Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jambi dalam rangka penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Tujuan daripada penyerahan NIB ini sendiri agar para pelaku UMKM memperoleh kepastian dan perlindungan dalam berusaha di lokasi yang sudah ditetapkan.
Advertisement
"Penyerahan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku UMKM ini bertujuan agar para pelaku usaha menengah kebawah dapat memperoleh perlindungan secara hukum dari pemerintah sehingga aktivitas ekonomi mereka juga berjalan lancar," ungkap Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia kepada wartawan, Rabu (7/9/2022).
Selain itu, kata Bahlil, dengan adanya NIB maka para pelaku UMKM ini bisa dengan mudah mencari modal pembiayaan terhadap usahanya.
"Bagi para pelaku UMKM yang sudah mendapatkan NIB, akses pembiayaan ke lembaga keuangan bank dan non bank juga akan lebih muda didapatkan sehingga bisa menopang aktivitas wirausahanya," beber Bahlil.
Dalam kunjungan ini, Menteri Investasi Bahlil didampingi langsung oleh Wakil Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Akbar Himawan Buchari (AHB).
Akbar yang juga digadang sebagai calon ketua umum BPP Hipmi ini mengapresiasi kebijakan pemerintah yang sudah membantu para pelaku usaha kecil dan menengah di Provinsi Jambi lewat penyerahan NIB.
Sinergitas Hipmi dan Pemerintah
"Sebagai pengurus Hipmi, saya mengapresiasi program yang dilakukan oleh pemerintah, terutama kepada Kakanda Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang juga adalah mantan Ketum Hipmi. Saya melihat, banyak sekali kemudahan-kemudahan yang dilakukan dalam berinvestasi maupun membangun usaha di era Bang Menteri Bahlil," Kata Akbar.
Akbar juga berharap, kedepan, Hipmi dan Pemerintah terus memperkuat sinergitas dan kolaborasi dalam membangun dunia usaha yang berdaya saing, kompetitif, dan berdampak terhadap pembangunan ekonomi secara nasional.
"Kerjasama antar Hipmi dan Pemerintah perlu didorong secara terus-menerus, biar perlu disemua sektor agar ekonomi semakin kuat dan Indonesia semakin maju ke depan sehingga target Indonesia emas di 2045 yang menjadi roadmap pemerintah bisa tercapai," pungkas Akbar.
Advertisement