Tarif Ojol Naik, Bagaimana Prospek Saham GOTO?

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya menuturkan, kebijakan baru terkait kenaikan tarif ojol baik untuk keberlangsungan bisnis GOTO.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 07 Sep 2022, 18:40 WIB
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Ditjen Perhubungan Darat resmi menaikan tarif ojol (ojek online) terbaru yang akan resmi berlaku per 10 September 2022. Analis menilai kebijakan tersebut memberikan dampak positif bagi keberlangsungan bisnis PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheryl Tanuwijaya menuturkan, kebijakan baru terkait kenaikan tarif ojol baik untuk keberlangsungan bisnis GOTO.

"Kenaikan tarif ojol untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM di respon positif ya hari ini, GOTO juga menguat meski IHSG merah. Hal ini tentunya bagus ya utk keberlangsungan bisnis GOTO dan kesejahteraan mitra pengemudinya, juga memberikan kejelasan harga tarif jasa GOTO yang selama ini dinantikan,” ujar Cheryl kepada Liputan6.com, Rabu (7/9/2022).

Cheryl juga menjelaskan, GOTO mengantisipasi berkurangnya daya beli masyarakat dengan berbagai strategi sehingga diharapkan tidak mengurangi daya beli masyarakat.

Selain itu Cheryl juga memberikan strategi saham GOTO dengan target price (TP) 296.

“GOTO hold TP 296,” kata dia.

Sementara itu, Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, kenaikan tarif ojol ini berdampak baik bagi perusahaan dan pengemudi di tengah naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Hal ini membuat margin keuntungan emiten bisa naik dan berdampak baik untuk laporan keuangan perusahaan di semester II ini,” kata Andhika.

Andhika menambahkan, prospek GOTO pada semester II 2022 diperkirakan masih akan membukukan rugi bersih, karena masih memberikan diskon kepada pelanggan.

"Namun untuk prospek GOTO ke depannya masih akan baik karena perkembangan ekonomi digital dan sedang peralihannya kebiasaan belanja customer dari offline ke online,” ujar dia.

Selain itu, Andhika juga menyebutkan terdapat sentimen negatif pada saham GOTO.

 

 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Masih Ada Tekanan

Pengemudi ojek online melihat telepon genggam di Kawasan Jalan Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (3/9/2022). Pemerintah resmi menaikkan harga BBM Bersubsidi pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB, sementara tarif ojek online (ojol) baru yang tertuang di Keputusan Menteri Perhubungan (KM) No.564/2022 kembali ditunda penerapannya seperti yang diumumkan pada Senin (29/8/2022). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

"Ada potensi naiknya suku bunga BI pada semester II ini, menjadi sentiment negative untuk sektor teknologi karena beban bunga berprospek naik. Inflasi tinggi di Indonesia membuat daya beli masyarakat Indonesia, yang berpengaruh terhadap penurunan penjualan e-Commerce,” kata dia.

Sedangkan, untuk strategi sahamnya Andhika merekomendasikan membeli saat harga mengalami pelemahan.

"Buy On Weakness, support 274, target penguatan 322,” kata dia.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, saham GOTO nampak belum terlepas dari tekanan koreksi yang terjadi pada dua pekan terakhir.

“Dengan naiknya BBM dan disusul penyesuaian tarif ojol maka jika melihat pergerakan harga sahamnya di pasar memang belum lepas dari tekanan koreksi yang terjadi dua pekan terakhir,” kata Ivan.

Meskipun demikian, saat ini saham GOTO berpotensi untuk bangkit.

“Namun dengan posisi yang mendekati support 270 saat ini justru ada potensi rebound jika harga masih bertahan di atasnya,” pungkasnya.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 7 September 2022, saham GOTO stagnan di posisi Rp 282 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 294 dan terendah Rp 280 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.453 kali dengan volume perdagangan 10.515.092 saham. Nilai transaksi Rp 299,8 miliar.


Resmi Berlaku 10 September 2022

Pengemudi ojek online mengangkut penumpang di depan Stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan segera menerbitkan regulasi kenaikan tarif ojek online (ojol). Hal itu menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat beban operasional transportasi semakin besar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Melalui Keputusan Menteri Perhubungan Terbaru, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Hendro Sugiatno menuturkan, perhitungan tarif ojek online terbaru ini akan resmi berlaku mulai 3 hari ke depan setelah penetapan, yakni pada 10 September 2022 pukul 00.00 waktu setempat.

"Waktu pelaksanaan kenaikan ini dikasih waktu 3 hari dari tanggal penetapan keputusan ini. Tiga hari aplikator segera menyesuaikan harga atau tarif ojol yang baru," imbuhnya.

Ketentuan tarif ojol terbaru ini dibagi menjadi tiga zona, yakni Zona I Sumatera, Jawa non Jabodetabek, dan Bali. Zona II Jabodetabek. Zona III Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Untuk biaya jasa ojek online tahun 2022 diputuskan, untuk Zona I batas bawah naik dari Rp 1.850 menjadi Rp 2.000, batas atas naik dari Rp 2.300 Rp 2.500. Sehingga terjadi kenaikan 6-10 persen untuk biaya jasa batas bawah dan batas atas.

Untuk zona II, dari KP 548 batas bawah naik dari Rp 2.250 menjadi Rp 2.550. Untuk batas atas naik dari Rp 2.650 menjadi Rp 2.800. Jadi ada kenaikan untuk batas bawah 13,33 persen, batas atas 6 persen dari KP 558 Tahun 2020.

Untuk zona III, dari Rp 2.100 naik menjadi Rp 2.300, atau naik 9,5 persen. Untuk batas atas naik dari Rp 2.600 menjadi Rp 2.750 atau 5,7 persen kenaikannya.

Sementara untuk biaya jasa minimal disesuaikan berdasarkan jarak 4 km pertama. Jadi untuk zona I 4 km pertama Rp 8-10 ribu, zona II Rp 10.200-11.200, untuk zona III Rp 9.200-11.000.

"Untuk besaran tidak langsung berupa biaya sewa aplikasi ditetapkan paling tinggi 15 persen. Jadi ada penurunan, kemarin 20 persen," kata Hendro.


Kemenhub Putuskan Tarif Ojek Online dan Bus AKAP Siang Ini

Pengemudi ojek online mengangkut penumpang di depan Stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa (6/9/2022). Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan segera menerbitkan regulasi kenaikan tarif ojek online (ojol). Hal itu menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang membuat beban operasional transportasi semakin besar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan akan putuskan besaran tarif angkutan umum seperti bus AKAP kelas ekonomi dan tarif ojek online siang ini. Rencananya pengumuman akan dilakukan pada pukul 11.00 WIB siang ini.

"Bersama ini Kementerian Perhubungan mengundang rekan-rekan media untuk hadir secara virtual pada Press Conference 'Penyesuaian Tarif Ojek Online dan Bus AKAP kelas Ekonomi'," tulis undangan yang diterima Liputan6.com, Rabu (7/9/2022).

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyepakati adanya kenaikan tarif angkutan umum termasuk ojek online (ojol). Menyusul kenaikan harga BBM Subsidi yang dilakukan pemerintah.

 Kemenhub mengambil sejumlah langkah, diantaranya melakukan penyesuaian tarif angkutan umum kelas ekonomi, khususnya pada moda transportasi darat. Kajian yang akan dilakukan yaitu terkait tarif penumpang ekonomi angkutan antar kota antar provinsi (AKAP).

“Besaran tarif akan ditentukan oleh kajian yang tengah kami lakukan, dan hasilnya akan kami sampaikan dalam waktu dekat,” ujar Menhub Budi mengutip keterangan resmi, Senin (5/9/2022).

Kemudian, langkah selanjutnya yaitu akan segera menetapkan penyesuaian tarif ojek online. Ini sekaligus menjawab permintaan asosiasi pengemudi ojek online soal kenaikan tarif.

“Untuk penyesuaian tarif ojek online (ojol) akan kami umumkan dalam dua hari ke depan, dengan besaran yang telah disesuaikan dengan kondisi terakhir penyesuaian harga BBM,” tutur Menhub Budi.

Infografis Tips Aman Naik Ojek Online Saat Pandemi. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya