Usai Ditunjuk Plt Ketum PPP, Mardiono Pasang Target Tinggi di Pemilu 2024

Mardiono tak ingin mengulang sejarah buruk, di mana PPP mendapat suara kecil dalam hasil Pemilu 2019 lalu.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 08 Sep 2022, 13:45 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Usai dipilih menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono langsung melakukan persiapan ekstra jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Mardiono memasang target PPP tidak tenggelam dan bisa memperoleh suara yang besar.

“PPP tidak sendirian, partai lain juga akan menghadapi agenda besar tahapan Pemilu 2024 yang waktunya kurang dari 500 hari. Ini pekerjaan besar, kewajiban konstitusi bagi PPP untuk ikut dalam penyelenggaraan Pemilu,” ujar Muhammad Mardiono, dalam Konferensi Pers di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Rabu (7/9/2022).

Mardiono tak ingin mengulang sejarah buruk, di mana PPP mendapat suara kecil dalam hasil Pemilu 2019 lalu.

Maka, dia menegaskan akan berusaha keras agar partai berlambang Kabah ini tidak tenggelam di antara partai baru lainnya.

"Kami semua, tidak hanya saya tidak boleh mengulang sejarah partai yang memperoleh suara terendah karena PPP partai tertua. Kami bertekad akan bekerja keras agar partai warisan ulama ini tidak tenggelam, sebab saat ini berada di ambang batas parliamentary threshold,” ungkapnya.

 


Dipilih Melalui Hasil Mukernas

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa memberikan sambutan saat Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022). Diketahui, PPP mendaftarkan diri bersama dengan parpol lainnya di Koalisi Indonesia Bersatu yakni PAN dan Golkar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Mardiono dipilih sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Suharso Monoarfa dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang dilaksanakan pada 4-5 September 2022 di Hotel Swissbelinn, Cikande, Banten.

Sebelumnya, terdapat kegelisahan dan keluhan yang disampaikan oleh para kader dan akhirnya direspons oleh para majelis partai. Telah dilakukan juga tabayun, hingga surat permohonan Ketua Majelis Partai yang meminta Suharso mundur dengan legawa.

Sejauh ini, Mardiono pun mengklaim bahwa ia masih memiliki hubungan yang baik dengan Suharso usai dipilih menjadi Plt Ketua Umum PPP.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya