Indonesia Digadang jadi Jagoan Transisi Energi di ASEAN

Menteri Kerjasama Pembangunan Denmark, Flemmimg Møller Mortensen menilai Indonesia berpotensi menjadi pemimpin Asia Tenggara dalam transisi energi.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Sep 2022, 13:40 WIB
PLTB ini bisa mengaliri listrik 360 ribu pelanggan 450 KV. Menteri Kerjasama Pembangunan Denmark, Flemmimg Møller Mortensen menilai Indonesia berpotensi menjadi pemimpin Asia Tenggara dalam transisi energi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kerjasama Pembangunan Denmark, Flemmimg Møller Mortensen menilai Indonesia berpotensi menjadi pemimpin Asia Tenggara dalam transisi energi. Alasannya, kekayaan alam di Indonesia sangat melimpah.

"Dan ketika kami melihat Indonesia, kami melihat sumber alam yang melimpah untuk transisi energi," ucap Flemming dalam menyampaikan sambutan pada side event G20 di Belitung, Rabu (7/9).

Dia menuturkan, kunci agar Indonesia menjadi negara pemimpin transisi energi yaitu kebijakan yang transparan, dan mampu menggaet pihak swasta dalam berinvestasi transisi energi.

Selain itu, Flemming menuturkan bahwa Indonesia juga memiliki ambisi yang besar untuk menjadi negara pemimpin transisi energi. Terlebih lagi, energi berbasis fosil yang semakin berkurang, sekaligus mahalnya biaya subsidi yang akan diberikan untuk bahan bakar fosil.

"Cadangan energi fosil yang dituntut untuk segera ada reformasi, dan mahalnya biaya subsidi untuk bahan bakar fosil," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Pengembangan dan Perencanaan Nasional Suharso Monoarfa menyampaikan, pada 2045 blue economy merupakan bagian dari agenda transformasi ekonomi Indonesia. Hal ini ia sampaikan dalam side event G20 mengenai peta jalan pengembangan blue economy Indonesia.

"Misi kami, 2045 blue economy akan menjadi bagian dari agenda transformasi ekonomi," ucap Suharso di Belitung, Rabu (7/9).

Suharso menuturkan, pernyataan optimis tersebut mempertimbangkan potensi dan modal besar yang dimiliki Indonesia dalam menerapkan ekonomi biru atau economy blue.

Perlu diketahui, merujuk penjelasan Bank Dunia, blue economy merupakan keberlanjutan pemanfaatan sumber laut demi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan mata pencaharian dan pekerjaan, bersamaan dengan menjaga kelestarian ekosistem laut.

 


Ekonomi Biru

Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 12 Tahun 2017 membuat peluang investari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) semakin terbuka lebar.

Sementara Komisi Eropa mendefinisikan blue economy adalah kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan samudera, laut dan pesisir.

Meski optimis terhadap blue economy sebagai transisi ekonomi Indonesia, Suharso tidak menampik Indonesia dan negara-negara di dunia memiliki sejumlah tantangan untuk merealisasikan blue economy.

Berjalannya waktu, Suharso juga menegaskan Indonesia terus menyiapkan sumber-sumber daya manusia, dan kebutuhan yang menjadi elemen penting untuk merealisasikan blue economy.

Atas dasar itu pula, ujar Suharso, gelaran side event G20 tentang peta jalan blue economy diharapkan dapat menelurkan gagasan dan strategi efektif yang dapat dimanfaatkan di masa depan.

"Langkah pertama bagi Indonesia untuk memulai blue economy yaitu menyiapkan sumber daya yang solid dan kemudian dapat diimplementasikan di Indonesia," ungkapnya.

Sementara itu, peta jalan blue economy akan disampaikan Indonesia pada 2023. Di tahun tersebut Indonesia merupakan ketua Asean.

 


Peta Jalan Ekonomi Biru

Logo G20. (Dokumentasi Kemlu RI)

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, pembentukan peta jalan blue economy dilakukan sejalan dengan momentum G20 Indonesia. Tujuannya, guna menyerap aspirasi dari berbagai pemangku kepentingan terkait.

"Rencananya blue economy diluncurkan awal tahun depan pada saat indonesia jadi chairman ASEAN 2023," ujar Amalia.

Amalia menerangkan, sejak 2020, Bappenas telah meluncurkan blue economy framework untuk menyatukan pikiran dari semua pihak. Bahkan, konsep ini digadang bisa memajukan ekonomi di kawasan Asia Tenggara.

Kemudian, pada 2021 lalu, blue economy juga mulai masuk dalam pembahasan di forum Development Working Group sebagai bagian dari G20. Di sini membahas mengenai peluang pengembangan dan upaya menuju transformasi ekonomi.

"Pada 2023 akan didorong jadi prioritas Indonesia dalam pembahasan di ASEAN 2023, karena Indonesia jadi ketua (forum) ASEAN pada saat itu. Dan Indonesia menjadi negara dengan laut terbesar, kita akan mengusung blue economy jadi salah satu upaya pemulihan ekonomi dan transformasi ekonomi di kawasan ASEAN," paparnya.

Infografis Alasan & Solusi Harga BBM Subsidi Naik (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya