Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menilai 2022 merupakan waktu yang tepat untuk investasi pada sektor properti di tengah tren kenaikan suku bunga.
EVP Consumer Loan BCA, Welly Yandoko menuturkan, ini waktu yang tepat untuk masuk ke sektor properti jika cash flow atau arus kas yang pas.
Advertisement
"Tanda-tanda ke arah investasi saat ini di sektor properti sudah terlihat jelas. Kurang lebih 60 persen membeli pemuhana pangan, sisa 40 persen sudah mulai bergerak ke sektor properti. Time to buy kalau ada cashflow yang pas atau tidak terpakai untuk masuk ke sektor properti,” kata Welly dalam Press Conference BCA Expo 2022, ICE BSD, Hall 9, Tangerang, Jumat (9/9/2022).
Sementara itu, Direktur BCA Haryanto T. Budiman mengatakan, semua orang membutuhkan rumah dan masih banyak juga masyarakat yang belum memiliki rumah pertama.
“Semua orang membutuhkan rumah, rumah pertama itu penting dan banyak masyarakat yang belum memiliki rumah yANg pertama. Jadi justru ini memberikan kemudahan, khususnya nasabah BCA dengan penawaran spesial,” kata Haryanto.
Tak hanya itu, BCA juga memberikan penawaran menarik, yakni KPR BCA dengan bunga 3,85 persen untuk fix tiga tahun dalam BCA Expo 2022.
"BCA Expo kali ini kita memberikan promo yang menarik dan spesial. Nasabah bisa mengambil KPR BCA dengan bunga 3,85 persen untuk fix 3 tahun di tengah kenaikan suku bunga yang akan segera terjadi,” ujar Welly.
Dengan demikian, BCA menargetkan kredit mengalami pertumbuhan hingga 10 persen untuk seluruh segmen termasuk KPR.
“Kami tetap termotivasi untuk mencapai angka pertumbuhan yang semakin tinggi. Pertumbuhan KPR sudah 8,5 persen, di sisa waktu kami mengejar di angka 10 persen. Pertumbuhan KPR akan setara tujuan dari goals pertumbuhan kredit 8-10 persen,” kata Welly.
Welly menambahkan, pihaknya akan mengejar target dengan semaksimal mungkin.
"Target, kami konsisten pertumbuhan 10 persen. Kita harus kejar semaksimal mungkin dan kita lewati sebanyak mungkin,” imbuhnya.
Harga BBM Naik, BCA Optimistis Penuhi Target Penyaluran Kredit pada 2022
Sebelumnya, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T Budiman optimistis terkait penyaluran kredit 2022. Bahkan, perseroan yakin akan mencapai target penyaluran kredit 8 persen-10 persen di tengah kondisi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
"Target kredit tetap 8 sampai 10 persen ya, tidak ada perubahan dari 6 sampai 8 persen," kata Haryanto dalam BCA Talk: Road to BCA Wealth Summit 2022 Senin (5/9/2022).
Selain itu, Haryanto mengatakan, optimisme ini terlihat dari meningkatnya rasio dana murah (current account and saving account/CASA) hingga kuartal III 2022.
BCA mencatatkan rasio dana murah sebanyak 81 persen. "Kita optimis kok karena di kita BCA CASA dana murah tinggi, CASA Ratio kita 81 persen ya. Jadi, ketergantungan pada suku bunga deposito juga tidak terlalu tinggi," kata dia.
Dengan demikian, BCA menyebutkan kenaikan BBM kemungkinan dampaknya kecil bagi kinerja penyaluran kredit Perseroan. "Penyaluran kredit sampai saat ini, so far so good," ujar dia.
BCA optimistis terhadap penyaluran kredit pada 2022. "Kita terus terang masih confidence dengan penyaluran kredit (2022)," pungkasnya.
Advertisement
Kinerja Semester I 2022
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA membukukan pertumbuhan positif pada semester I 2022. BCA mencatatkan laba bersih Rp 18 triliun hingga semester I 2022.
Laba bersih tersebut meningkat 24,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, terutama ditopang oleh kredit korporasi yang naik 19,1 persen secara tahunan mencapai Rp 310,2 triliun pada Juni 2022.
Kredit komersial dan UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi kedua, naik 10,9 persen secara tahunan mencapai Rp 197,5 triliun. Sementara itu, KPR tumbuh 8,5 persen secara tahunan menjadi Rp101,6 triliun.
KKB naik 4,8 persen secara tahunan menjadi Rp43,2 triliun, setelah rebound dari tekanan di masa pandemi. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 10,7 persen secara tahunan menjadi Rp12,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 7,6 persen secara tahunan menjadi Rp160,5 triliun.
Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp 675,4 triliun. Sehubungan dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan (sustainable), portofolio BCA tumbuh sebesar 21,8 persen secara tahunan menjadi Rp169,5 triliun per Juni 2022.
Total kredit pada kuartal II 2022 meningkat Rp38,2 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya, menjadi rekor pertumbuhan kredit tertinggi secara kuartalan.
Ada Momentum
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat menjelang perayaan Idul Fitri pada kuartal II 2022, serta minat kredit konsumer yang terus membaik.
"Kami mencatat adanya peningkatan permintaan atas KPR dan KKB selama pelaksanaan BCA Expoversary 2022. Jumlah aplikasi kredit di expoversary tahun ini mampu melebihi capaian rata-rata per event di tahun lalu. Kami dengan penuh rasa syukur mengucapkan terima kasih atas tingginya antusiasme masyarakat, kolaborasi mitra bisnis, serta dukungan seluruh stakeholder untuk gelaran BCA Expoversary 2022,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam keterangan resminya, Rabu (27/7/2022).
Tak hanya itu, pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal.
Lalu, rasio loan at risk (LAR) turun ke 12,3 persen di semester I 2022, dibandingkan 19,1 persen di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,2 persen, didukung relaksasi restrukturisasi.
Di sisi pendanaan, CASA naik 17,3 persen secara tahunan mencapai Rp817,8 triliun per Juni 2022, berkontribusi hingga 81 persen dari total dana pihak ketiga. Pertumbuhan CASA menjadi penopang utama pencapaian dana pihak ketiga, untuk pertama kali, menyentuh milestone Rp1.000 triliun.
Sedangkan, per Juni 2022, total dana pihak ketiga tumbuh 12,9 persen secara tahunan menjadi Rp1.011 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 11,9 persen secara tahunan menjadi Rp1.264,5 triliun.
Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi. Per semester I 2022, total volume transaksi naik 40 persen secara tahunan mencapai 10 miliar transaksi, yang mayoritas berasal dari mobile banking.
Advertisement