Korban Banjir Pakistan Terancam Kekurangan Air Bersih dan Penyakit

Akses air bersih menjadi masalah terbesar bagi pengungsi korban banjir di Pakistan. Anak-anak berisiko meninggal akibat penyakit yang disebabkan kekurangan air bersih, selain itu anak-anak juga rentan akan risiko penularan penyakit, seperti diare, kolera, demam berdarah, malaria, dan penyakit menular lainnya.

oleh Hermann diperbarui 07 Sep 2022, 20:35 WIB
Banjir Pakistan Menyebabkan Kekurangan Air bersih dan Penyakit Yang Ditularkan Oleh Air
Akses air bersih menjadi masalah terbesar bagi pengungsi korban banjir di Pakistan. Anak-anak berisiko meninggal akibat penyakit yang disebabkan kekurangan air bersih, selain itu anak-anak juga rentan akan risiko penularan penyakit, seperti diare, kolera, demam berdarah, malaria, dan penyakit menular lainnya.
Korban banjir saat menerima bantuan Yayasan Edhi di Distrik Ghotki, Sindh Pakistan, Rabu (7/9/2022). Pekerja bantuan memperingatkan kurangnya pasokan air minum bersih bisa menyebabkan peningkatan penularan penyakit di Pakistan. (AP Photo/Fareed Khan)
Korban banjir saat menerima bantuan Yayasan Edhi di Distrik Ghotki, Sindh Pakistan, Rabu (7/9/2022). Akses ke air bersih adalah masalah terbesar bagi mereka yang mencoba mencari makanan dan tempat tinggal. (AP Photo/Fareed Khan)
Korban banjir saat menerima bantuan Yayasan Edhi di Distrik Ghotki,Sindh Pakistan, Rabu (7/9/2022). Lebih banyak anak berisiko meninggal akibat penyakit di Pakistan karena kekurangan air bersih. (AP Photo/Fareed Khan)
Korban banjir saat menerima bantuan Yayasan Edhi di Distrik Ghotki, Sindh Pakistan, Rabu (7/9/2022). Sekarang ada risiko tinggi penyakit yang ditularkan melalui air, penyakit mematikan yang menyebar dengan cepat, diare, kolera, demam berdarah, malaria. (AP Photo/Fareed Khan)
Korban banjir saat menerima bantuan Yayasan Edhi di Distrik Ghotki, Sindh Pakistan, Rabu (7/9/2022).Perkiraan menunjukkan banjir telah menyebabkan setidaknya kerusakan senilai US$ 10 miliar di Pakistan, dan banyak orang menghadapi kekurangan makanan yang serius. (AP Photo/Fareed Khan)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya