Liputan6.com, Jakarta - Memiliki kolesterol dalam tubuhmu tidak menunjukkan bahaya. Faktanya, sejumlah kolesterol dibutuhkan untuk membangun sel-sel yang sehat.
Namun, jika kadar kolesterol Anda tidak terkendali dan meningkat di luar kisaran normal, maka itu bisa mengkhawatirkan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), peningkatan kadar kolesterol meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke dan menyumbang sepertiga dari penyakit jantung iskemik, yang sangat memprihatinkan.
Para dokter dan ahli medis terus menekankan pentingnya diet dan olahraga, terutama untuk penyakit yang berhubungan dengan jantung, termasuk kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
Kolesterol 'jahat' yang menumpuk di arterimu mungkin tidak terlihat melalui gejala, juga tidak akan tercermin melalui penampilan fisik seseorang.
Namun, dengan kolesterol tinggi, seseorang bisa mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah, yang bisa mempersulit cukup darah untuk melewati dan mengalir melalui arteri.
Selain itu, terkadang, endapan ini bisa pecah dan membentuk gumpalan, yang kemudian bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Baca Juga
Advertisement
Pahami risiko aterosklerosis dan PAD
Kolesterol tinggi yang tidak diobati bisa menyebabkan masalah. Seperti disebutkan, bisa menyebabkan timbunan lemak, juga dikenal sebagai plak, di dalam dan di dinding arteri, yang bisa mempersempit arteri, dan menghalangi aliran darah ke jantung dan bagian tubuh lainnya. Proses ini disebut aterosklerosis.
Penyempitan arteri dan penyumbatan bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tubuh bagian bawah, terutama kaki, menyebabkan kondisi yang disebut penyakit arteri perifer, atau PAD, yang bisa sangat menyakitkan.
Menurut Mayo Clinic, penyakit arteri perifer (PAD) bisa menyebabkan kram "menyakitkan" di pinggul, paha, atau otot betis Anda.
Dalam hal ini, kaki atau lengan, biasanya kaki, tidak menerima aliran darah yang cukup, sesuai dengan tubuh yang sehat.
Yang mengatakan, menjaga tab kadar kolesterol Anda sangat penting, karena merupakan salah satu alasan inti aterosklerosis, yang pada gilirannya menyebabkan PAD.
Advertisement
Tanda-tanda lain yang tidak boleh diabaikan
Menurut Mayo Clinic, selain kram yang menyakitkan di pinggul, paha dan otot betis, ada gejala lain yang bisa menandakan PAD terkait dengan sillent killer. Ini termasuk:
- Kaki mati rasa atau lemah
- Tidak ada atau nadi lemah di tungkai atau kaki
- Kulit mengkilap di kaki
- Perubahan warna kulit pada kaki
- Pertumbuhan kuku kaki lebih lambat
- Luka di jari kaki, kaki atau tungkai yang tidak kunjung sembuh
- Sakit saat menggunakan lengan, seperti sakit dan kram saat merajut, menulis atau melakukan tugas manual lainnya
- Disfungsi ereksi
- Rambut rontok atau pertumbuhan rambut lebih lambat di kaki
Cara mengurangi risiko kolesterol tinggi
Beberapa faktor bisa menyebabkan kolesterol tinggi. Dari gaya hidup yang tidak sehat hingga kondisi medis yang mendasarinya, banyak hal yang bisa menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh.
Karena itu, Anda juga bisa mengurangi risiko dengan pilihan gaya hidup yang lebih baik.
Daripada makan terlalu banyak lemak jenuh atau lemak trans, beralihlah ke sayuran hijau, buah-buahan yang sehat dan menghidrasi, biji-bijian kaya serat dan sebagainya.
Berolahraga secara teratur, bahkan jika itu berarti berjalan selama setengah jam.
Berhenti merokok atau kurangi asupan alkohol. Selanjutnya, pastikan Anda menjaga berat badan yang sehat.
Advertisement