Liputan6.com, Jakarta Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto mengapresiasi sikap kritis mahasiswa Universitas Sembilan Belas November, Kolaka. Namun, dia juga meminta sikap kritis itu disampaikan dengan memahami permasalahan.
Hal ini mengemuka saat Hasto memberi kuliah umum kepada ribuan mahasiswa dan sivitas akademika Universitas Sembilan Belas November, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Rabu (7/9/2022).
"Sikap kritis dengan mencari tahu seperti apa akar persoalannya, dan kemudian mencoba mencari berbagai pendekatan ilmiah untuk menjawab fenomena sosial tersebut," kata Hasto saat menjawab pertanyaan mahasiswa.
Dalam kesempatan kali ini, Hasto memang banyak ditanyakan tidak hanya soal geopolitik Soekarno yang menjadi materinya, tetapi juga sejumlah isu aktual termasuk soal Papua.
Baca Juga
Advertisement
Pria asal Yogyakarta itu menyebutkan dirinya juga aktif di kampus sewaktu menjalani perkuliahan di Universitas Gadjah Mada. Jadi, dia membuka ruang dialog dengan pandangan-pandangan kritis.
Salah satu mahasiswa menanyakan apakah geopolitik Soekarno bisa diterapkan saat ini.
"Pak Jokowi mencoba untuk membumikan kembali visi Bung Karno dengan mencanangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Karena 32 tahun Orde Baru, kita dianggap sebagai negara kontinental. Dalam pertahanan tahun 60, bukan bermaksud nostalgia pada masa lalu tetapi belajar pada masa lalu, kekuatan pertahanan Indonesia terkuat di belahan bumi selatan. Bahkan dengan Tiongkok saja kita lebih kuat. Dari alutsistanya, kita hanya kalah dari jumlah personel," beber Hasto.
Dalam kesempatan ini, hadir di acara itu Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani, sejumlah kepala daerah yang diusung PDIP di Sultra, bersama para anggota DPR-DPRD dapil Sultra.
Semangat Bawa Kemajuan
Pada bagian lain, Hasto mengingatkan bahwa Sultra merupakan satu wilayah yang sangat penting dan strategis secara geopolitik, hutannya masih menghijau menjadi paru-paru Indonesia dan dunia. Menjadi ekosistem kehidupan yang harus dijaga kelestariannya.
"Daerah ini juga dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa suatu kekayaan yang luar biasa. Lautnya indah, karena itulah ibu Mega berpesan agar tata ruang yang ada di Kolaka ini, yang hijau penuh dengan semangat juang ini, betul-betul dikelola dengan sebaik-baiknya. Membawa kemajuan bagi masyarakatnya dan bentuk kemajuan itu dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," sebut Hasto.
Dia mendorong para mahasiswa Universitas Sembilan Belas November Kolaka, punya semangat membawa kemajuan dengan mengembangkan riset dan inovasi berdasarkan apa yang dimiliki.
"Harapannya agar Kabupaten Kolaka ini memimpin kemajuan di Sulawesi Tenggara. Karena ekosistemnya sangat bagus. Semuanya ada. Tapi jangan sia-siakan karunia dari Tuhan tersebut melalui perencanaan pembangunan yang tidak tepat. Perencanaan berbasiskan pemberdayaan rakyat, tata ruang yang baik dengan melibatkan mahasiswa," harap Hasto.
Kepada para kepala daerah yang mendengarkan pemaparannya, Hasto pun menitip pesan.
"Daerah ini bisa maju dan terus bergerak membangun peradaban, memperkuat ekonomi kerakyatan melalui ekonomi bahari, maritim, melalui ekonomi yang mengadalkan kekuatan bangsa di tangan sendiri, termasuk sumber pangan di Kolaka bagaimana agar dikelola secara berdikari dengan penguasaaan iptek di bidang pangan. Semua itu memerlukan riset dan inovasi," lanjutnya.
Advertisement