Liputan6.com, Banyuwangi Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) turut berdampak pada sektor pariwisata di Banyuwangi. Tiket masuk sejumlah wisata di Bumi Blambangan bakal naik hingga 100 persen.
“Itu hasil kesepakatan dengan teman- teman pengelola wisata di Banyuwangi. Jadi untuk tiket masuk dari sebelumnya Rp 5.000, bakal kita naikan menjadi Rp 10.000 per pengunjung,”ujar Abdul Azis, Kamis (8/9/2022).
Advertisement
Keputuasan naiknya harga tiket masuk tersebut, kata Azis, telah melalui perhitungan yang cukup matang. Karena akibat kenaikan harga BBM ini, biaya operasional pengelolaan destinasi wisata juga ikut naik.
"Kenaikan itu, untuk tiket masuknya saja, terkait biaya lain-lainya di dalam destinasi wisata, pastinya juga tergantung kesepakatan pengelola juga. Misalkan tarif menyeberang ke Pulau Tabuhan seperti itu tentunya juga ikut naik," papar Azis.
Azis mengatakan, tarif baru tiket masuk ke destinasi wisata ini, masih belum diberlakukan. Sehingga saat ini masih menggunakan tarif lama. Namun dia memastikan tarif baru itu akan segera diberlakukan di seluruh destinasi wisata di Banyuwangi.
“Dalam waktu dekat segera kita berlakukan tarif baru itu. Karena biaya operasional kita juga sudah mulai bertambah. Saya harap para pengunjung untuk memaklumi dan menyesuaikanya," kata Azis.
Kunjungan Wisata Turun 50 Persen
Abdul Azis berharap, pemerintah Banyuwangi mendukung adanya penyesuain tarif baru tiket dengan cara memperbanyak even dan festival. Sehingga minat masyarakat datang ke Banyuwangi semakin banyak.
“Saat ini kunjungan wisata masih sangat sepi, kami perkirkan selain masih imbas dari pendemi Covid-19 juga imbas naiknya BBM ini, sehingga biaya akomodasi naik secara otoimatis wisatawan juga masih menunda kunjunganya,”tambah Azis.
Menurut Azis penurunan kunjungan wisata di Banyuwangi mencapai 50 persen. Sehingga benar-banar cukup sepi kunjungan wisata di Banyuwangi.
Advertisement