Liputan6.com, Jakarta Seorang pria berhasil diselamatkan setelah terombang-ambing selama 11 hari di dalam kulkas. Diketahui, pria yang berasal dari Brasil itu hanyut setelah kapalnya terbalik di Atlantik. Melansir Daily Mail, pria yang diduga nelayan itu bernama Romualdo Macedo Rodrigues.
Baca Juga
Advertisement
Pria berusia 44 tahun itu meninggalkan Oiapoque, negara bagian Amapa, Brasil utara pada akhir Juli dengan perahu kayu sepanjang sekitar tujuh meter (23 kaki) untuk pergi ke Ilet la Mere. Menurut media Brasil, ia berencana untuk pergi memancing selama beberapa hari tetapi perahunya mulai tenggelam selama perjalanan.
Dalam upaya untuk bertahan hidup, pria itu naik ke lemari es di perahunya. Rodrigues hanyut tanpa makanan atau air dan diyakini telah kehilangan sekitar lima kilogram berat badannya selama 11 hari itu.
"Yang paling mengkhawatirkan saya adalah rasa haus. Kulkas ini, bagi saya, adalah Tuhan. Sebuah keajaiban," kata pria tersebut, seperti dilansir Liputan6.com dari Daily Mail pada Rabu (7/9/2022).
Alami dehidrasi dan disorientasi
Rekaman yang diambil pada 11 Agustus menunjukkan saat dia diselamatkan kelelahan dan lemas tak berdaya di lantai kapal penangkap ikan Suriname, 450 kilometer (280 mil) dari tempat perahunya tenggelam.
Saat ditemukan, pria tersebut mengalami dehidrasi, disorientasi, dengan pakaian robek dan luka karena terkena sinar matahari. Dia memohon kepada penyelamat untuk diberi minum. Dan, para penyelamat memberinya air dan bubur.
Dia menceritakan pengalaman mengerikan itu kepada media lokal dan berkata, "Saya pikir saya akan diserang oleh hiu karena ada begitu banyak ikan di laut. Saya mendengar suara dan ada perahu di dekat lemari es."
"Mereka mengira tidak ada orang di sana. Kemudian mereka perlahan mendekat, penglihatan saya memudar, dan kemudian saya berkata, 'Ya Tuhan, sebuah perahu'. Saya mengangkat tangan dan meminta bantuan," lanjut pria tersebut menjelaskan.
Advertisement
Sempat ditahan 16 hari setelah diselamatkan
Petugas polisi Luis Carlos Porto berkata: "Dia sangat kurus, lemah, tetapi masih sangat energik. Luka di tubuhnya, yang berhubungan dengan matahari, jauh lebih baik. Dia mengatakan dia mengalami kesulitan melihat karena panas, garam, dan cahaya yang berlebihan, tetapi dia sangat tenang dan dalam keadaan sehat."
Meski begitu, mimpi buruk Romualdo belum berakhir. Setelah kapal kembali ke pantai, dia diberikan pertolongan pertama sebelum ditahan di Suriname karena tidak memiliki dokumen yang sah. Dilaporkan bahwa ia kemudian menghabiskan 16 hari di penjara Paramaribo.
Mimpi buruknya berakhir ketika dia akhirnya berhasil kembali ke negara asalnya dengan pesawat yang mendarat di Belem, negara bagian Para, juga di Brasil utara. Dengan gembira, Romualdo menggambarkannya sebagai 'hari terpenting' dalam hidupnya dan berkata: Saya terlahir kembali.