Liputan6.com, Cirebon - Aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM oleh para driver ojol Cirebon, Rabu (7/9/2022), diwarnai kabar tidak baik. Sejumlah driver ojol mendadak sakit usai mengikuti aksi.
Para driver ojol tersebut sakit diduga karena keracunan nasi bungkus yang dibagikan oleh petugas polisi kepada peserta aksi. Nasi bungkus tersebut diketahui diberikan oleh pemerintah daerah setempat usai aksi damai driver ojol Cirebon.
Kabar dugaan keracunan nasi bungkus tersebut dibenarkan oleh Ketua Keluarga Besar Online Cirebon (KBOCR), Iswanto. Iswanto menyebutkan, hingga saat ini tercatat ada 12 ojol yang diduga keracunan.
Baca Juga
Advertisement
"Kami masih mengumpulkan data dan validitas dan tidak mau berspekulasi sembarangan. Masih investigasi termasuk akan mengirim sampel makanan ke laboratorium," ujar Iswanto, Kamis (8/9/2022).
Iswanto mengaku, hingga saat ini belum mengetahui penyebab pasti driver ojol yang sakit setelah makan nasi bungkus. Diketahui, dari belasan yang diduga keracunan, satu orang sempat masuk rumah sakit.
Dia mengaku, usai menggelar aksi damai, para ojol membantu membagikan nasi bungkus yang diketahui diberikan oleh Pemkot Cirebon. Namun, sekitar dua hingga tiga jam kemudian, beberapa driver mendadak lemas, pusing, mual hingga muntah.
"Beberapa kawan yang saya konfirmasi ada yang hanya lemas saja, pusing saja tapi gejala dan rentang waktu setelah makan nasi bungkus sama," ujar dia.
Sampai saat ini, dia mengaku masih berkomunikasi dengan pihak-pihak yang terlibat pada kegiatan aksi unjuk rasa baik kepolisian maupun Pemkot Cirebon.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Wartawan
"Kita masih terus dalami karena masih simpang siur jadi kami masih tunggu penyebabnya karena kan faktor fisik juga bisa jadi indikator," bebernya.
Diakuinya jika nasi bungkus yang dikonsumsi oleh para massa aksi sudah dikirim untuk dilakukan uji laboratorium.
"Jadi kita tunggu saja hasilnya seperti apa," ujarnya.
Insiden dugaan keracunan nasi bungkus juga dialami para wartawan yang meliput aksi ojol. Beberapa wartawan kebagian mendapat nasi bungkus selain driver ojol.
Salah seorang wartawan R Dedi Haryadi mengaku mengalami gejala yang sama usai makan nasi bungkus. Bahkan, wartawan Radar Cirebon ini mengaku muntah sebanyak tujuh kali.
"Sore harinya saya makan nasi bungkus kemudian malam pulang ketika sampai rumah kok tiba-tiba mual. Saya pikir sakit gula saya kambuh, ternyata tidak," ujar Dedi.
Advertisement