Pasutri di Lampung Timur Tersambar Petir Usai Panen Jagung

Pasangan suami istri (pasutri) tersambar petir usai memanen jagung di kebun yang berada di Desa Ratnadaya, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur.

oleh Ahmad Husin diperbarui 08 Sep 2022, 22:16 WIB
Pasangan suami istri (pasutri) tersambar petir seusai memanen jagung di kebun yang berada di Desa Ratnadaya, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur.

Liputan6.com, Lampung Pasangan suami istri (pasutri) tersambar petir usai memanen jagung di kebun yang berada di Desa Ratnadaya, Kecamatan Raman Utara, Lampung Timur. Peristiwa yang terjadi Rabu (7/9/2022) sekira pukul 12.30 WIB ini menyebabkan sang suami, Satukir (55) tewas di lokasi kejadian.

Sementara sang istri, Suwarsini (53), mengalami luka ringan sehingga masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit meskipun sempat pingsan setelah kejadian.

Kanit Reskrim Polsek Raman Utara, Polres Lampung Timur Aipda Sa'al Efendi menjelaskan, kronologi yang menyebabkan korban tersambar petir. Kejadian ini dialami korban saat dalam perjalanan pulang dengan sepeda motor.

"Saat itu, korban bersama istrinya pulang setelah panen jagung di kebun miliknya," ujar Sa'al, Kamis (8/9/2022).

Menurut Sa'al, pasutri ini bergegas pulang karena cuaca saat itu sedang tidak mendukung. Namun, dalam perjalanan tiba-tiba petir menyambar keduanya.

"Cuaca lagi mendung, disertai gemuruh petir. Tiba-tiba disambar petir saat masih di lokasi persawahan hendak menuju ke rumahnya," jelas Sa'al.

Kejadian itu sempat diketahui oleh warga sekitar dan langsung melakukan pertolongan terhadap korban. Ternyata saat ditolong warga, kondisi Satukir sudah kritis. Akhirnya, dibawa warga ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. Namun petugas medis menyatakan Satukir sudah meninggal saat masih di lokasi kejadian.

"Suwarsini juga mengalami luka bakar dan tidak sadarkan diri. Namun, nyawanya masih bisa terselamatkan," jelasnya.

Sa'al menambahkan dari hasil pemeriksaan medis terhadap jasad korban Satukir ditemukan adanya luka terbuka pada bagian kepala sebelah kanan dan kaki sebelah kiri. Menurutnya, pihak keluarga tidak menghendaki dilakukannya visum terhadap jasad Satukir.

"Pihak keluarga menolak untuk divisum, mereka telah mengikhlaskan dan menganggap kejadian tersebut adalah murni musibah," pungkasnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya