Keren, Kandungan Lokal Pesawat N219 PTDI Capai 44 Persen

PT Dirgantara Indonesia akan menandatangani MoU dengan produsen pesawat terbang, Airbus

oleh Arief Rahman H diperbarui 06 Sep 2022, 19:00 WIB
Pesawat N219 Nurtanio produksi PT Dirgantara Indonesia (Tommy Kurnia/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Dirgantara Indonesia terus mengembangkan industri kedirgantaraan di Indonesia. Salah satu prestasi terbarunya adalah keberhasilan menciptakan pesawat N219.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan 

mengisahkan keberhasilan pengembangan pesawat N219. Ini disebut sebagai pesawat pertama yang diproduksi 100 persen di dalam negeri.

Kemudian, tingkat komponen dalam negerinya sudah mencapai lebih dari 44 persen. Menggaet sekitar 13 industri dalam negeri dan 3 perguruan tinggi nasional.

"Sejak kemarin sudah di-display N219, pesawat (Indonesia) pertama yang mendapat sertifikat (internasional), itu safe dan bisa diproduksi memenuhi kaidah-kaidah sesuai sertifikat," kata dia, Selasa (6/9/2022).

Untuk memperkuat pengembangan industri kedirgantaraan Indonesia, PTDI akan menandatangani MoU dengan produsen pesawat terbang, Airbus. Nota kesepahaman ini akan mencakup soal pengembangan industri pesawat terbang, khususnya yang diproduksi di dalam negeri.

Ada dua MoU yang akan ditandatangani. Pertama, terkait kesepakatan peningkatan bisnis Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO), dan kedua, pengembangan bisnis aerostructure.

Gita Amperiawan mengatakan Perjanjian nota kesepahan ini sebagai tindak lanjut dari kesepakatan bersama soal pengembangan industri kedirgantaraan yang dilakukan pada 2 September 2022 lalu.

"Ini akan kita lihat, MoU ini bermakna untuk peningkatan kapabilitas industri dalam negeri. PTDI sebagai integrator dari industri dalam negeri yang nanti spill over-nya luar biasa. Itu kenapa kita bicara MRO dan Aerostructure," kata dia.


Bawa Misi Pengembangan Kedirgantaraan

Pesawat N219 produksi PT Dirgantara Indonesia melakukan system navigation functional check. (Dok. PTDI)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) membawa misi pengembangan industri kedirgantaraan dalam negeri. Misi ini dibawa ke forum G20 yang digelar di Belitung pada 7-8 September 2022.

Guna mengakselerasi niatan ini, Bappenas menggandeng PT Dirgantara Indinesia. Keduanya menggelar G20 Development Ministerial Meeting Side Event bertema “Harnessing the Ecosystem of Aerospace Industry in Indonesia”.

“Agenda ini bertujuan memberikan ruang bagi pembuat kebijakan, pelaku pembangunan, dan mitra internasional untuk menampilkan praktik baik, tantangan, dan pembelajaran serta pengalaman di industri kedirgantaraan yang relevan dengan konteks Indonesia, serta sekaligus untuk meningkatkan kolaborasi antar negara-negara G20,” ujar Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti, di Belitung, Selasa (6/9/2022).

Di sela pelaksanaan Side Event yang terdiri atas high-level panel pada 7 September 2022 dan seminar internasional pada 8 September 2022 tersebut, akan diselenggarakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Dirgantara Indonesia dan Airbus untuk mendukung pertumbuhan dan penguatan ekosistem dirgantara nasional.

“Pemerintah Indonesia percaya bahwa potensi teknologi di industri kedirgantaraan merupakan aset luar biasa yang perlu dikelola, diperbaiki dan ditingkatkan kapasitas dan kapabilitasnya untuk memperkuat dan mendukung perekonomian, keamanan, dan pertahanan negara,” imbuh Amalia.

Salah satu fokus pembahasan dalam Side Event tersebut adalah skema kerja sama yang mampu menjamin pencapaian sasaran kemandirian dalam jangka panjang, juga mengundang terobosan baru yang dapat disampaikan potential strategic partners.

 


Poin Penting

PT Dirgantara Indonesia mengirimkan satu unit Helikopter Bell 412EPI konfigurasi serbu pesanan Kementerian Pertahanan RI. (Foto : Humas PTDI)

Pemerintah Indonesia menilai, sinergi kebijakan sangat penting untuk mengakselerasi peningkatan kemandirian dan daya saing industri, terutama industri pertahanan dan industri kedirgantaraan nasional.

“Hasil Side Event ini, adalah rekomendasi kebijakan untuk pengembangan industri kedirgantaraan di Indonesia, menjadi masukan bagi Kementerian PPN/Bappenas dalam mengidentifikasi peluang peningkatan kerja sama dengan industri atau perusahaan global yang dapat memperkuat industri dirgantara nasional, dan mempercepat realisasi Roadmap Pengembangan Ekosistem Industri Dirgantara 2020-2045," paparnya.

G20 Development Ministerial Meeting Side Event “Harnessing the Ecosystem of Aerospace Industry in Indonesia” turut dihadiri oleh para pembuat kebijakan di Indonesia, wakil industri dirgantara di Indonesia, baik Badan Usaha Milik Negara maupun swasta, berbagai perwakilan industri manufacturing, juga Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) dan industri penerbangan.

“Pemerintah Indonesia memprioritaskan kedirgantaraan sebagai salah satu fokus dalam Presidensi G20 Indonesia 2022, salah satunya terwujud melalui Side Event yang menghadirkan perwakilan-perwakilan industri utama dari negara G20, di mana sangat penting untuk memahami bagaimana industri dirgantara di negara lain berkembang,” pungkas Amalia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya