TICMI Rilis Aplikasi Edukasi Ilmu Keuangan hingga Pasar Modal

TICMIEDU merupakan sebuah platform yang fokus pada edukasi seputar ilmu keuangan, investasi, dan pasar modal.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 07 Sep 2022, 21:44 WIB
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) merilis aplikasi TICMIEDU, sebuah platform yang menyediakan pendidikan dan pelatihan profesi pasar modal untuk kebutuhan pembelajaran individual maupun kebutuhan korporat atau level profesional secara berjenjang.

TICMIEDU merupakan sebuah platform yang fokus pada edukasi seputar ilmu keuangan, investasi, dan pasar modal yang dapat diakses oleh siapa saja yang ingin memperdalam bidang keilmuan ini.

Mengingat pertumbuhan dan perkembangan pasar modal di Indonesia terus mengalami kenaikan signifikan dari tahun ke tahun–baik peningkatan jumlah investor maupun emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini harus diimbangi dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keahlian profesi bidang pasar modal serta memahami hukum, aturan, dan etika yang berlaku.

Sementara itu, tercatat ada lebih dari 9 juta investor pasar modal hingga pertengahan 2022, dan jumlahnya terus melonjak. Hal tersebut mencerminkan transformasi masyarakat yang dulunya gemar menabung menjadi melek investasi atau bergerak ke area investing society.

Namun, banyak juga masyarakat yang belum mendapatkan akses edukasi keuangan, investasi, dan spesifik pasar modal karena mahal ataupun tidak fleksibel.

Peluncuran aplikasi TICMIEDU merupakan solusi yang menawarkan kemudahan akses bagi siapa saja yang ingin mempelajari ilmu keuangan dan pasar modal dalam bentuk workshop secara mendalam yang dapat dikelola dan dimonitor di berbagai perangkat.

Kurikulum belajar disesuaikan dengan kebutuhan industri dan materi diberikan oleh pengajar profesional dan bersertifikasi.

Tak hanya itu, dilengkapi dengan kelas-kelas pembelajaran berjenjang serta learning path yang dapat membantu masyarakat di segala segmen (individu, karyawan, investor pemula, profesional) memahami dunia keuangan khususnya pasar modal.

 

 


Jawab Tantangan

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Direktur Utama TICMI, Mety Yusantiati menuturkan, TICMIEDU hadir untuk menjawab tantangan pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui berbagai pelatihan untuk korporat, profesional, investor dan juga akademisi.

“TICMIEDU dapat menjadi solusi bagi SDM Indonesia untuk memenuhi kebutuhan peningkatan soft skill: value dan kompetensi dengan cara yang mudah, praktis dan profesional di tengah keterbatasan waktu dan kesibukan demi kualitas hidup yang lebih baik,” kata dia.

Lebih lanjut, platform TICMIEDU juga akan menyiapkan course untuk belajar pengembangan diri, serta berbagai program edukasi dan pelatihan lain yang dapat menunjang pembelajaran para siswa dan mahasiswa di sekolah atau universitas.

TICMIEDU yang dapat diakses melalui laman https://ticmiedu.co.id/ dan aplikasi IOS/Android juga akan merancang media edukasi terintegrasi untuk berbagai program belajar dan pelatihan, termasuk digital marketing, public speaking, human resources, corporate secretary, teknologi informasi, dan sebagainya.

TICMIEDU adalah aplikasi edukasi pertama di Indonesia yang praktis dan efektif dalam satu platform yang menyediakan solusi bagi kebutuhan pembelajaran bagi seluruh skala untuk menciptakan individu berkualitas.


Aplikasi Investasi Saham Menjamur, Bagaimana Nasib Broker?

Ilustrasi WhatsApp dan aplikasi pesan instan. Adem AY/Unsplash

Sebelumnya, perkembangan teknologi yang pesat saat ini memungkinkan banyak aktivitas dilakukan secara bersamaan dalam satu waktu. Tak terkecuali kegiatan di pasar modal seperti pembelian dan penjualan saham yang bisa dilakukan secara daring.

Bahkan, beberapa perusahaan sekuritas kini memiliki aplikasi yang memudahkan investor untuk melakukan transaksi secara mandiri di manapun dan kapanpun.

Saat ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 82 portal transaksi online yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan sekuritas.

Alih-alih menggerus profesi broker, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Rudi Utomo menilai, maraknya aplikasi online trading berpotensi menambah pundi-pundi pendapatan bagi perusahaan sekuritas. Hal itu karena transaksi yang dicatatkan juga akan meningkat seiring kemudahan yang ditawarkan.

"Maraknya aplikasi jual-beli saham tidak ada pengaruhnya untuk profesi broker. Malah makin menambah income perusahaan efek karena mereka harus melakukan transaksinya melalui perusahaan efek juga,” kata Rudi kepada Liputan6.com, Jumat, 12 Agustus 2022.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), broker dapat diartikan sebagai pedagang perantara yang menghubungkan pedagang satu dengan yang lain dalam hal jual beli atau antara penjual dan pembeli (saham dan sebagainya).

Broker merupakan individu atau perusahaan yang berperan sebagai perantara antara investor dan pedagang efek.

Sebab, pedagang efek hanya menerima pesanan dari individu atau perusahaan yang menjadi anggota dari bursa tersebut. Sehingga, trader dan investor individu membutuhkan jasa dari anggota bursa tersebut.


Interaksi Fisik Masih Cukup Diminati

Pekerja berbincang di dekat layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Pada pemukaan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini naik tipis 0,09% atau 4,88 poin ke level 5.611,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada masa sekarang, Rudi mengatakan interaksi fisik masih cukup diminati. Meski berbagai kemudahan dapat diwujudkan melalui fasilitas daring, namun terdapat beberapa hal yang tidak bisa diakomodasi.

"Kalau (profesi) secara personal tidak pengaruh karena masih banyak juga nasabah yang perlu touch dari marketing-marketingnya. Sentuhan manusia sama mesin beda,” imbuh Rudi.

Untuk diketahui, fungsi utama broker adalah menyelesaikan masalah pelanggan dengan biaya tertentu dengan bertindak sebagai perantara atau penghubung. Broker juga bertanggung jawab dalam menjalankan transaksi jual ataupun beli yang diperintahkan oleh pelanggan.

Sementara fungsi sekundernya adalah memberikan informasi mengenai situasi yang terjadi di pasar modal atau hal terkait lainnya. Dalam pasar modal, broker berfungsi memberikan rekomendasi terbaik terkait saham kepada investor.

Rekomendasi yang diberikan harus berdasar pada analisis saham, situasi ekonomi, dan reputasi perusahaan. Hal ini dilakukan untuk melindungi investor dari risiko kerugian sekaligus mengedukasi pemula yang tengah mempelajari seluk beluk investasi.

Broker juga melakukan perdagangan di pasar keuangan, memberikan informasi mengenai kuotasi dan mekanisme perdagangan, memberikan masukan, mediasi, melindungi data pelanggan, serta melakukan hal teknik untuk melancarkan transaksi di bursa.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya