Liputan6.com, Tasikmalaya Untuk meredakan aksi pendemo penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi, Polres Tasikmalaya, Jawa Barat, menggandeng mahasiswa berbagi paket sembako dengan kalangan masyarakat miskin kota Santri, Tasikmalaya.
Ratusan tukang becak, ojek online, sopir angkutan, tukang parkir hingga ibu rumah tangga dengan bungah mendapatkan paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, makanan siap saji dan lainnya.
Advertisement
"Saya kaget dari siang sampai sore baru mendapat Rp20 ribu, tentu adanya bantuan paket sembako Pak Polisi saat kenaikan BBM ini sangat membantu," ujar Ramdan, salah seorang sopir angkutan kota (Angkot), Rabu (7/9/2022).
Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi cukup berdampak bagi masyarakat, salah satunya penumpang angkutan kota menjadi sepi, seiring naiknya ongkos angkutan. "Jangankan buat dibawa ke rumah, buat setoran saja belum cukup," kata dia.
Beruntung, meskipun bersifat sementara, pembagian paket sembako dari polisi cukup membantu kalangan masyarakat kelas bawah tersebut. "Alhamdulillah dikasih beras jadi bisa dibawa pulang buat makan anak istri di rumah," ujar dia bersyukur.
Hal senada disampaikan Firman, salah seorang tukang ojek dari daerah Cigalontang. Menurutnya, pembagian bantuan ratusan sembako tersebut, mampu meringankan beban warga miskin kota. "Adanya tambahan sembako dari Polisi lumayan, hatur nuhun pak Polisi," kata dia.
Kapolres Tasikmalaya, AKBP Suhardi Hery mengakui sengaja menggandeng mahasiswa dalam pembagian bansos sembako itu. Selain bermanfaat, hadirnya mahasiswa mengajak mereka lebih peka dengan lingkungan masyarakat sekitar.
"Kami gandeng mahasiswa bagi sembako di Alun-Alun Singaparna, Pasar, dan Terminal Singaparna," kata dia.
Dampaknya, masyarakat memberikan respon positif bagi mahasiswa dalam pembagian bansos sembako tersebut. "Ke depan kami akan terus melakukan kegiatan ini semoga bisa membantu masyarakat yang membutuhkan," ujar dia.
Simak video pilihan berikut ini: