Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dengan gencar membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), salah satunya di Singkawang, Kalimantan Barat.
General Manager Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat Ari Dartomo menjelaskan, PLN meresmikan SPKLU berkapasitas 60 kW. Langkah ini merupakan komitmen PLN dalam mendukung program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
Advertisement
"Hingga saat ini PLN sudah mengoperasikan lebih dari 142 unit SPKLU yang tersebar di berbagai lokasi strategis di seluruh Indonesia, sementara SPKLU ini merupakan yang pertama di Kota Singkawang, dan yang kedua di Kalimantan Barat," terang Ari.
Sementara itu, peresmian SPKLU ini juga ditandai dengan peresmian Komunitas Electric Vehicle SingBeBas dan konvoi kendaraan listrik di kota Singkawang. Kemudian, acara dilanjutkan dengan peresmian layanan kelistrikan di Gerai Mall Pelayanan Publik (MPP) di Grand Mall Singkawang.
Walikota Singkawang, Tjhai Cui Mie mengapresiasi langkah PLN dalam mendorong ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dengan adanya infrastruktur yang terus dibangun, maka masyarakat akan semakin mengerti terkait keberadaan motor atau mobil listrik.
"Keberadaan SPKLU di Kota Singkawang ini selaras dengan tujuan Pemerintah Kota Singkawang dalam mewujudkan kota yang modern dan green energy," ungkap Tjhai Cui Mie.
Harga BBM Akan Naik, Masyarakat Diingatkan untuk Hijrah ke Kendaraan Listrik
Di tengah rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, berharap masyarakat bisa melakukan hijrah dari kendaraan pembakaran konvensional ke kendaraan listrik.
Menurut Arifin, dengan beralihnya ke mobil listrik atau motor listrik akan memberikan dampak yang lebih baik tidak hanya bagi pengguna itu sendiri, tetapi juga untuk lingkungan yang lebih hijau.
"Inilah evolusi kendaraan bermotor, yang tadinya bermotor bakar jadi berlistrik, bersih lingkungan dan hemat. Biaya listriknya juga semakin lama semakin kompetitif," jelas Arifin Tasrif, dalam keterangan resminya saat meninjau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Green Energy Station (GES) di Bali, Selasa (30/8/2022).
Tidak hanya itu, konsumen juga menurut Arifin nantinya akan dibebankan dengan beberapa kenaikan harga. Salah satunya adalah BBM di mana dalam waktu dekat pemerintah akan memberlakukan harga baru serta pajak baru terkait polusi kendaraan.
"Sebaliknya, apabila tetap menggunakan bahan bakar fosil, akan semakin mahal. Belum lagi kedepannya nanti kena pajak karbon. Jadi memang kita harus beralih ke energi bersih terbarukan yang memang sumbernya di alam," tambah Arifin.
Advertisement