Liputan6.com, Jakarta Demo yang digelar Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menghadirkan ribuan buruh. Para buruh ini merasa mereka masuk dalam golongam rakyat kecil yang merasakan keresahan dari dampak kenaikan BBM pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
Salah satu organisasi buruh Pengurus Unit Kerja (PUK) Cilegon, Rusaman mengatakan bahwa dirinya juga merasakan resah akibat harga BBM yang naik sedangkan upah buruh tidak naik. Sehingga kenaikan BBM tidak sebanding dengan porsi kerja para buruh.
"Yang saya rasain kan gaji enggak naik, cuma BBM udah naik duluan. Nah jadi enggak sesuai porsi dengan kinerja saya kan gitu. Kerja saya belum, naik gajinya, tapi BBM sudah naik. Ya sedikit ini, resah gitu. Karenakan gaji kita belum naik, BBM sudah naik", ungkap Rusaman saat ditemui tim Liputan6.com di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Anggota Pengurus Unit Kerja (PUK) Cilegon, Rusaman berharap bahwa DPR RI dapat mendengarkan aspirasi dari para buruh yang berdemonstrasi hari ini.
Baca Juga
Advertisement
"Ya mudah-mudahan dengan adanya ini, yang dewan di dalam itu bisa mendengar aspirasi kita dari rakyat buruh ini, yang begitu kecil gajinya", kata Rusaman.
Harapan terkadang tidak berakhir menyenangkan. Sama halnya jika aspirasi dari para buruh hari ini tidak didengarkan DPR RI.
Buruh Minta DPR Dengarkan Aspirasi
Rusaman mengatakan jika aspirasi tidak didengarkan anggota DPR RI, kaum buruh akan terus melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR RI sampai aspirasi mereka didengar.
"Ya ke depannya kita akan berusaha mengingatkan para dewan-dewan di dalem mudah-mudahan mendengar. Dan terus-terusan gitu kita unjuk rasa disini," jelas Rusman.
Meski demikian, Rusman mengatakan belum ada cara lain yang dipersiapkan selain melakukan unjuk rasa. Untuk sampai kapan, Rusman juga tidak tahu karena masih menunggu arahan dari ketua PUK.
"Kalau cara lain ya masih dipikirkan lagi karena belum ada untuk saat ini. Ya tergantung pimpinan dari PUK, kita hanya anggota mengikuti aja, kan gitu" kata Rusman.
Advertisement