Liputan6.com, Jakarta Pada akhir pekan lalu, pemerintah telah memutuskan menaikkan harga BBM atau bahan bakar minyak bersubsidi maupun non-subsidi. Kenaikan harga BBM ini diperkirakan akan memengaruhi komoditas lainnya. Termasuk yang berkaitan dengan sektor perumahan atau properti.
Advertisement
Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, kenaikan harga BBM tentu berpengaruh terhadap material bangunan. Artinya harga rumah pun akan naik.
"Ya pasti material naik, tapi kami berusaha berkomunikasi dengan anggota untuk seminim mungkin kenaikannya," ujarnya dikutip Rabu, (7/9/2022).
Meski begitu, pihaknya menyebut akan berupaya agar kenaikan harga rumah tetap terjaga dan daya beli masyarakat tetap terpenuhi. "Kami akan berusaha naiknya (harga rumah) hanya pada average tidak lebih dari 3 persen," tandasnya.
Selain itu, para pengembang juga bisa menjaga lonjakan harga rumah dengan menekan sejumlah biaya seperti marketing hingga operasional.
"Kita masih bisa efisiensi dan efektif dalam operasional bisnis agar masyarakat tidak terbebani," imbuhnya.
Sementara itu, sebagian pengembang tetap optimis meski kenaikan harga BBM akan berdampak signifikan terhadap harga properti secara keseluruhan.
Hal itu dibuktikan dengan pembangunan proyek perumahan yang terus berlanjut. Sebut saja, pengembang properti terkemuka, Citra Swarna Group bersiap meluncurkan hunian terbaru Cluster Karawitan dalam kawasan Perumahan Kartika Residence, Karawang, Jawa Barat.
Cluster Karawitan menawarkan konsep desain baru serta fresh untuk peningkatkan kualitas hidup menjadi lebih baik dan seimbang. Kartika Residence merupakan salah satu produk hunian terlaris besutan Citra Swarna Group.
Tidak heran, bila sejak awal Juli lalu, saat pra penjualan hingga sekarang unit-unit rumah di Cluster Karawitan boleh dibilang laris manis. Buktinya, antrean Nomor Urut Pemesanan (NUP) untuk pembelian rumah di Cluster Karawitan sudah mencapai angka 300 pendaftar. Padahal, rumah yang akan dipasarkan hanya 162 unit.
Menawarkan dua pilihan tipe rumah, yakni Arsa (30/60 m2) serta Lavani (36/72), yang dibanderol seharga masing-masing mulai dari Rp 500 juta dan Rp 600 jutaan per unit.
Pengembang Berinovasi
Sales & Marketing Director Citra Swarna Group Suryanti Agustinar mengatakan, perseroan terus berinovasi menghadirkan produk hunian yang sesuai dengan gaya hidup di era ini, dimana segala aktifitas dilakukan dari rumah.
"Salah satunya Cluster Karawitan, yang akan kami launching di bulan September ini. Kami berterima kasih atas kepercayaan konsumen yang memilih Cluster Karawitan sebagai hunian idamannya," ujarnya secara tertulis, Jum'at (2/9/2022).
Menurut Yanti, sapaan akrabnya, dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan keseimbangan guna membangun kekuatan diri yang maksimal. Kekuatan ini sangat diperlukan untuk menumbuhkan rasa bertanggung jawab penuh atas pekerjaan, keluarga, kehidupan pribadi, sosial, dan spiritual.
"Keseimbangan hidup tersebut dapat kita temui di Rumah yang secara infrastuktur kawasan memang mendukung, seperti di Cluster Karawitan Kartika Residence," imbuhnya.
Advertisement
Harga BBM Naik, Sektor Ini Berpotensi Masih Moncer
Chief of Economist Bank Permata Joshua Pardede menuturkan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi dapat dorong inflasi di kisaran 6,6 persen pada 2022.
"Dapat kami sampaikan dengan kenaikan BBM, kami perkirakan kenaikan harga tersebut akan mendorong inflasi kira-kira sekitar pada tambahan 2 persenan dari 4,6 persen. Jadi, kita melihat bahwa untuk inflasi akan ada di kisaran 6,6 persen pada tahun ini,” kata Joshua dalam paparan publik BNLI 2022, Selasa (6/9/2022).
Dia menambahkan, inflasi inti juga cenderung meningkat salah satunya karena kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh pemerintah.
"Di mana inflasi inti cenderung meningkat, karena efek kenaikan harga pemerintah dan harga yang bergejolak. Kami melihat ada potensi BI mulai pengetatan kebijakan moneter dengan menaikan suku bunganya tahun ini dalam kisaran 4,5-4,7 persen,” ujar dia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun diprediksi melambat pada 2022.
“Pertumbuhan ekonomi kami perkirakan tahun ini relatif terbatas. Namun, di tahun depan dampak kenaikan harga BBM cenderung mendorong perlambatan ekonomi 2023 be 4,9 persen di tahun ini di kisaran 5 persen,” kata dia.
Meskipun di tengah kondisi seperti ini, terdapat sejumlah sektor yang masih prospektif, yakni manufaktur, pertanian, dan perdagangan UMKM.
“Sektor manufaktur, pertanian dan perdagangan UMKM,” pungkasnya.
Harga BBM Naik, Pertalite Jadi Rp 10.000, Solar Rp 6.800 dan Pertamax Rp 14.500 per Liter
Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Negara.
"Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi," kata Menteri ESDM Arifi Tasrif.
Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter
"Harga BBM naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.800 dan Pertamax Dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500 per liter," tutur dia.
Kenaikan harga baru ini berlaku mulai hari ini 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
Advertisement