Harga BBM Naik, Bagaimana Langkah Weha Transportasi?

Direktur Utama Weha Transportasi Indonesia, Andrianto Putera Tirtawisata menuturkan, hingga saat ini dampak terhadap Perseroan masih dihitung.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Sep 2022, 18:59 WIB
PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) akan rights issue pada 2022 (Foto: PT Weha Transportasi Indonesia Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi pada 3 September 2022. PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) berharap kenaikan harga BBM tidak terlalu berdampak terhadap kinerja Perseroan.

Direktur Utama Weha Transportasi Indonesia, Andrianto Putera Tirtawisata menuturkan, hingga saat ini dampak kenaikan harga BBM terhadap Perseroan masih dihitung.

"Dampaknya kita belum bisa menghitung secara akurat ya, karena kenaikan harga pasti menurunkan permintaan pasar akan tetapi sektor transportasi dan travel juga sedang mengalami pent up demand (lonjakan permintaan yang tertahan),” kata Andrianto kepada Liputan6.com, Jumat (9/9/2022)

Meskipun demikian, Weha Transportasi Indonesia berharap kenaikan BBM ini tidak terlalu memberikan dampak negatif bagi kinerja perusahaan.

"Kita harapkan kenaikan bbm ini tidak terlalu berimbas negatif kepada performance perusahaan,” ujar dia.

Dalam menghadapi situasi tersebut, WEHA mengambil langkah untuk menaikkan harga bus pariwisata dan intercity shuttle hingga 25 persen.

“Untuk langkah Perseroan dengan menaikan harga di bus pariwisata dan intercity shuttle itu sekitar 20-25 persen imbas kenaikan harga BBM ini,” kata dia.

Sebelumnya, kenaikan harga BBM akhirnya diumumkan pemerintah. Harga BBM yang naik meliputi BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar serta BBM nonsubsidi yaitu Pertamax.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan, kenaikan harga BBM untuk ketiga jenis bahan bakar minyak ini berlaku mulai 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

"Ini berlaku 1 Jam sejak saat diumumkan penyesuaian harga dan akan berlaku pada 14.30 WIB," kata dia di Istana Kepresidenan, Sabtu (3/9/2022).

Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter

"Harga BBM Pertalite naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.800 dan Pertamax Dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500 per liter," tutur dia.

 


Belanja Modal 2022

Paparan publik PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA), Senin (25/7/2022) (Foto: WEHA Transportasi Indonesia)

Sebelumnya, PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) anggarkan belanja modal (capital expenditure atau capex) pada 2022 Rp 74,6 miliar - Rp 75 miliar.

Direktur Keuangan WEHA Transportasi Indonesia Edgar Surjadi mengungkapkan, total dana yang dibidik untuk belanja modal tahun ini sekitar Rp 74,6 miliar-Rp 75 miliar.Sedangkan, realisasi belanja modal yang terserap pada 2022 untuk lima sampai tujuh unit kendaraan dalam segmen intercity shuttle.

"Capex WEHA tahun ini yang terserap sekitar lima sampai tujuh kendaraan segmen intercity shuttle,” kata Edgar dalam paparan publik WEHA, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (25/7/2022).

Sementara itu, WEHA belum bisa menargetkan belanja modal ke depan karena menunggu persetujuan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rights issue.

"Kita masih dalam proses approval, semua sudah di submit masih berlangsung, dana hasil rights issue untuk ekspansi perusahaan di mana pembelian armada, working capital, penambahan modal ke anak-anak usaha,” ungkapnya.

"Kemungkinan untuk capex enggak terlalu banyak, untuk ke depan nilainya tergantung berapa banyak dana yang dikumpulkan dari rights issue,” ia menambahkan.


Rencana Usai Rights Issue

Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) siap ekspansi usai kantongi dana segar dari rights issue. Dalam aksi tersebut, WEHA Transportasi Indonesia berencana menawarkan sebanyak-banyaknya 813.588.735 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar.

"Saat ini proses rights issue masih sedang berlangsung dan kami berharap di akhir bulan Juli 2022 ini dapat memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan," ujar Direktur Keuangan PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk, Edgar Surjadi dalam keterangan resmi, Selasa (19/7/2022).

Merujuk pada pembukaan ekonomi dan melihat pemulihan pasar yang sangat cepat, perseroan melihat saat ini sebagai peluang untuk melakukan ekspansi guna merebut pangsa pasar transportasi. Strategi pertama ekspansi perseroan adalah memperkuat ekosistem yang telah ada.

Ekosistem Perseroan saat ini sudah dilengkapi oleh bisnis bus charter, Intercity Shuttle, Open Trip dan logistik. Di mana masing-masing bisnis tersebut dapat bersinergi sehingga meningkatkan utilisasi aset Perseroan. Kedua memperluas area jangkauan terutama di area Pulau Jawa.

"Kami sangat serius dengan strategi ekspansi Perseroan sehingga kami juga tidak mau menunjuk penasehat keuangan tidak jelas maka dari itu kami menunjuk BRIDS karena BRIDS memiliki track record yang baik dalam industri pasar modal di Indonesia,” kata dia.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 19 Juli 2022, saham WEHA turun 0,57 persen ke posisi Rp 173 per saham. Saham WEHA dibuka stagnan Rp 174 per saham.

Saham WEHA berada di level tertinggi Rp 174 dan terendah Rp 168 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.444 kali. Total volume perdagangan 176.885 saham. Nilai transaksi Rp 3 miliar.

 


Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) membukukan pertumbuhan penjualan dan cetak laba selama enam bulan pertama 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (19/7/2022), PT Weha Transportasi Indonesia Tbk mencatat penjualan bersih Rp 76,53 miliar selama semester I 2022. Realisasi penjualan itu naik 98,38 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 38,57 miliar.

Beban pokok penjualan naik 64,14 persen menjadi Rp 45,29 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 27,59 miliar. Perseroan mencatat laba bruto bertambah 184,3 persen menjadi Rp 31,23 miliar pada enam bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,98 miliar.

Perseroan mencatat kenaikan beban usaha menjadi Rp 19,85 miliar pada semester I 2022. Beban usaha itu naik 20,08 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,53 miliar. Perseroan cetak laba usaha Rp 11,38 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 5,54 miliar. PT Weha Transportasi Indonesia Tbk mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,06 miliar pada semester I 2022. Kondisi ini berbeda dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 6,65 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham tercatat positif Rp 7 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 8.

Total ekuitas tercatat Rp 114,52 miliar pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 108,50 miliar. Perseroan membukukan liabilitas turun menjadi Rp 106,44 miliar pada enam bulan pertama 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 113,97 miliar.

Total aset turun menjadi Rp 220,96 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 222,47 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 9,84 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,27 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya