Liputan6.com, London- Thomas Tuchel mengakhiri kariernya sebagai manajer Chelsea pada 7 September 2022. Chelsea memecat Tuchel karena dinilai berprestasi buruk.
Namun lebih dari itu, ada hal lebih buruk terjadi dengan Thomas Tuchel dan sang bos Chelsea Todd Boehly. Konon, kedua figur utama ini tak memiliki kesepahaman dengan pembelian pemain.
Advertisement
Salah satu konflik antara Tuchel dan Boehly terjadi saat rencana transfer Cristiano Ronaldo. Boehly menginginkan agar Ronaldo bisa gabung dengan Chelsea.
Namun, seperti dilansir Metro, Tuchel memilih untuk menolak rencana Boehly. Dia saat itu mengaku The Blues tak membutuhkan sosok Ronaldo karena butuh pemain dengan posisi lain.
Di sisi lain, Tuchel juga sudah meminjamkan Romelu Lukaku dan Timo Werner. Lukaku kembali ke Inter Milan, sedangkan Werner dipinjamkan ke RB Leipzigh.
Otonomi
Tuchel sebenarnya diberi banyak kebebasan oleh manajemen. Keberhasilannya menang di Liga Champions musim 2020/2021 menjadi salah satu faktor dia disegani.
Dia pun punya otoritas penuh menentukan transfer Chelsea. Maka itu, dia habiskan 300 juta pounds untuk mendatangkan pemain seperti Raheem Sterling, Wesley Fofana, Kalidou Koulibaly, Marc Cucurella dan Pierre Emerick Aubameyang.
Namun hasil tak sesuai dengan yang diharapkan. Meski ini baru awal musim, tapi prestasi bukan satu-satunya faktor di balik pemecatan Tuchel.
Boehly saat baru mengambil alih Chelsea sudah nego dengan agen Ronaldo Jorge Mendes. Namun niatnya itu dipatahkan Tuchel.
Advertisement
Pernyataan Chelsea
Chelsea langsung mengambil tindakan tegas terhadap manajer Thomas Tuchel usai kekalahan memalukan dari Dinamo Zagreb 0-1 di Liga Champions. Tuchel dipecat pada Rabu (9/7/2022) sore WIB.
"Chelsea Football Club hari ini telah berpisah dengan Pelatih Kepala Thomas Tuchel," demikian pernyataan resmi Chelsea.
Pemecatan terhadap Tuchel diambil pemilik Chelsea Todd Boehly kurang dari 24 jam setelah kekalahan 0-1 dari Dinamo Zagreb pada Liga Champions, Rabu dini hari tadi.
Kekalahan dari Zagreb menjadi puncak kesabaran Petinggi Chelsea terhadap Tuchel. Pasalnya di Liga Inggris musim ini Chelsea juga terpuruk. The Blues berada di posisi enam dengan sudah kalah dua kali.
Tidak Cocok
Tuchel menilai Ronaldo kurang cocok dengan sistem permainannya. Tuchel lebih suka pemain dan Aubameyang menjadi pilihannya sebagai juru gedor The Blues.
Tuchel ogah mendengarkan masukan dari bosnya sendiri. Tentu, ini pula yang membuat kedua pihak mulai berselisih paham.
Tuchel mulai menukangi Chelsea pada Januari 2021. Ketika itu dia menggantikan posisi Frank Lampard. Tuchel sukses besar di awal kepelatihan bersama Chelsea.
Pria Jerman itu membawa Chelsea juara Liga Champions 2021 dengan mengalahkan Manchester City di final. Kemudian Tuchel juga mempersembahkan trofi Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub.
Advertisement
Masalah Keluarga
Alasan pemecatan Tuchel terungkap. Skuad Chelsea kehilangan kepercayaan kepada ahli taktik asal Jerman itu. Bersamaa dengan itu, menurut the Independent, kehidupan pribadi pria berusia 49 tahun tersebut juga menjadi topik perbincangan di ruang ganti.
Persepsi para pemain tentang Tuchel dikabarkan telah berubah karena urusan pribadinya. Sebagai nformasi,Tuchel dan istrinya Sissi mengumumkan akan bercerai pada April 2022 setelah bersama selama 13 tahun.
Seorang hakim di Pengadilan Tinggi London, Inggris, menerima permintaan mereka pada Mei lalu dan Tuchel segera pindah ke kekasih baru. Eks pelatih Paris Saint-Germain ini berfoto dengan pacar barunya dari Brasil, Natalie Max, pada Juli lalu.
Hubungan itu semakin kuat saat Tuchel dan Max berkencan secara teratur di sebuah restoran Italia di London barat. Kisah asmara mereka diyakini berada di balik gejolak The Blues, baru-baru ini.
Pengganti yang Tepat
Jika gosip para pemain Chelsea memiliki peran dalam pemecatan Thomas Tuchel, Chelsea perlu mendapatkan pengganti yang tepat. Ini untuk menyelesaikan masalah di dalam skuat.
Graham Potter yang kini berstatus manajer Brighton & Hove Albion disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Tuchel. Menurut Rob Dorsett dari Sky Sports, juru taktik asal Inggris itu dikabarkan melakukan perjalanan ke London, Rabu (7/9/2022), untuk berbicara dengan pemilik Chelsea Todd Boehly.
Potter akan membutuhkan waktu dalam perannya itu. Sebab, dia tidak hanya perlu menanamkan filosofi sepak bolanya ke dalam skuat Chelsea. Namun, dia juga perlu mendapatkan pemahaman tentang individu-individu di klub dari atas ke bawah.
Ini tampaknya menjadi masalah bagi Tuchel, yang tampaknya tidak memiliki hubungan baik dengan Todd. Dia meninggalkan Stamford Bridge dengan rekor 62 kemenangan, 19 imbang, dan 19 kekalahan dalam 100 pertandingan.
Advertisement