Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana menambah modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) III dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Dalam aksi ini, perseroaan akan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 2,75 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII) menyatakan sebagai pemilik 6.559.247.263 saham yang mewakili 61,16 persen akan melaksanakan seluruh HMETD yang dimilikinya, sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga dalam aksi ini. Sehingga AII wajib membeli seluruh sisa saham baru yang belum terserap.
Advertisement
Adapun pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya, maka persentase kepemilikannya atas XL Axiata akan terdilusi hingga sebanyak- banyaknya 20,49 persen.
Rencana penambahan modal ini sebelumnya telah disetujui pemegang saham melalui RUPSLB 10 Agustus 2022. Seluruh dana yang diperoleh perseroan dari aksi ini utamanya akan dialokasikan untuk melunasi utang perseroan.
Tanggal efektif: 18 November 2022
Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (cum-right):- Pasar reguler dan pasar negosiasi: 28 November 2022- Pasar tunai: 30 November 2022
Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (ex-right) di:- Pasar reguler dan pasar negosiasi: 29 November 2022- Pasar tunai: 1 Desember 2022
Tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD: 30 November 2022
Tanggal distribusi HMETD: 1 Desember 2022
Tanggal pencatatan Efek di BEI: 2 Desember 2022
Periode perdagangan HMETD: 2–9 Desember 2022
Periode pelaksanaan HMETD: 5–9 Desember 2022
Periode penyerahan saham baru hasil pelaksanaan HMETD: 3–13 Desember 2022
Tanggal akhir pembayaran pemesanan pembelian saham tambahan: 13 Desember 2022
Tanggal penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan XL Axiata: 14 Desember 2022
Tanggal pengembalian kelebihan uang pemesanan pembelian saham tambahan yang tidak terpenuhi: 16 Desember 2022
Tanggal pembeli siaga melaksanakan kewajibannya: 16 Desember 2022
Serap Belanja Modal Rp 6,8 Triliun hingga Semester I 2022
Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 6,88 triliun pada semester I 2022.
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 9 triliun pada 2022. Anggaran capex tersebut relatif sama dengan 2021.Sementara itu, Head External Communications XL Axiata Henry Wijayanto menuturkan, XL Axiata masih fokus untuk meningkatkan bisnis layanan data, terutama untuk layanan konvergensi.
"XL masih fokus untuk meningkatkan bisnis layanan data, terutama untuk layanan konvergensi ini,” kata Henry kepada awak media, Kamis (8/9/2022).
Selain itu, XL Axiata juga melakukan transformasi bisnis dalam upaya mendorong kinerja Perseroan.
“XL masih transformasi bisnis, proses digitalisasi, kemudian pengembangan pembangunan infrastruktur dilakukan. Jadi itu untuk mendorong kinerja perusahaan,” kata Henry.
Sejalan dengan Henry, Chief of Corporate Affairs Marwan O Baasir menuturkan, XL memiliki visi untuk mengarah ke layanan konvergensi.
“Saat ini kita visinya mau mengarah ke konvergensi, karena dengan aktivitas banyak di rumah, ini 50:50 hybrid. Berarti layanan bukan hanya di mobile, tapi juga di fisik, makanya larinya ke konvergensi,” kata Marwan.
Advertisement
Anggaran Belanja Modal
Sebelumnya, perusahaan telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk (EXCL) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 9 triliun pada 2022.
Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini melalui siaran persnya, Senin, 21 Februari 2022.
Anggaran capex tersebut relatif sama dengan 2021. Meskipun tahun lalu realisasi capex XL Axiata sedikit lebih besar hingga mencapai Rp 9,92 triliun.
"Kami telah membelanjakan capex yang lebih besar pada 2021 untuk meningkatkan kualitas jaringan serta meningkatkan digitalisasi guna menghadirkan customer experience yang terbaik. Fokus kami bukan untuk merespons persaingan tarif layanan, tetapi lebih pada memberikan customer experience terbaik dan menciptakan nilai bagi pelanggan kami," kata Dian.
Pemakaian Belanja Modal
Seperti halnya tahun lalu, anggaran capex pada 2022 pun akan digunakan untuk membiayai pembangunan jaringan dan mendorong pertumbuhan pendapatan XL Axiata pada 2022.
Apalagi tahun ini ada sejumlah peluang positif di Industri Telekomunikasi Indonesia yang bisa dimanfaatkan perseroan untuk dapat meningkatkan performa ke depan. Peluang-peluang tersebut antara lain:
1. Pemulihan ekonomi, yang diprediksi akan bisa terlaksana seiring dengan prediksi akan meredanya Covid-19 pada tahun 2022, yang berarti pertumbuhan ekonomi siap untuk pulih lagi.
2. Cara kerja digital meningkat, termasuk di lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari masyarakat, akan menciptakan peningkatan permintaan jangka panjang struktural untuk data.
3. Potensi peningkatan permintaan untuk layanan fixed broadband (FTTH) karena tuntutan bekerja dari rumah dan kerja secara hibrida.
4. Keberadaan Omnibus Law, di mana regulasi ini membawa peluang positif jangka panjang bagi industri melalui efisiensi capex dan opex untuk perkembangan 5G serta manfaat lainnya.
"Kami melihat peluang pengembangan layanan konvergensi yang sangat luas di masa mendatang," kata dia.
Advertisement