Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana menambah modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,78 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Sebelumnya, Kimia Farma telah memperoleh restu pemegang saham untuk menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK) sebanyak-banyaknya 2,78 miliar saham seri B. OWK itulah yang rencananya akan ditawarkan melalui penawaran umum terbatas (PUT) I.
Advertisement
"Dalam hal terjadi perubahan jumlah maksimum saham yang akan diterbitkan, perseroan akan mengumumkannya bersamaan dengan panggilan RUPSLB, yaitu pada 22 September 2022," ujar Sekertaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno Putro dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Tbk, Rabu (7/9/2022).
Adapun RUPSLB terkait kelanjutan aksi ini akan diselenggarakan pada 14 Oktober 2022. Rencana PUT I akan mempengaruhi kemampuan perseroan untuk melakukan refinancing atas utang perseroan yang jatuh tempo dan memperoleh kondisi yang lebih baik bagi perseroan.
Dengan demikian, dana kas perseroan tetap dapat digunakan untuk pengembangan usaha sebagaimana direncanakan dalam kondisi akibat pandemi covid-19 saat ini.
Bagi pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk mengambil bagian atas saham seri B yang ditawarkan, pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atasa persentase kepemilikan saham perseroan maksimum 33,35 persen.
Dana yang diperoleh dari hasil PUT I ini seluruhnya akan digunakan untuk memenuhi pembayaran pinjaman dan atau digunakan sebagai modal kerja serta pengembangan usaha perseroan.
Kimia Farma Ekspor Perdana ke Nigeria
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk melepas ekspor perdana berupa multivitamin dan antiseptik ke Nigeria pada Rabu, 25 Mei 2022.
Pelepasan ekspor perdana ini menjadi milestone dari kerja sama antara PT Kimia Farma Tbk dengan perusahaan farmasi asal Nigeria. Ekspor ini tahap pertama dari keseluruhan kerja sama yang bertujuan membentuk pasar regular di Nigeria.
Kerja sama ini melibatkan berbagai pihak antara lain Kementerian Kesehatan, BPOM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Luar Negeri, KADIN, KBRI Abuja dan ITPC Lagos.
“Ekspor perdana ini merupakan pengiriman tahap pertama dari kerja sama yang telah disepakai dalam Indonesia Afrika Infrastructure Dialogue yang juga disaksikan oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Direktur Pemasaran, Riset dan Pengembangan PT Kimia Farma Tbk, Jasmine Karsono dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (26/5/2022).
Ekspor ini diharapkan menjadi strategi penetrasi produk Kimia Farma di bagian barat Benua Afrika. Produk-produk farmasi yang diekspor adalah produk unggulan dari Kimia Farma dengan kualitas yang telah memenuhi standar GMP (Good Manufacturing Practice) yang diproduksi oleh Kimia Farma dengan fasilitas modern dan terbesar di Asia Tenggara.
Advertisement
Kimia Farma Bidik Dana Rp 4,5 Triliun dari Rights Issue
Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berharap penawaran umum terbatas (PUT) melalui rights issue dapat meraup dana Rp 4,5 triliun. Perseroan memastikan ada investor strategis yang ikut pelaksanaan rights issue tersbeut.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Kimia Farma Tbk, Lina Sari menuturkan, target dana rights issue mencapai Rp 4,5 triliun. Dana rights issue itu akan digunakan untuk pengembangan bisnis di grup Kimia Farma dan refinancing utang. Saat ini perseroan beum dapat menyampaikan harga penawaran dalam rights issue seiring sejumlah investor sedang melakukan due diligence.
"Jadi target (dana rights issue-red) memang Rp 4,5 triliun. Penggunaan untuk pengembangan bisnis di grup Kimia Farma dan refinancing utang. Terkait harga penawaran belum bisa disampaikan, beberapa calon investor sedang melakukan due diligence layak diberikan untuk saham kami," kata dia saat paparan publik perseroan, Rabu, 11 Mei 2022.
Sesuai Jadwal
Meski demikian, manajemen perseroan menyatakan proses rights issue masih sesuai jadwal. Dalam pelaksanaan rights issue ini pun dipastikan ada investor strategis.
"Alhamdulilah on going mudah-mudahan target kami rencana bisa dilaksanakan triwulan dua 2022. Masih menunggu final bidding offer, masih berjalan sesuai timeline yang kami susun semula target di Juli, ini sudah ada kepastian siapa yang akan masuk sebagai investor strategi di Kimia Farma,” kata dia.
Kimia Farma menjajaki investor baru dan sudah diseleksi penasihat keuangan untuk pelaksanaan rights issue. Lina mengatakan, dampak aksi korporasi akan positif untuk kinerja perseroan ke depan. “Tujuan melakukan rights issue sebagian dana untuk pengembangan bisnis dan turunkan leverage, refinancing pinjaman jangka panjang,” kata dia.
Selain itu, perseroan juga akan melunasi medium term notes (MTN) atau surat utang jangka pendek sebesar Rp 500 miliar pada Juli 2021. Lina menuturkan, perseroan akan memakai dana internal untuk lunasi MTN itu dan tidak berencana menerbitkan obligasi.
"Juli ini harus lunasi MTN Rp 500 miliar. Jadi artinya harus lunasi kami rencanakan gunakan dana internal,” ujar Lina.
Advertisement