Liputan6.com, Jakarta - PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) akan memberikan pinjaman modal kerja kepada anak perusahaan yaitu PT Arthamas Solusindo dengan mekanisme perpetual loan sebesar Rp 480 miliar.
“PT Sinar Mas Multiartha Tbk akan memberikan pinjaman modal kerja kepada anak perusahaan yaitu PT Arthamas Solusindo dengan mekanisme perpetual loan sebesar Rp 480 miliar,” tulis manajemen Perseroan, Kamis, 8 September 2022.
Advertisement
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, hal tersebut sesuai dengan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum obligasi berkelanjutan II Sinar Mas Multiartha tahap II 2022.
“Perpetual loan ini tidak memiliki fitur bunga pinjaman dan jangka waktu yang tidak ditentukan dan nantinya akan dicatatkan sebagai ekuitas Perseroan,” tulis manajemen Perseroan,
Sementara itu, jumlah pinjaman modal kerja tersebut tidak melebihi 20 persen dari ekuitas perusahaan, sehingga transaksi tersebut tidak bersifat material.
Kemudian, transaksi tersebut akan dilakukan secara bertahap.
“Bahwa tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta penting terhadap Perseroan baik berupa dampak terhadap kegiatan operasional, dampak terhadap kondisi keuangan dan proyeksi keuangan, dampak hukum maupun dampak terhadap kelangsungan usaha Perseroan,” tulis Perseroan.
Penutupan IHSG 8 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis, 8 September 2022. Penguatan IHSG didukung sektor saham industri dasar dan teknologi.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,63 persen ke posisi 7.232,01. Indeks LQ45 bertambah 0,82 persen ke posisi 1.028,05. Sebagian besar sektor saham menghijau. IHSG berada di level tertinggi 7.277,88 dan terendah 7.204,64. Sebanyak 276 saham menguat dan 240 saham melemah. 182 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.431.084 kali dengan volume perdagangan 42,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.954.
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IXDXenergy melemah 1,32 persen, dan pimpin koreksi. Diikuti indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,84 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi susut 0,52 persen, dan indeks sektor saham IDXindustry melemah 0,44 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXbasic melonjak 1,99 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno bertambah 1,73 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menanjak 1,06 persen, indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,73 persen, indeks sektor saham IDXfinance menguat 0,71 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,72 persen, dan indeks sektor saham IDXhealth naik 0,43 persen.
Advertisement
Bursa Saham Asia pada 8 September 2022
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 8 September 2022 mengikuti wall street yang reli. Investor juga mencermati pidato Ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell pada Kamis pekan ini. Pasar perkirakan kenaikan suku bunga acuan 75 basis poin pada September 2022.
Indeks Jepang Nikkei menguat 2,31 persen ke posisi 28.065,28 dan indeks Topix bertambah 2,19 persen ke posisi 1.957,62. Di Australia, indeks ASX 200 menguat 1,7 persen ke posisi 6.848,7 dan indeks Kospi Korea Selatan menanjak 0,33 persen ke posis 2.384,28.
Di bursa saham China, indeks Shanghai melemah 0,33 persen dan indeks Shenzhen terpangkas 0,86 persen. Indeks Hang Seng tergelincir 1 persen, dan indeks Hang Seng teknologi susut 1 persen. Yen Jepang berada di posisi 143,85 dan Won Korea berada di posisi 1.381,61.
Top Gainers-Losers pada 8 September 2022
Saham-saham catat top gainers antara lain:
-Saham COAL melambung 34,81 persen
-Saham HDIT melambung 25,47 persen
-Saham KONI melambung 25 persen
-Saham INRU melambung 24,66 persen
-Saham SMDM melambung 23,77 persen
Saham-saham yang catat top losers antara lain:
-Saham INCF melemah 6,98 persen
-Saham BBLD melemah 6,96 persen
-Saham HATM melemah 6,94 persen
-Saham TBMS melemah 6,90 persen
-Saham PANI melemah 6,88 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BUMI tercatat 52.506 kali
-Saham HDIT tercatat 34.388 kali
-Saham SMDM tercatat 34.362 kali
-Saham BHIT tercatat 30.329 kali
-Saham OPMS tercatat 29.454 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BUMI senilai Rp 1,3 triliun
-Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
-Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
-Saham TLKM senilai Rp 566,5 miliar
-Saham ADMR senilai Rp 518,7 miliar
Advertisement