Liputan6.com, Jakarta - Meski memiliki bisnis berupa perusahaan media sosial (medsos), Mark Zuckerberg rupanya mengaku tidak suka platform semacam ini dipakai cuma untuk scrolling konten belaka.
Dalam sebuah episode podcast bersama Joe Rogan beberapa waktu yang lalu, CEO Meta ini mengatakan bahwa sebenarnya, media sosial paling ideal digunakan untuk berkomunikasi.
Advertisement
Menurut Zuckerberg, Facebook, Instagram, dan Twitter, bisa bermanfaat bagi kesejahteraan pengguna, hanya jika mereka terbiasa terhubung dengan orang lain lewat platform itu.
"Jika Anda cuma duduk di sana dan mengonsumsi berbagai hal, maksud saya, itu tidak selalu buruk, tetapi umumnya tidak terkait dengan semua manfaat positif yang didapatkan dari terlibat secara aktif atau membangun hubungan," ujarnya.
Dilansir The West Australian, seperti dikutip Jumat (9/9/2022), hal inilah yang diklaim Zuckerberg, membuatnya menetapkan ambisinya dengan Facebook, serta ingin menghadirkan metaverse.
Menurutnya, ia ingin Facebook dan metaverse tidak membuat orang menghabiskan lebih banyak waktu di internet, alih-alih membuat waktu semua orang di internet jadi lebih menarik dan interaktif.
"Saya tidak ingin orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu dengan komputer," kata Zuckerberg. "Saya hanya ingin waktu yang dihabiskan orang di layar jadi lebih baik."
Meski mengaku tak suka melihat orang-orang hanya mengonsumsi konten di media sosial, sayangnya, Zuckerberg kerap dikritik karena platformnya sering dianggap menimbulkan kecanduan, khususnya pada anak dan remaja.
Medsos Meta yaitu Facebook dan Instagram pun berusaha menepis anggapan ini dengan meluncurkan fitur seperti mencatat waktu yang dihabiskan pengguna di aplikasi, sambil meminta mereka untuk mematikan notifikasi atau logout di waktu tertentu.
Mark Zuckerberg Komentari Chip Otak Elon Musk
Dalam kesempatan tersebut, pendiri Facebook itu juga berkomentar soal teknologi chip yang dipasang di otak, seperti yang sedang dikembangkan oleh perusahaan Neuralink Elon Musk.
Kepada Rogan, Zuckerberg mengatakan teknologi (chip otak) itu belum cukup maju untuk orang-orang normal saat ini.
"Bagian yang paling sulit adalah memiliki komputer yang memberikan informasi langsung ke otak Anda," kata Zuckerberg seperti dilansir LAD Bible, dikutip Kamis (1/9/2022).
Elon Musk sempat mengklaim, chip untuk otak akan siap di tahun ini. Meski begitu Zuckerberg menyangsikannya.
Chip otak yang dikembangkan Neuralink diharapkan untuk bisa berguna bagi orang-orang dengan disabilitas, yang memberikan kemampuan pada mereka untuk mengendalikan komputer dan perangkat seluler.
"Beberapa orang, seperti Elon, dan Neuralink dan perusahaan-perusahaan itu, mengambilnya terlalu jauh dan mungkin akan siap dalam beberapa dekade," kata Zuckerberg.
Menurut Zuckerberg, teknologi chip otak cukup jauh di masa depan, namun tidak mungkin orang akan menanamkannya ke dalam otak mereka hanya untuk itu.
Advertisement
Orang Normal Tidak Akan Mau
Zuckerberg menambahkan, mungkin akan ada kasus pemakaian chip yang menarik dalam waktu dekat, pada orang-orang dengan cedera.
"Tetapi orang normal dalam 10 hingga 15 tahun ke depan tidak akan mau memasang sesuatu di otak mereka untuk bersenang-senang," kata Zuckerberg.
Pria 38 tahun itu hadir di podcast Joe Rogan dalam rangka membicarakan soal metaverse, dan kemungkinan yang akan datang dengan kehadiran teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).
"Bayangkan jika Anda tidak harus pindah ke kota yang tidak memiliki nilai-nilai Anda untuk bisa mendapatkan semua peluang ekonomi, itu akan luar biasa," kata Zuckerberg.
Dia menambahkan, di masa depan, saat orang-orang bisa menggunakan AR, VR, dan berteleportasi di pagi hari untuk berangkat ke kantor dan muncul sebagai hologram, akan menjadi sesuatu yang sangat manis.
"Ini akan membuka banyak (peluang) ekonomi bagi banyak orang," imbuhnya.
Bos Meta Ungkap VR Headset Terbaru Rilis Oktober 2022
Selain itu, Mark Zuckerberg mengungkap rencana perusahaan untuk merilis VR headset terbaru. Hal itu diungkapkan Mark dalam acara podcast yang dipandu Joe Rogan.
Dikutip dari The Verge, Minggu (28/8/2022), Mark menyebut, VR headset terbaru Meta ini akan meluncur pada Oktober 2022. Ia menuturkan, headset ini akan hadir dengan beragam fitur besar di dalamnya.
"Untuk perangkat berikutnya yang keluar pada bulan Oktober, ada beberapa fitur besar," tutur Mark. Salah satu fitur yang disebut akan hadir di headset ini kemampuan pelacakan mata dan wajah.
Berbekal kemampuan tersebut, menurut Mark, bisa membuat avatar menjadi lebih hidup. Sebab, bisa mengikuti ekspresi dari pengguna, baik saat tersenyum atau cemberut akan diterjemahkan secara aktual ke avatar pengguna.
(Dio/Ysl)
Advertisement