Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pesan bela sungkawa kepada Keluarga Kerajaan Inggris atas meninggalnya Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9/2022).
Diketahui bahwa sang Ratu menghembuskan nafas terakhirnya "dengan damai" di Kastil Balmoral di Skotlandia.
Advertisement
Dalam pesan bela sungkawa yang ditulisnya dalam Bahasa Inggris, Jokowi mengatakan bahwa Ratu Elizabeth merupakan sosok ratu yang sangat dikagumi dan dicintai.
"I am deeply saddened by the passing of Queen Elizabeth II, a widely admired and beloved Queen (Saya sangat berduka atas meninggalnya Ratu Elizabeth II, seorang Ratu yang sangat dikagumi dan dicintai)," kata Jokowi melalui akun Instagramnya @jokowi, dikutip Jumat (9/9/2022).
Dalam unggahannya di Instagram, Jokowi mengunggah potret Ratu Elizabeth II. Ia pun menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Keluarga Kerajaan Inggris , pemerintah, dan rakyat Inggris.
"My deepest sympathy and heartfelt condolences to the Royal Family, the government, and the people of the UK (Simpati terdalam dan belasungkawa saya yang tulus kepada Keluarga Kerajaan, pemerintah, dan rakyat Inggris)," tulisnya.
Dilansir dari laman CNBC International, Ratu Elizabeth II lahir pada 21 April 1926. Dia merupakan anak pertama dari Duke dan Duchess of York, atau Raja George VI dan Ratu Elizabeth pada tahun 1937 setelah turun takhta dari Edward VIII.
Ratu yang dikenal dengan panggilannya semasa kecil, "Lilibet" adalah cicit ke-32 dari Raja Alfred (King Alfred the Great), raja pertama Inggris, yang memerintah dari tahun 871 hingga 899.
Penobatan Menjadi Ratu Inggris
Dengan suaminya Pangeran Philip di sisinya, Elizabeth menjadi Ratu Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru setelah kematian ayahnya, Raja George VI, pada 6 Februari 1952.
Penobatan Ratu Elizabeth II dilakukan pada 2 Juni 1953.
Pada tahun 2015, Ratu Elizabeth II menyalip nenek buyutnya Ratu Victoria dengan menjadi pemimpin Kerajaan Inggris tertua dan terlama.
Selain itu, setelah kematian Raja Thailand Bhumibol Adulyadej pada Oktober 2016, mengakhiri 70 tahun tahtanya, Ratu Elizabeth II menjadi Ratu dan kepala negara yang paling lama memerintah di dunia.
Masa kepemimpinan Ratu Elizabeth II mencakup periode perubahan sosial, ekonomi, teknologi, dan politik besar-besaran, mulai dari transformasi Kerajaan Inggris yang dulunya global menjadi Persemakmuran dari 52 negara merdeka yang dipimpin oleh ratu, hingga keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Lima belas perdana menteri menjabat di bawah kepemimpinan Ratu Elizabeth II— dari Winston Churchill saat naik takhta pada tahun 1952 hingga Liz Truss, yang dilantik olehnya hanya dua hari sebelum kematiannya diumumkan.
Advertisement
Pemegang Tahta Terlama dalam Sejarah
Pada 6 Februari 2022, Elizabeth menjadi Ratu Inggris pertama yang memerintah selama 70 tahun. Dalam rangka menghormati kesempatan tersebut, Inggris dan Persemakmuran mengadakan Platinum Jubilee pada Juni 2022.
Mendiang Ratu Elizabeth II, saat itu melakukan penampilan publik bersama keluarganya di balkon Istana Buckingham pada hari pertama Platinum Jubilee, melambaikan tangan dan senyuman kepada puluhan ribu orang yang berkumpul dan menonton pertunjukan penerbangan untuk menghormatinya.
Tetapi Ratu Elizabeth II tidak dapat menghadiri acara selanjutnya di kemudian hari selama perayaan karena ketidaknyamanan.