Liputan6.com, Pohang - Korea Selatan baru saja menghadapi Topan Hinnamnor pada Selasa pagi (6/9/2022). Badan meteorologi Korea Selatan mengklasifikasi topan itu pada kategori "sangat kuat".
Topan itu masuk ke Korea Selatan melalui selatan. Awalnya melewat Pulau Jeju, kemudian kota Busan dan Ulsan di selatan, kemudian terus menghantam wilayah pesisir, seperti Gyeongju hingga Pohang yang menjadi lokasi syuting drama Hometown Cha Cha Cha.
Kerusakan dan gelombang tinggi tampak terjadi di kota Busan akibat topan tersebut. Pada Selasa pagi, kecepatan topannya mencapai 40 kilometer per detik.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan laporan Yonhap, seorang wanita berusia 75 tahun di kota Pohang setelah terbawa arus air. Wanita itu sedang evakuasi pada pukul 7.57 pagi bersama suami dan anak perempuannya. Satu jam kemudian ia ditemukan tak bernyawa.
Korban lainnya adalah wanita berusia 80 tahunan. Ia terkubur di lumpur pada sebuah rumah yang roboh di Gyeongju.
Banyak Orang Hilang
Lebih lanjut, ada wanita berusia 66 tahun yang hilang setelah masuk ke garasi bawah tanah di sebuah apartemen di Pohang.
Ada banyak kasus orang hilang di Pohang usai berusaha memindahkan kendaraan di garasi bawah tanah. Selain wanita lansia tersebut, ada tujuh orang lainnya yang hilang. Petugas pun berusaha menyisir area garasi bawah tanah untuk mencari korban hilang.
Ada lagi satu orang yang dilaporkan hilang di Pohang karena terbawa arus. Seorang pemuda 25 tahun juga hilang di Ulsan. Ia dilaporkan jatuh ke sungai dalam keadaan mabuk.
Badan meteorologi Korea menyebut Topan Hinnamnor itu keluar dari Korea Selatan pada dua setengah jam usai tiba di pesisir selatan negara.
Mendekati Sapporo
Di Korea Selatan, total ada 2.909 orang dari 2.143 rumah tangga yang dievakuasi. Mereka berasal dari area rawan tanah longsor dan banjir. Ada juga 66.341 rumah yang mati lampu. Pemulihan listrik masih berlanjut.
Presiden Yoon Suk Yeol telah meminta masyarakat bersiap sebelum topannya tiba hingga keluar dari Korea Selatan.
Akibat Topan Hinnamnor, 183 kapal rute dometik dan internasional tak bisa berlayar. Ada juga 251 penerbangan di 12 bandara Korea Selatan yang batal berangkat. Selain itu, 354 jadwal kereta ditunda atau diatur ulang.
Sebelum Selasa tengah hari, hampir mayoritas peringatan topan telah dicabut di Korea Selatan, kecuali di sejumlah area pesisir.
Topan Hinnamnor mengarah ke arah Hokkaido di Jepang. Namun topan itu diprediksi akan melemah ketika mendekati ibu kota Hokkaido: Sapporo.
Badan meteorologi Korea Selatan memprediksi Hinnamnor akan tiba di Sapporo jelang tengah malam.
Advertisement
Korea Utara Juga Waspada
Pada laporan Yonhap, Senin (5/9), topan itu berlokasi 550 kilometer di selatan-barat daya Kota Seogwipo di Pulau Jeju. Korean Meteorological Administration (KMA) menyebut kecepatan topan itu mencapai 22 kilometer per jam dan mendapat klasifikasi "sangat kuat".
Kecepatan 22 km per jam itu lebih kuat dari prediksi sebelumnya, yakni 12 km per jam. Korea Selatan memiliki empat klasifikasi topan: medium, kuat, sangat kuat, dan super kuat. Sebelumnya, Topan Hinnamnor masuk kategori super kuat.
Setelah melewati Pulau Jeju, selanjutnya Topan Hinnamnor akan tiba di Kota Busan pada Selasa pukul 09.00 pagi. Ketika tiba di Busan, kekuatan topan itu turun menjadi kategori "kuat" ketika mencapai Busan.
Ada pula peringatan hujan seantero Korea Selatan pada Selasa 6 September 2022. Sebelumnya, Korea Selatan juga baru saja menghadapi banjir di area ibu kota Seoul akibat hujan deras.
Sejumlah pelayanan kapal feri dan puluhan jadwal penerbangan di Korea Selatan dibatalkan akibat dampak topan ini. Hingga Senin pagi, ada 38 penerbangan domestik yang dibatalkan di Korea Selatan.
Selain itu, pemerintah memberikan rekomendasi agar sekolah beralih secara online atau diliburkan ketika Topan Hinnamnor melanda Korea Selatan.
Korea Utara Juga Waspada
Korea Utara juga waspada kedatangan Topan Hinnamnor yang bergerak menuju Semenanjung Korea. Media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa kapal-kapal nelayan sudah disuruh pulang.
Korean Central News Agency (KCNA) juga menyebut bahwa pejabat berwenang telah menginspeksi gedung-gedung dari risiko banjir dan roboh akbat topan tersebut. Infrastruktur transportasi turut diperiksa.
Lebih lanjut, pemerintah juga telah mengambil langkah pencegahan di area-area yang sering terkena tanah lumpur.
Media Korut, Rodong Sinmun, juga berkata pemerintah ikut berupaya mencegah penyebaran virus karena terjadinya topan dan tsunami.
Rodong Sinmun ikut menyorot menghindari bahaya banjir di area-area ternak yang bisa memperparah kondisi Korea Utara yang kekurangan stok makanan.
Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan kini sedang panas lagi. Pemerintah Korea Utara menuduh bahwa COVID-19 masuk akibat barang-barang dari Korea Selatan.
Tuduhan itu membuat geram pihak Korea Selatan. Selama ini, Presiden Yoon Suk Yeol juga selalu memakai retorika yang keras terhadap Kim Jong Un. Manuver-manuver militer Korea Utara juga masih dipantau Korea Selatan.
Advertisement