Liputan6.com, Jakarta Kenaikan harga BBM turut berimbas kepada sektor infrastruktur nasional. Pihak kontraktor kini tengah menanti bantuan subsidi untuk solar industri yang harganya melambung.
Adapun harga solar industri untuk proyek infrastruktur pemerintah yang telah dikontrak kini mencapai Rp 18-20 ribu per liter. Sedangkan harga yang tercatat pada kontrak tender 2021 Rp 11-12 ribu per liter. Artinya, beban operasi dari kontraktor semakin berat imbas naiknya harga solar industri.
Advertisement
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, tak memungkiri pihak kontraktor saat ini tengah dihadapi isu pengalihan subsidi BBM.
Di sisi lain, Kementerian Keuangan telah meminta setiap kementerian/lembaga untuk menerapkan konsep automatic adjusment (penghematan anggaran) untuk beberapa proyek.
"Adanya automatic adjusment, itu penghematan yang dimanfaatkan untuk dialihkan ke BBM itu. Sejauh ini belum ada pengurangan anggaran kita dari Kementerian Keuangan untuk pengalihan subsidi BBM itu," kata Endra di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Menurut dia, kenaikan harga BBM khususnya solar industri bukan jadi satu-satunya masalah. Pasalnya, harga material atau bahan konstruksi pun terkerek naik.
"Kalau dari sisi kita, kita sudah identifikasi, kalau hanya dari BBM saja itu peningkatannya sebelumnya hanya untuk transportasi material dan aspal, karena transportasi material ke tempat kerja memang karena BBM naik jadi ikutan," tuturnya.
"Tapi sekarang kan bukan hanya itu, semuanya naik bareng-bareng. Saya kira tidak hanya menyangkut transportasi, tapi materialnya sendiri, termasuk besi baja kena," ujar Endra.
Untuk bala bantuan, ia menambahkan, pemerintah masih terus mengkaji bantuan untuk kontraktor terkait subsidi bagi harga solar industri.
"Jadi itu saya kira perlu kebijakan khusus di pemerintah, tidak hanya ke PUPR, karena sektor konstruksi kan tidak hanya di PUPR. Jadi saya kira itu kita tunggu saja dari sidang kabinet," tandasnya.
6 Ruas Jalan Tol Baru Sepanjang 87 Km Siap Operasi September 2022
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) target mampu menyelesaikan 16 ruas jalan tol baru sepanjang 332 km pada 2022 ini. Sebanyak 6 ruas tol baru sepanjang 87 km telah rampung dikerjakan, dan siap beroperasi pada September 2022 ini.
"Di bulan September saja kita ada 6 yang sudah siap. Artinya itu sudah dilakukan uji laik fungsi. Nanti tergantung pak Presiden apakah akan diresmikan atau enggak," jelas Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja di Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Ruas pertama yakni Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 2-3 (Telagaasih-Tarumajaya) yang dikelola PT Cibitung Tanjung Priok Tollways atau CTP. Itu akan melengkapi total panjang Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang beroperasi menjadi sepanjang 27 km.
Sebelumnya pada Juli 2021 lalu, ruas Tol Cibitung-Cilincing Seksi 1 ruas Simpang Susun (SS) Cibitung-Telaga Asih sepanjang 2,6 km sudah resmi dioperasikan. Pengerjaan tinggal menyisakan Seksi 4 ruas Tarumajaya-Cilincing (7,52 km) untuk melengkapi keseluruhan Jalan Tol Cibitung-Cilincing sepanjang 34,77 km.
Selanjutnya, yakni ruas Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 31 km. Ruas tol tersebut merupakan bagian dari Jalan Tol Padang-Pekanbaru sepanjang 254,8 km.
Kemudian, ada Tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu) off ramp Jatiwaringin sepanjang 3,3 km. Lalu proyek Jalan Tol Serpong-Balaraja (Serbaraja) tahap pertama sepanjang 5 km hingga ke Gerbang Tol (GT) BSD Timur.
"Sistemnya itu sudah selesai sebagian. Itu sudah selesai, nanti keluarnya di BSD Timur, samping persis AEON dan ICE BSD," imbuh Endra.
Advertisement
Tol Selanjutnya
Berikutnya, bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yakni Tol Taba Penanjung-Bengkulu sepanjang 16,7 km. Itu merupakan bagian dari Jalan Tol Lubuklinggau-Curup-Bengkulu yang total panjangnya mencapai 96 km.
Terakhir, Jalan Tol Becakayu Seksi 2a Jakasampurna-Margajaya sepanjang 4,12 km, yang selesai lebih cepat dari target sebelumnya pada akhir 2022 mendatang.
"Itu totalnya (6 ruas tol) 87 km di bulan September. Kalau overall di 2022 ini tambahannya 332 km sampai Desember 2022," pungkas Endra.