Komunitas Difabel dan Organisasi Tuli Inggris Kenang Kepedulian Ratu Elizabeth

Organisasi Tuli memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II yang meninggal di Balmoral di Skotlandia hari ini pada usia 96 tahun.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 09 Sep 2022, 18:02 WIB
Ratu Inggris Elizabeth II saat menghadiri peresmian jembatan Queensferry, Skotlandia, Minggu (4/9). Pembangunan jembatan ini telah menghabiskan lebih dari 22,6 Triliun rupiah. (Andrew Milligan/PA via AP)

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Tuli memberikan penghormatan kepada Ratu Elizabeth II yang meninggal di Balmoral di Skotlandia hari ini pada usia 96 tahun.

Baru kemarin sore dokter merekomendasikan perawatan medis Ratu Elizabeth II. Anggota keluarga kerajaan lalu bergegas untuk berada di kediamannya, Skotlandia, sebelum berita kematiannya dikonfirmasi pada pukul 18:30 waktu setempat malam tadi.

Sebuah pernyataan dari Istana berbunyi: “Sang Ratu meninggal dengan damai di Balmoral sore ini."

“The King and The Queen Consort [Charles dan Camilla] akan tetap berada di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok.

Menyusul berita tersebut, organisasi yang mewakili komunitas Tuli telah membagikan kenangan mereka tentang mendiang sang ratu Inggris tersebut.

Royal National Institute for Deaf People (RNID), di mana mendiang Duke of Edinburgh adalah pelindung kerajaan, mengatakan bahwa Ratu telah "menjadi sosok yang teguh, bermartabat, dan meyakinkan".

Mark Atkinson, kepala eksekutif badan amal itu, menambahkan, “Yang Mulia tak kenal lelah setiap bekerja di sektor amal selama 70 tahun masa pemerintahannya; perhatiannya menjadi inspirasi bagi jutaan orang di komunitas kita dan lebih luas. Kami turut berduka bersama keluarga Kerajaan."

Kenangan-kenangan tentang kebaikan sang ratu terus menerus terungkap. Salah satunya dari Deafinitely Theatre yang turut berkabung melalui twitter, menuliskan, “Deafinitely Theater sangat sedih mendengar berita kematian Yang Mulia Ratu.

“Direktur Artistik kami, Paula Garfield, masih ingat bertemu dengan Ratu pada Mei 2011. Kami semua berterima kasih atas kerja keras dan komitmen Ratu yang berkelanjutan dalam mengakui pentingnya teater dan seni dalam budaya kita.”

 


Pernyataan Duka Komunitas Tuli

NRCPD, regulator sukarela profesional komunikasi Tuli, mengatakan, “Istirahatlah dalam Damai Ratu Elizabeth Kedua. Dukungannya terhadap begitu banyak badan amal selama 70 tahun pemerintahannya telah membuat perbedaan besar bagi kehidupan banyak orang. Hari ini kami turut berbela sungkawa [bersama keluarga Kerajaan].”

Craig Crowley, CEO Action Deafness, mengatakan, “Berita yang sangat menyedihkan. Ia telah memerintah selama 70 tahun."

Di tempat lain, badan amal tunanetra-rungu Sense menyatakan belasungkawa terdalamnya. "Yang Mulia, Ratu, menjaga mahkota dan negara dengan pengabdian tanpa pamrih, mendapatkan kasih sayang dari generasi ke generasi di Inggris, dan di seluruh dunia," kata mereka.

Ratu juga merupakan pelindung kerajaan dari Royal Association for Deaf people (RAD), yang mengatakan sangat sedih dengan kematiannya.

 


Asosiasi Tuli Kerajaan

Asosiasi Kerajaan untuk Orang Tuli (Royal Association for Deaf people/RAD) didirikan pada tahun 1841 dan telah mendapat hak istimewa dengan perlindungan kerajaan sejak tahun 1843.

"Sebagai tanda penghormatan kami, kami akan merayakan masa berkabung nasional. Pikiran dan belasungkawa tulus kami bersama Keluarga Kerajaan saat ini."

Admin twitter DeafBlind UK pun memposting, “Kami benar-benar berduka mendengar berita meninggalnya Yang Mulia Ratu. Beliau membuat perbedaan untuk amal dan orang-orang yang mereka dukung, sehingga beliau akan selalu dikenang dan untuk itu kami akan selalu berterima kasih. Kami akan selalu mengingatnya dengan kasih sayang dan rasa terima kasih.”

Sementara itu, British Deaf Association (BDA) mengatakan "berbagi kesedihan yang besar dan rasa kehilangan yang mendalam" setelah kematian Yang Mulia.

Ketua BDA, David Buxton, mengatakan,  Keluarga Kerajaan memiliki hubungan yang kuat secara historis dengan komunitas Tuli. "Ibu mertua Yang Mulia, Putri Alice dari Denmark dan Yunani, sendiri adalah Tuli sejak lahir."

“Pada hari-hari yang paling menyedihkan ini, kami, komunitas Tuli, ingin menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada Keluarga Kerajaan pada saat berkabung pribadi dan nasional ini.”


Perkumpulan Anak Tunarungu

Perkumpulan Anak Tunarungu Nasional Inggris, National Deaf Children’s Society (NDCS), juga memposting di twitter dan instagram dengan menggatakan, “Kami sangat sedih mendengar berita meninggalnya Yang Mulia Ratu.

“Kami mengenang pekerjaannya yang luar biasa sepanjang masa pemerintahannya, dan mengakui dampak abadi yang akan ditimbulkannya. Simpati dan belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada Keluarga Kerajaan saat ini.”

Signature, sebuah badan pemberi penghargaan untuk kualifikasi bahasa isyarat, mengatakan kerendahan hatinya atas wafatnya Ratu.

"Selama 70 tahun Yang Mulia Ratu telah memerintah kami, dengan komitmen, kebanggaan, dan kerendahan hati yang besar."

Lynn Gillon, ketua wali di British Tinnitus Association, mengatakan dedikasi dan pelayanan mendiang Ratu merupakan teladan bagi difabel.

“Yang Mulia memberikan dukungan dan dorongan kepada banyak badan amal, anggota staf, wali, dan sukarelawan mereka selama hidupnya dan pekerjaan serta dedikasinya membuat perbedaan nyata dan abadi pada bentuk masyarakat sipil di seluruh Inggris.

“Semua orang di British Tinnitus Association mengakui kontribusi luar biasa yang telah dilakukan mendiang Ratu untuk sektor sukarela dan masyarakat kita.

"Pikiran kami bersama keluarganya pada saat yang menyedihkan ini," katanya.

Infografis Ratu Inggris Elizabeth II Meninggal Dunia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya