Intip Harta Kekayaan Milik Keluarga Kerajaan Inggris yang Tajir Melintir

Lantas, kira-kira berapa banyak uang yang dimiliki para bangsawan itu dan dari mana sumbernya?

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2022, 21:00 WIB
Ratu Elizabeth II (tengah) bersama keluarga kerajaan berpose di balkon Istana Buckingham pada 12 Mei 1937. Meninggalnya Ratu Elizabeth II dikonfirmasi oleh Kerajaan Inggris dalam Twitternya. "Sang Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini," demikian pernyataan Istana Buckingham. (AFP/Central Press)

Liputan6.com, Jakarta Kamis (8/9) merupakan hari yang suram bagi keluarga kerajaan Inggris setelah Ratu Elizabeth II dinyatakan meninggal dunia di usia 96 tahun.

Dia terlihat sangat stabil di dalam Monarchy PLC, juga dikenal sebagai "The Firm" – sebuah institusi bernilai miliaran dolar yang menyalurkan jutaan pound sterling ke dalam ekonomi Inggris setiap tahun, Forbes melaporkan.

Sementara itu, berbicara soal harta, keluarga kerajaan tentu memiliki berbagai sumber pendapatan yang bervariasi Masing-masing, tidak diragukan lagi, sangat aman dalam hal finansial. Salah satunya mendapatkan penghasilan dari turis yang membayar untuk mengunjungi istana kerajaan.

Lantas, kira-kira berapa banyak uang yang dimiliki para bangsawan itu dan dari mana sumbernya?

Menurut laporan Forbes seperti dilansir Fox Business, Jumat (9/9/2022), Monarchy PLC memiliki aset hampir USD 28 miliar melalui berbagai entitas seperti The Crown Estate, Buckingham Palace dan Kensington Palace.

Misalnya, The Crown Estate, yang memiliki tanah dan kepemilikan monarki Inggris di Inggris Raya, mengelola aset senilai USD 19,5 miliar. Istana Buckingham, kediaman resmi penguasa Inggris di London sejak awal 1800-an, diperkirakan bernilai USD 4,9 miliar, catat laporan Forbes.

Sementara itu, Istana Kensington, yang berisi kantor dan kediaman Dukes dan Duchesses of Cambridge, Gloucester dan Kent di London, serta Pangeran dan Putri Michael dari Kent, dilaporkan bernilai USD 630 juta.

Lebih lanjutnya, berikut ini total harta yang dimiliki keluarga kerajaan Inggris.

 


Ratu Elizabeth II

Ratu Elizabeth II. (AP Photo/Frank Augstein, Pool, File)

Sebelum meninggal, Ratu Elizabeth II memperoleh aset pribadi tambahan sebesar USD 500 juta, menurut Forbes.

Tiadanya sang ibu, Pangeran Charles sebagai anak secara otomatis menjadi raja meskipun penobatannya mungkin tidak berlangsung selama berbulan-bulan. Nilainya USD 400 juta, menurut Marie Claire.

Pangeran Philip, Adipati Edinburgh

Pangeran Philip, yang menghabiskan lebih dari tujuh dekade untuk menghidupi istrinya, diperkirakan memiliki kekayaan 30 juta euro pada saat kematiannya April 2021. Dia meninggal pada usia 99 tahun.

Pangeran William dan Kate, Duke dan Duchess Cambridge

Duchess of Cambridge bernilai USD 7-10 juta, menurut Money, yang mengutip data dari perusahaan pelacak kekayaan global Wealth-X pada 2018.

Namun, Duchess of Cambridge secara mandiri kaya sebelum menikah dengan monarki, menurut Harper's Bazaar. Dia memiliki cukup banyak kekayaan dari bisnis keluarganya, Party Pieces, menurut outlet tersebut.

Sementara itu, suaminya, Pangeran William, akan mendapatkan keuntungan finansial sebagai pewaris takhta. Dia adalah putra pertama Charles dan mendiang Putri Diana. Begitu ayahnya, Pangeran Charles, naik takhta, dia akan mewarisi Kadipaten Cornwall. Dengan warisan ini datanglah kumpulan investasi properti dan keuangan dengan aset sebesar 1,2 miliar euro, menurut beberapa laporan.

Adapun Pangeran William dan saudaranya, Harry, diperkirakan memiliki kekayaan antara USD 25-40 juta, menurut laporan Business Insider pada tahun 2017. William dan Harry diberi USD 10 juta dari ibu mereka, Putri Diana, menurut Forbes. Mereka diberikan USD 450.000 per tahun sampai mereka berusia 30 tahun, dan kemudian mereka menerima jumlah penuh, outlet tersebut melaporkan.

 


Pangeran Harry dan Meghan Markle, Duke dan Duchess Sussex

Ratu Elizabeth II dikabarkan sangat kecewa karena Pangeran Harry dan Meghan Markle tak mendiskusikan keputusan mundur sebagai anggota senior keluarga Kerajaan Inggris tersebut terlebih dulu. (John Stillwell/Pool Photo via AP, File)

Pangeran Harry juga memperoleh penghasilan melalui Duchy of Cornwall sebelum mengundurkan diri dari gelar kerajaannya pada tahun 2020. Harry dan istrinya, Meghan Markle, tidak lagi menerima uang dari Sovereign Grant karena mereka memutuskan hubungan sebagai bangsawan yang bekerja dan melepaskan gelar mereka "Yang Mulia". Selain itu, mereka tidak lagi mendapatkan dana publik untuk pekerjaan mereka di bawah kesepakatan yang memungkinkan pasangan itu minggir sebagai bangsawan yang bekerja.

"The Sovereign Grant adalah mekanisme pendanaan tahunan monarki yang mencakup pekerjaan Keluarga Kerajaan untuk mendukung HM The Queen, termasuk biaya untuk memelihara tempat tinggal resmi dan ruang kerja," menurut situs web mereka Sussexroyal.com.

Sebagian besar dana untuk The Office of The Duke and Duchess of Sussex "berasal dari pendapatan yang dialokasikan oleh HRH The Prince of Wales, yang dihasilkan melalui Duchy of Cornwall," lanjut situs web tersebut.

Masih bersumber dari situs webnya, "Ketentuan ini telah ada sejak Pangeran William dan Pangeran Harry pertama kali mendirikan kantor mereka untuk mendukung Ratu, dan merupakan tanggung jawab Pangeran Wales. Informasi ini terus tersedia di situs web The Duchy of Cornwall."

Tahun lalu, keduanya juga mengungkapkan bahwa mereka bermitra dengan manajer aset Ethic yang berfokus pada investasi di bidang lingkungan, sosial dan tata kelola. Pasangan itu akan menjadi "mitra dampak" dan investor.

Pangeran Andrew, Duke of York

Pada 2017, staf di bank swasta Pangeran Andrew, Banque Havilland SA Luksemburg, memperkirakan kekayaannya sekitar 5 juta euro, menurut Bloomberg.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya