesia dan Decision Lab.

Melibatkan para profesional dari berbagai industri untuk mengetahui kondisi brand safety di Indonesia, survei ini menunjukkan 73 persen responden mengetahui dan menerapkan pedoman peraturan untuk sektor mereka.

56 persen dari mereka yang disurvei menegaskan, organisasi mereka telah memiliki pedoman pengendalian pembajakan.

Survei lebih lanjut menekankan pentingnya brand safety; data menunjukkan lebih dari separuh audiens sadar akan pemborosan yang timbul tanpa pedoman brand safety.

Laporan tersebut juga menyoroti pergeseran paradigma yang muncul dengan timbulnya pandemi.

Dengan latar belakang ini, Tokopedia menunjukkan perusahaan-perusahaan berinvestasi secara signifikan dalam digitalisasi bisnis dan eCommerce mereka “berkontribusi 54 persen dari pertumbuhan ekonomi digital”.

Terobosan dalam eCommerce juga dibahas dalam laporan ini. TikTok, melakukan penelitian bersama BCG dan menemukan bahwa Shoppertainment, sebuah tren eCommerce baru, diprediksi akan bernilai USD 1 triliun di APAC pada tahun 2025. Shoppertainment mengacu pada konsep 'entertainment-first, commerce-second'.

Penelitian menunjukkan, Indonesia memiliki volume Shoppertainment yang tinggi - GMV Shoppertainment saat ini mencapai USD 6,5 Miliar dan diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 62 persen hingga melebihi USD 27 miliar pada tahun 2025.

Brand Safety dan MarTech Report 2022 adalah pegangan penting bagi para pemimpin industri, serta manajemen senior.

Informasi terperinci di dalam laporan ini tidak hanya akan memberikan perspektif tentang tren teknologi pemasaran saat ini.

Akan tetapi, laporan ini juga akan membantu para profesional pemasaran memetakan strategi pertumbuhan mereka dan memutuskan cara terbaik untuk terlibat dengan audiens mereka.

Dapatkan insight, update, dan case studies yang kami kumpulkan bersama Paragon Technology and Innovation, Wyeth Nutrition Sduaenam, TikTok, Gojek, Tokopedia, Merkle, Wunderman Thompson, ADA, IAS, Adjust, Grivy, Magnite, MGID, DoubleVerify, dan Decision Lab. 

(Ysl/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya