Liputan6.com, Jakarta - Jepang berhasil mendapat predikat sebagai negara paling sehat di dunia pada 2022. Negara di Asia Timur itu terpilih sebagai negara tersehat di dunia (The healthiest countries in the world) melalui sebuah survei yang dilakukan situs perjalanan asal Inggris, Money.co.uk.
Jepang bisa menempati peringkat teratas lantaran selama ini dikenal sebagai salah satu negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia. Hal itu dikarenakan warganya yang gemar menerapkan pola hidup sehat.
Dilansir dari laman resminya, Money.co.uk, merilis daftar 20 negara paling sehat di dunia melalui berbagai indikator, mulai dari polusi udara, tingkat obesitas, keamanan, hingga jumlah jam sinar matahari di setiap lokasi. Selain itu, mulai tahun ini, para peneliti juga menambah faktor lainnya, yaitu penanganan pandemi.
Baca Juga
Advertisement
Hasilnya, Negeri Sakura berhasil menjadi negara tersehat dan layak untuk ditinggali di dunia pada 2022. Selain warganya yang sehat dan berumur panjang, Jepang juga dianggap sebagai negara dengan tingkat polusi udara yang rendah.
Selain itu, Jepang juga punya cara makan yang berbeda dari negara lainnya. Mereka biasa makan dengan porsi sedikit yang dilengkapi hidangan kaya protein, serta rasa hormat yang tinggi terhadap pembuatan makanan.
Situasi ini sangat kontras bila dibandingkan dengan budaya di negara-negara lainnya yang mengadopsi budaya makan cepat saji (fast food). Bukan itu saja, Jepang juga menjadi negara yang minim polusi udara karena warganya lebih sering memanfaatkan transportasi umum.
Sementara untuk urusan transportasi, Jepang memang memiliki konektivitas yang baik. Tak hanya faktor menggunakan transportasi umum, warga Jepang juga memiliki tingkat obesitas yang rendah atau 3,6 persen, saja karena warganya senang berjalan kaki.
Angka Harapan Hidup di Swiss
Pola hidup sehat inilah yang membuat Jepang juga menjadi negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia. Kane Tanaka tercatat menjadi warga yang paling panjang umur di Jepang, saat ini berusia 119 tahun. Setelah Jepang, Swiss berada di peringkat kedua sebagai negara paling sehat di dunia.
Tak hanya punya alam yang indah, penduduk Swiss ternyata juga sangat menikmati hidup mereka. Angka rata-rata harapan hidup di Swiss berkisar 84 tahun, atau tiga tahun lebih lama dari Inggris.
Hampir sama seperti Jepang, Swiss tentunya juga memiliki gaya hidup yang sehat, mulai dari pemilihan makanan dan lainnya. Para penduduk Swiss memiliki tingkat obesitas yang rendah, karena gemar berjalan kaki dan memakai transportasi umum.
Tak hanya itu, dianugerahi bentang alam yang indah khususnya Pegunungan Alpen membuat Swiss memiliki udara yang segar dengan tingkat polusi udara yang rendah. Meski begitu, nyatanya Swiss tidak memiliki sinar matahari yang cukup. Hal inilah yang membuat warga Swiss harus mengonsumsi vitamin D untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
Selain Jepang dan Swiss, Kuba berada di peringkat ketiga sebagai negara tersehat di dunia, disusul Slovenia dan Armenia yang berada di peringkat keempat dan kelima. Bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya Indonesia tidak berhasil masuk daftar 20 negara tersehat di dunia. Selain Jepang, tidak ada negara Asia lain yang masuk dalam daftar tersebut.
Advertisement
20 Negara Tersehat
Berikut daftar negara tersehat di dunia versi Money.co.uk
1. Jepang
2 Swiss
3. Kuba
4. Slovenia
5. Armenia
6. Kroasia
7. Finlandia
8. Polandia
9. Belgia
10. Italia
11. Israel
12. Prancis
13. Kanada
14. Kosta Rika
15. Yunani
16. Australia
17. Hungaria
18. Bulgaria
19. Serbia
20. Montenegro.
Meski tidak termasuk dalam daftar negara tersehat di dunia, Indonesia pernah masuk dalam daftar negara dengan gaya hidup paling sehat di Asia Pasifik. Pada 2020 lalu, perusahaan FinTech Asia, Value Champion, membuat daftar negara dengan gaya hidup paling sehat di Asia Pasifik.
Melansir laman resminya, Rabu (11/11/2020), perhitungan ini dilakukan menggunakan indeks Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk penggunaan alkohol dan tembakau, serta faktor biologis seperti obesitas, tekanan darah, dan kolesterol. Menurut data WHO, enam dari penyebab utama kematian adalah NCD, yaitu penyakit tak menular dan membutuhkan waktu lama untuk berkembang.
Meski benar bahwa faktor-faktor tak terkendali, seperti genetika dan lingkungan, dapat berperan dalam mengembangkan jenis penyakit ini, menjalani gaya hidup sehat masih jadi cara terbaik untuk mengurangi kemungkinan mengidap penyakit tak menular.
Dari analisis tersebut, Indonesia menempati posisi ke-6 sebagai negara dengan gaya hidup paling sehat. Nilai risiko alkoholnya tercatat 1,25, sementara risiko konsumsi tembakaunya paling tinggi, yakni di angka 12. Kemudian, risiko faktor biologisnya 6,5.
Warga Singapura
Di bawah Indonesia ada Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, India, Filipina, dan, terakhir, Thailand. Posisi pertama sebagai negara dengan gaya hidup paling sehat ditempati Singapura.
Meski proporsi orang Singapura minum berlebihan pada kesempatan tertentu, total konsumsi alkohol per kapita mereka adalah yang terendah ke-3 dari negara yang dianalisis, yakni hanya dua liter alkohol murni per orang setiap tahun. Warga Singapura juga memiliki prevalensi terendah untuk penggunaan alkohol dan gangguan ketergantungan masing-masing 1,1 persen dan 0,5 persen dari negara-negara mayoritas non-Muslim.
Menyusul di posisi ke-2, ada Australia yang memimpin gaya hidup paling sehat karena konsumsi tembakau yang sangat rendah dan skor risiko biologis terhitung sehat. Faktanya, orang Australia mencatat prevalensi penggunaan tembakau terendah ke-2, faktor yang telah membantu mengurangi risiko banyak kanker, stroke, dan penyakit jantung.
China adalah negara tersehat ke-3 dalam daftar tersebut karena warganya memiliki salah satu skor faktor risiko biologis terbaik. Sebagai catatan, Tiongkok memiliki warga paling aktif dari negara yang dianalisa. Hanya 14,1 persen dari populasinya yang tak mendapat aktivitas fisik secara cukup.
Baca Juga
5 Pernyataan Erick Thohir, Minta Maaf Timnas Indonesia Kalah dari Jepang dan Harap Menang Lawan Arab Saudi
Jepang Berencana Pakai Trem Otonom Buatan China untuk Angkut Wisatawan ke Kaki Gunung Fuji
Turis Amerika Iseng Garuk Nama di Gerbang Kuil Jepang, Berujung Ditangkap Polisi dan Repotkan Kedutaan Besar
Advertisement