Liputan6.com, London - Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun pada Kamis, 8 September 2022 sore waktu setempat. Kesedihan tak hanya dirasakan oleh keluarga Kerajaan Inggris, melainkan masyarakat Inggris Raya dan negara-negara yang berdaulat.
Para pejabat dunia pun tak ketinggalan mengungkapkan duka cita mereka atas kepergian sang ratu. Rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tugas negara dan ketangguhan Ratu Elizabeth II menjadi hal yang paling diingat oleh para pejabat dunia. Demikian pula dengan selera humor dan kebaikannya.
Advertisement
Mantan Presiden AS Barack Obama misalnya, mengatakan bahwa Ratu Elizabeth telah memikat dunia dengan gaya pemerintahannya yang ditentukan oleh keanggunan, elegan, dan etos kerja yang tak kenal lelah.
"Berkali-kali, kami dikejutkan oleh kehangatannya, bagaimana beliau membuat orang merasa nyaman, dan cara dia menyampaikan humor dan pesonanya pada kesempatan-kesempatan besar dan luar biasa," kata Obama mengenang saat beberapa kali bertemu dengan Ratu Elizabeth, dilansir BBC pada Jumat, 9 September 2022.
Sementara itu Presiden AS Joe Biden yang pertama kali bertemu Ratu Elizabeth pada 40 tahun silam berpendapat bahwa sang ratu lebih dari seorang ratu. Menurut Biden, Ratu Elizabeth telah membentuk sebuah era.
Biden pun mengingat kunjungannya ke Inggris pada 2021 sebagai presiden AS.
"Beliau membuat kami terpesona dengan kecerdasannya, membuat kami tersentuh dengan kebaikannya, dan secara murah hati berbagi kebijaksanaannya dengan kami," ujar Biden.
Selama menjadi ratu, diketahui Ratu Elizabeth telah bertemu dengan 13 presiden AS. Sang ratu juga bertemu dengan 12 perdana menteri Kanada sepanjang masa pemerintahannya.
Contoh Kepemimpinan Sejati
Justin Trudeau mengatakan bahwa Ratu Elizabeth jelas memiliki cinta yang mendalam dan abadi pada masyarakat Kanada.
"Di dunia yang rumit (seperti saat ini), keanggunan dan tekadnya yang mantap menghadirkan kenyamanan bagi kita semua," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.
Trudeau pun menambahkan bahwa dia akan sangat merindukan obrolan dengan sang ratu di mana ratu begitu peduli, bijaksana, selalu ingin tahu, sangat membantu, lucu, dan lainnya.
"Ratu adalah salah satu pribadi favorit saya di dunia, dan saya akan sangat merindukannya," ujar Trudeau sambil menahan tangis.
Banyak negara menunjukkan bela sungkawa dan berkabung dengan menurunkan bendera setengah tiang. Komisi Eropa di Brussel, Belgia juga melakukannya.
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen, mengatakan,"Empati dan kemampuan Ratu untuk terhubung dengan setiap generasi, sambil tetap berakar pada tradisi yang benar-benar penting baginya, adalah contoh kepemimpinan sejati.".
Advertisement
Ratu Elizabeth II di Mata Para Kerabat
Raja Willem-Alexander dari Belanda --- yang merupakan sepupu kelima Ratu Elizabeth --- mengatakan dia dan Ratu Maxima mengingatnya sebagai ratu yang "teguh dan bijaksana" dengan "rasa hormat yang mendalam dan kasih sayang yang besar".
Raja Swedia Carl XVI Gustaf, juga kerabat jauh dari Ratu Elizabeth , mengatakan: "Dia selalu sayang kepada keluarga saya dan mata rantai berharga dalam sejarah keluarga kami bersama."
Dan Raja Belgia Philippe dan Ratu Mathilde mengatakan Ratu adalah "kepribadian yang luar biasa ... yang, sepanjang masa pemerintahannya, menunjukkan martabat, keberanian dan pengabdian".
Kanselir Jerman Olaf Scholz memberikan penghormatan kepada "humor luar biasa" Ratu dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "komitmennya terhadap rekonsiliasi Jerman-Inggris setelah Perang Dunia Kedua yang mencekam akan tetap tak terlupakan".
Perdana Menteri India Narendra Modi mengenang "pertemuan tak terlupakan" dengan ratu selama dua kunjungan Inggris.
"Saya tidak akan pernah melupakan kehangatan dan kebaikannya," cuitnya. "Dalam salah satu pertemuan, beliau menunjukkan saputangan yang diberikan Mahatma Gandhi pada pernikahannya. Saya akan selalu menghargai sikap itu."
Berpulang di Kastil Balmoral
Ratu Elizabeth II menghabiskan hari-hari terakhir di tempat favoritnya, Kastil Balmoral. Akhir-akhir ini diketahui kondisi kesehatan Ratu Elizabeth II menurun. Dokter kerajaan pun mengkhawatirkannya.
"Menyusul pemeriksaan lebih lanjut pagi ini, para dokter mengkhawatirkan kesehatan Yang Mulia dan merekomendasikan agar ia tetap berada di bawah pengawasan medis," tulis sebuah pernyataan resmi pihak kerjaan.
Meski pemberitaan terdengar buruk, pihak istana sempat mengeluarkan pernyataan lain yang berbunyi,"Sang Ratu dalam keadaan nyaman dan berada di Balmoral."
Saat kondisi Ratu Elizabeth dalam masa pengawasan, seluruh anggota utama kerajaan sedang tidak ada di sampingnya.
Informasi kemudian disampaikan ke anggota kerajaan lain untuk segera pulang, dan mendampingi Ratu Elizabeth.
Mendengar informasi ini, Pangeran Charles langsung melakukan perjalanan ke Balmoral bersama istrinya, Duchess of Cornwall. Pun dengan The Duke of York serta Count dan Countess of Wessex. Putri Anne juga bergegas datang.
Pangeran William, yang ada di urutan ketiga takhta Inggris, juga segera datang. Sementara, Pangeran Harry dan Meghan Markle berada di Jerman. Keduanya kini dilaporkan sedang melakukan perjalanan ke Balmoral, kata juru bicara pasangan itu. Namun belakangan diketahui, Harry datang sendirian.
Pada Kamis, 8 September pukul 18.30 waktu Balmoral, lewat Twitter resmi @RoyalFamily, pihak istana menyampaikan informasi kematian ratu.
Advertisement